tag:blogger.com,1999:blog-20751034226045838292024-03-14T05:04:15.653+08:00@affanibnuSecangkir Solilokuiaffanibnuhttp://www.blogger.com/profile/00975757551761683537noreply@blogger.comBlogger280125tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-87128023549900619652018-07-29T11:18:00.000+08:002018-07-29T11:18:11.810+08:00GEMPA LOMBOK 6,4 SR 29 JULI 2018<i>Sampai saat ini, aktivitas seismograph dari Gunung Agung masih terus berlangsung. Itu artinya, gempa susulan meskipun kecil masih tetap terjadi.</i><br />
<div>
<br /></div>
<center>
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/BlyvktEn8Pt/" data-instgrm-version="9" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50.0% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/BlyvktEn8Pt/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">GEMPA BESAR SEKALI PAGI INI PUSATNYA DI LOMBOK TIMUR. Aman yang tinggal disana ? #Gempa Mag:6.4, 29-Jul-18 05:47:39 WIB, Lok:8.26 LS,116.55 BT (28 km BaratLaut LOMBOKTIMUR-NTB), Kedlmn:10 Km, tdk berpotensi tsunami #BMKG https://t.co/RyokSAdN4c</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A post shared by <a href="https://www.instagram.com/insidelombok/" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px;" target="_blank"> INSIDE(N) LOMBOK</a> (@insidelombok) on <time datetime="2018-07-28T22:55:33+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Jul 28, 2018 at 3:55pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></center>
<div>
Minggu pagi 29 Juli 2018, 06.48 WITA, rumah kami di guncang gempa. Kucing kami sudah terlebih dahulu keluar rumah, disusul dengan beberapa hewan lain seperti burung kecial tetangga yang mendadak panik. Saya sendiri langsung loncat dari dipan tempat tidur bersama istri, dengan tergesa - gesa memutar gagang pintu. Sementara di luar, orang - orang berlarian menuju lapangan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Pintu pagar saling menghantam dengan tembok pembatas rumah sebelah. Berdirit, bergucang. Pohon alpukat dan mangga yang tertanam di lapangan depan rumah bergoyang hebat. Tidak ada angin, namun daun - daunnya saling bergesek dan mendesis. Tidak ada pagi yang tenang, semua riuh dan larut dalam perasaan yang membuncah. Tidak ada lain, hanya takbir dan istighfar yang terucap dari mulut - mulut kami warga komplek yang tengah berhamburan keluar rumah.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Dua menit telah berlalu, namun tubuh ini masih belum mampu tegak secara sempurna. Kaki kami masih terasa berpijak pada tanah yang terus bergerak. Terkadang landai, namun sebentar kembali menguat. Lombok berguncang hebat. Saya memeluk sang istri yang tengah berbadan dua. Mungkinkah ini akhir dari cerita perjalanan kami?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
BMKG merilis bahwa kekuatan gempa adalah 6,4 SR yang berpusat pada pulau Lombok bagian utara. Halaman facebook dan instagram mendadak banjir kiriman dengan tagline gempa disertai dengan gambar dan video terkini terkait gempa yang terjadi pagi ini. </div>
<!-- Load Facebook SDK for JavaScript -->
<br />
<center>
<div id="fb-root">
</div>
<script>(function(d, s, id) {
var js, fjs = d.getElementsByTagName(s)[0];
if (d.getElementById(id)) return;
js = d.createElement(s); js.id = id;
js.src = 'https://connect.facebook.net/id_ID/sdk.js#xfbml=1&version=v3.1';
fjs.parentNode.insertBefore(js, fjs);
}(document, 'script', 'facebook-jssdk'));</script>
<div class="fb-video" data-href="https://www.facebook.com/rifqi.photografiiii/videos/1152825651536278/?hc_ref=ARSmL21r2cHXHjPBMD2oCVJ38Y8nZt2dB5zLr4vcmRUsZ9psUCXDHjF0cibaftYRGUI" data-show-text="false" data-width="350">
</div>
*
</center>
<br />
Hingga 10.20 WITA, saya mengetik tulisan ini dengan interupsi tiga kali gempa susulan dimana yang terakhir adalah 5,7 SR. Setidaknya, sudah terdapat empat kali gempa susulan yang berkekuatan di atas 5,0 SR.<br />
<br />
<center>
<iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/llTQ7KuwbRw" width="560"></iframe></center>
<br />
Menurut informasi, setidaknya telah terjadi 68 kali gempa susulan yang terjadi yang dapat terekam oleh seismograph BMKG. Saya turut berterima kasih kepada salah satu channel Youtube VolcanouYT yang tetap melakukan streaming live terhadap gunung Agung. Dengan video live ini saya dapat terus melihat bagaiaman seismograph terus menari - nari saat gempa mulai berguncang. <a href="https://www.youtube.com/watch?v=v0d5gPZNh-Q">https://www.youtube.com/watch?v=v0d5gPZNh-Q</a>.<br />
<br />
<center>
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-captioned="" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/BlzEgJqnfS8/" data-instgrm-version="9" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 27.500000000000004% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="margin: 8px 0 0 0; padding: 0 4px;">
<a href="https://www.instagram.com/p/BlzEgJqnfS8/" style="color: black; font-family: "arial" , sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none; word-wrap: break-word;" target="_blank">Dahsyatnya gempa, sampai pasir di gunung rinjani pun longsor, subhanallah... #sembalun #rinjanimountain #rinjani #lombok #lombokisland #ntb #longsor #gempa</a></div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
A post shared by <a href="https://www.instagram.com/sapta_arrizqy/" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px;" target="_blank"> Sapta Arrizqy</a> (@sapta_arrizqy) on <time datetime="2018-07-29T01:59:28+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Jul 28, 2018 at 6:59pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script></center>
<br />
Alhamdulillah, hingga saat ini kami masih dapat bernafas dengan lega. Entah nanti malam, apakah kami akan meronda atau seperti apa. Gempa susulan masih sangat mungkin terjadi. Semoga nanti malam dapat kami lalui dengan aman. Amin.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com50tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-77896207192794466472018-07-21T01:00:00.000+08:002018-07-21T08:41:41.470+08:00LINDUNGI ANAK - ANAK INDONESIA DARI BAHAYA ROKOK (#RokokHarusMahal)<i>What about taking this empty cup and filling it up</i><br />
<i>With a little bit more of innocence</i><br />
<i>I haven't had enough, it's probably because when you're young</i><br />
<i>It's OK to be easily ignored</i><br />
<i>I like to believe it was all about love for a child</i><br />
- Love For a Child, Jason Mraz<br />
<br />
Sepenggal bait dari refain lagu milik abang Jason Mraz yang amat saya sukai mendadak terngiang ketika <a href="http://kbr.id/" rel="nofollow" target="_blank">KBR </a>mengumumkan akan kembali menyelenggarakan siaran <i>talkshow</i> tentang rokok; dan kali ini akan melibatkan tema anak - anak. Dalam lagu tersebut diceritakan tentang anak - anak yang terjebak pada <i>free-sex</i>, penyalahgunaan narkotika, kekerasan rumah tangga hingga pekerja di bawah umur. Saya tidak akan membahas hal seberat itu. Cukup sederhana, fokus kepada generasi yang masih sangat belia, <i>very young</i>, seperti gelas yang masih kosong dan siap diisi dengan sejuta ilmu, pengalaman, dan keterampilan untuk menapak masa depan, yang kini justru dihantui efek negatif dari asap nikotin yang sangat-sangat-sangat mudah untuk didapatkan; bahkan di tepi jalan desa sekalipun. <i>Seratus persen</i>, saya jamin, rokok pasti tersedia pada setiap kilometer anda berjalan. Masalah ini sebenarnya klasik, namun <i>ruwet </i>untuk direalisasikan solusinya.<br />
<br />
<a href="http://kbr.id/" target="_blank">KBR </a>kali ini mengangkat tema '<i>Lindungi Anak Indonesia, Rokok Harus Mahal</i>' dalam <b>program radio Ruang Publik KBR</b>. Salah kaprah salah sasaran, apabila perusahaan rokok sampai tega memasukkan anak - anak di bawah umur sebagi target ke dalam perhitungan potensi pasarnya. Hari ini kita melindungi anak indonesia, maka di tahun 2045 kita akan memetik Generasi Emas Indonesia yang siap bersaing lebih kuat dalam kancah internasional. Apabila konteks Generasi Emas ini dapat dibedah dalam analisis SWOT, maka saya yakin dalam faktor eksternal pada kategori <i>Threat </i>(Ancaman) akan terdapat poin yang mengharuskan kita berperang melawan rokok.<br />
<br />
Hadir dalam <i>talkshow </i>tersebut pemateri-yang sepertinya lokal dari Jawa Timur, seperti Dr. Santi Martini, dr., M.Kes. yang menjabat sebagai Wakil Dekan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Erlangga, Dr. Sophiati Sutjahjani, M.Kes., Ketua Majelis Kesehatan Pimpinan Wilayah Aisiyah Jawa Timur, dan Lisda Sundari, Ketua Yayasan Lentera Anak Indonesia. Ada tiga kata kunci yang berhasil mengaduk - aduk perasaan saya disini : <i>dokter</i>, <i>Aisyah/Muhammadiyah</i>, serta <i>rokok</i>.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/BlUUn-whxcP/" data-instgrm-version="9" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50.0% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
<a href="https://www.instagram.com/p/BlUUn-whxcP/" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_blank">A post shared by KBR.id (@kbr.id)</a> on <time datetime="2018-07-17T03:22:52+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Jul 16, 2018 at 8:22pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script>
<b>Saya dan Rokok</b><br />
<i>Dokter</i>. Istri saya adalah dokter dan ia sangat melarang saya untuk merokok. <i>Aisiyah dan Muhammadiyah</i> adalah dua organisasi yang sangat kental pada keluarga saya, bapak saya masuk dalam struktur organisasi Muhammadiyah dan ibu saya juga pengurus aktif Aisiyah. Dan <i>rokok </i>adalah mantan sahabat saya pada saat bekerja dan dahulu saat berkuliah. Sungguh ironis, ketika hidup saya pernah dihiasi oleh kepulan asap rokok sementara orang - orang yang mencintai saya adalah para aktivis yang berprinsip 'katakan tidak pada tembakau'.<br />
<br />
<b>Harga Rokok Batangan: Racun Yang Menggiurkan</b><br />
"Dengan uang dua ribu, anak - anak dapat pergi ke warung untuk membeli rokok. Itulah yang menyebabkan rokok dikalangan anak - anak akan lebih banyak dan lebih mudah", tandas moderator membuka sesi <i>talkshow </i>yang dilaksanakan dari Hotel Singgasana, Surabaya. <i>It's true man!</i>. Pernah menjadi mahasiswa yang kantong celananya dijejali rupiah bergambar Pattimura, maka rokok batangan adalah penyelamat kecanduan kami.<br />
<br />
Lisda Sundari menyatakan bahwa kondisi anak - anak di Indonesia belum cukup terlindungi dari hukum agar dapat terlindungi dari bahaya rokok serta konsumsi rokok. Prevalensi konsumsi rokok pada anak - anak terus meningkat adalah karena akses pada produk tembakau tersebut yang sangat leluasa. Rokok dapat ditemukan dimana saja, dengan harganya yang masih relatif murah, serta rokok dapat diperjual-belikan bagi siapa saja, sekalipun pembeli tersebut adalah anak - anak. Fakta di lapangan adalah masih terdapat oknum pedagang yang masih rendah kepeduliaannya terhadap para pembeli rokok di bawah umur. Yasasan Lentera Anak Indonesia dalam datanya juga menyatakan bahwa masih banyak perusahaan rokok yang mencantumkan harga rokok per batang di dalam materi periklanannya.<br />
<br />
Saya sangat sependapat dengan mbak Lisda yang menyatakan bahwa pencantuman harga dalam periklanan adalah menjadi salah satu poin penting sebagai daya tarik agar para calon konsumen memiliki keinginan untuk membeli produk tersebut. Para calon konsumen dapat 'mengukur' kekuatan kantong mereka untuk membelinya. Terlebih lagi, pencantuman harga per batang dari rokok memang akan jauh terlihat lebih murah dibandingkan harga rokok per bungkus. Perusahaan rokok justru sedang membangun persepsi bahwa <i>rokok gue murah lho!</i>. Pesan ini tentu sama sekali tidak sejalan dengan keinginan masyarakat yang peduli tentang bahaya rokok; dimana mereka sangat menginginkan <b>#rokokharusmahal</b>.<br />
<br />
Tidak hanya masalah harga, tetapi juga tata cara periklanan hingga kawasan bebas rokok juga menjadi PR bagi pemerintah guna mengendalikan konsumsi rokok khususnya terkait perlindungan kepada anak - anak terhadap bahaya rokok, begitu tambah mbak Lisda. Beliau turut menyampaikan bahwa informasi terbaru tentang indikator kota layak anak di tahun 2018 bertambah dua poin, yakni tidak boleh terdapat iklan, promosi, maupun sponsor rokok dan pada daerah tersebut memiliki peraturan daerah (Perda) tentang Kawasan Tanpa Rokok. Sementara ini, hanya Solo dan Surabaya saja yang tinggal selangkah lagi menuju kota layak anak. Sejauh ini kendala yang dihadapi adalah akibat masih adanya iklan atau promosi rokok.<br />
<br />
"Kita tahu (rokok) itu adalah bahan yang berbahaya, kenapa kok diiklankan?", tegas dr. Santi. <i>Jleb</i>! <i>Yes</i>. Rokok merupakan satu - satunya benda yang meskipun telah diberi bahaya peringatan '<b>Merokok Membunuhmu</b>' namun tetap memiliki ruang untuk teriklankan. Anda akan semakin bingung tentunya, untuk apa mempromosikan sebuah benda yang terpasang label peringatan yang dimana apabila dikonsumsi dapat membunuh konsumennya sendiri?.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-5KGOex8b8AM/W1IORxZGPHI/AAAAAAAACmM/1QDSFYewoNUEG-ayFWYFrvDkujebdHSeACLcBGAs/s1600/Peringatan_merokok_membunuhmu.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="95" data-original-width="797" height="38" src="https://3.bp.blogspot.com/-5KGOex8b8AM/W1IORxZGPHI/AAAAAAAACmM/1QDSFYewoNUEG-ayFWYFrvDkujebdHSeACLcBGAs/s320/Peringatan_merokok_membunuhmu.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Peringatan pada bungkus rokok</td></tr>
</tbody></table>
<b><br /></b>
<b>Rokok dan Muhammadiyah/Aisiyah</b><br />
Dr. Sophiati Sutjahjani memaparkan bahwa terdapat dua belas indikator keluarga sehat dan salah satunya adalah tidak merokok. Meskipun belum seluruh desa selesai dilakukan penilaiannya, hasilnya masih di bawah angka 50% yang mampu memenuhi dua belas indikator keluarga sehat. Hal terberat dalam menyempurkan seluruh indikator tersebut adalah akibat merokok. Ibu Sophiati juga menyatakan pada dasarnya terdapat undang - undang, peraturan pemerintah, dan SKB menteri tentang Kawasan Tanpa Rokok. Kawasan tersebut antara lain adalah tempat pendidikan yang nampaknya masih terdapat tenaga pendidik yang masih merokok. Kebiasaan merokok ini cenderung akan dilihat oleh para murid, baik yang masih kecil ataupun yang masuk pada fase remaja. Seluruh elemen organisasi Muhammadiyah serta Aisiyah turut berperan dalam menegakkan fatwa di 2010 tentang 'haram rokok' dengan dakwah untuk mengehentikan rokok.<br />
<br />
Fatwa terhadap hukum merokok adalah haram, sesuai dengan hasil kesimpulan Majlis Tarjih dan Tajdid Muhammadiyah yang dibacakan oleh Dr Sophiati. Oleh sebab itu, pelaku - pelaku amal usaha pendidikan, kesehatan, serta lainnya yang berada dalam lingkungan Muhammadiyah adalah wajib untuk tidak merokok.<br />
<br />
Mekipun ibu saya juga pernah turut mengelola taman kanak - kanak berbasis Aisiyah di dekat rumah, saya sendiri baru tahu apabila guru - guru TK didorong untuk memiliki keterampilan mengajarkan kepada anak didiknya untuk dapat menjadi penyambung pesan kepada orang tuanya, terutama ayahnya, untuk dapat berhenti merokok. Saya membayangkan seorang anak perempuan kecil yang masih dikuncir rambutnya mendekati saya dan menyampaikan kalimat : "<i>Ayah, aku mencintai ayah. Jangan merokok lagi ya</i>". Hati seorang ayah mana yang tidak akan terhenyuh apabila sang buah hati memintanya agar tetap hidup, sehat, serta dapat menjaganya hingga tumbuh besar dengan terus memberinya rasa kasih sayang.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-pbWE7wlIlRQ/W1IEXDaugkI/AAAAAAAACl0/d1klPL2uvGwqwmqsQq4v_ihid7yw-UpNgCLcBGAs/s1600/Genggam%2Bjemari%2Bjangan%2Bkau%2Blepas.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="450" data-original-width="810" height="177" src="https://2.bp.blogspot.com/-pbWE7wlIlRQ/W1IEXDaugkI/AAAAAAAACl0/d1klPL2uvGwqwmqsQq4v_ihid7yw-UpNgCLcBGAs/s320/Genggam%2Bjemari%2Bjangan%2Bkau%2Blepas.png" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Your Sweet Daughter</td></tr>
</tbody></table>
Sebagai mantan perokok dan calon ayah, membayangkan adegan itu saja sudah cukup membuat kalbu ini remuk. Barangkali saya akan benar - benar menyesal dan berharap dapat kembali pada saat pertama kali saya membakar batang tembakau itu untuk segera menampar diri saya yang masih muda dan hilang arah yang telah berhasil membikin sedih buah hatinya sendiri.<br />
<br />
<b>Keterjangkauan Rokok vs. Telur</b><br />
dr. Santi Martini mengemukakan terkait prevalensi anak - anak yang merokok berdasarkan data Riskesdas 2007 yang kemudian dibandingkan data di tahun 2013 maka dapat dikatakan masih belum banyak perubahan. Lebih jauh lagi untuk mundur ke belakang dalam survey yang dilakukan pada tahun 1995 dan dibandikan pada data Riskesdas 2007 pun juga mendapatkan hasil yang serupa: tidak banyak perubahan. Hal yang menjadi sorotan adalah pada data kelompok responden dalam rentang usia 15 tahun sampai dengan 24 tahun ditemukan angka prevalensi yang justru meningkat hingga dua kali lipat.<br />
<br />
Sebuah lelucon mengapa angka - angka ini tidak banyak berubah adalah karena hingga saat ini harga sebatang rokok jauh lebih murah dibandingkan dengan harga sebutir telur. Bahkan untuk ukuran anak TK sekalipun dengan uang saku yang tiap hari dibawanya pun masih mampu untuk membayar sebatang rokok. Ini menjadi pukulan telak dimana harga benda bergizi dan bernutrisi masih lebih mahal dibandingkan harga beracun. Lagi - lagi, <b>#rokokharusmahal</b>.<br />
<br />
dr. Santi menambahkan pada hasil survey pada anak - anak SMP di Surabaya adalah rata - rata anak mengantongi uang sebesar Rp. 8000 sebagai uang saku mereka ke sekolah. Bahkan tidak menutup kemungkinan rokok dapat dijual pada warung atau kios kecil yang terletak bersebelahan dengan gedung sekolah. Beliau menambahkan bahwa rokok juga selayaknya tidak boleh dijual dan terjual secara eceran serta harus ada regulasi bahwa rokok dapat dijual pada sembarang tempat.<br />
<div>
<br />
Ruang gerak penjualan produk tembakau tersebut selayaknya harus sangat dibatasi karena benda ini dipasarkan dan didistribusikan sangat masif dan mampu menjangkau retail terkecil sekalipun. Anda bisa melihat bagaimana rokok tersebut dijual sangat mudah dengan cara terpanggul atau tertenteng pada pundak pedagang asongan. Anda juga bisa saja mencoba survey kecil - kecilan: berapa persenkah warung/kios/toko yang berada dalam radius rumah ada yang memilih untuk tidak memperdagangkan rokok. <i>Likely zero, right?</i><br />
<br /></div>
<div>
Hal senada disampaikan oleh Priyono, perwakilan dari Lembaga Perlindungan Anak Jawa Timur yang hadir sebagai peserta, yang mengutarakan bahwa dirinya sangat setuju apabila <b>#rokokharusmahal</b>. Bahkan tidak menutup kemungkinan bahwa anak - anak sebagai konsumen dan warung tempat berbelanja rokok telah mengantisipasi pelarangan penjualan rokok batangan dengan cara patungan atau 'urunan'.<br />
<br />
* * *</div>
<div>
Lembaran memori kembali terbuka ketika salah seorang penelpon dari Sintang, Kalimatan Barat memilih curhat mengenai efek rokok pada wajah. Bapak Bima namanya. Beliau menceritakan tentang adiknya yang perokok yang kini wajahnya menjadi terlihat lebih tua dibandingkan dirinya yang notabennya bukanlah seorang perokok. Saya mendadak <i>cengar - cengir</i> menghadap layar <i>handphone</i> yang telah terbuka aplikasi kamera depannya.<br />
<i><br /></i>
<i>Apakah saya juga ikut menjadi terlihat lebih tua?</i><br />
<i><br /></i></div>
* * *<br />
<b>Cukai Rokok: Pengendali Yang Masih Loyo</b><br />
Dalam sesi selanjutnya, mbak Lisda menyatakan bahwa komitmen kita, sebagai masyarakat yang peduli terhadap bahaya rokok, untuk melindungi anak - anak Indonesia adalah dengan menaikkan harga rokok setinggi mungkin. Pemerintah, yang dalam hal ini sebagai pemegang kebijakan, adalah pemegang kekuasaan untuk mengubah harga rokok dengan cara menaikkan besaran cukai rokok berdasaran Peraturan Menteri Keuangan. Pada tahun 2017, cukai rokok mengalami kenaikan sebesar 10,4% dibandingkan pada cukai sebelumnya. Mbak Lisda turut menyinggung bahwa pengeluaran rokok menduduki posisi kedua dalam beban belanja rumah tangga, setelah beras. Pengeluaran keluarga miskin untuk rokok jauh lebih banyak dibandingkan kebutuhan dasar untuk anak - anak, seperti pangan, pendidikan, hingga kesehatan.<br />
<br />
Dalam artikel pada portal KBR tertulis bahwa Yayasan Lentera Anak dan FCTC Warrior meluncurkan Katalog Harga Rokok. Katalog ini memantau 10 merek rokok di 49 warung di 19 kota di Indonesia. Pemantauan harga dilakukan pada Desember 2017 dan Februari 2018. Pemantauan ini menemukan dari 19 kota, harga rokok hanya naik di 6 kota saja yakni Pekanbaru, Bandar Lampung, Jember, Pandeglang, Langsa, dan Mataram (<i>It is my hometown!</i>). Kenaikan tertinggi nilainya 500 Rupiah per batang. [<a href="http://kbr.id/berita/05-2018/survei__meski_cukai_naik__harga_rokok_masih_terjangkau_anak_anak/96232.html" target="_blank">KBR, 30 Mei 2018</a>]<br />
<br />
Saat mbak Lisda membahas cukai rokok, saya teringat dengan kalimat: "<i>Menargetkan penerimaan cukai dari rokok sama saja dengan melegalkan candu dan kecanduannya. Ini justru menjadi sumber masalah baru</i>". Mbak Lisda mengatakan bahwa negara tidak dapat menjadikan penerimaan cukai rokok sebagai target pemasukan. Adapun penerimaan dari cukai merupakan sebuah bonus pemasukan. Cukai sendiri hanya diberikan kepada barang yang berdampak buruk kepada masyarakat sehingga pengenaan cukai adalah upaya pengendalian serta menekan konsumsi. Dengan pemberian cukai maka itu berarti barang itu adalah barang yang sah untuk diperjual-belikan tetapi sebenarnya bukan barang yang biasa. Berdasarkan UU Nomor 39 tahun 2007, barang - barang yang terkena cukai antara lain etanol atau etil alkohol, minuman yang mengandung etil alkohol, dan tentu saja hasil tembakau.<br />
<br />
Dalam UU 39/2007 tersebut, rokok dan minuman beralkohol (minol) adalah barang yang wajib memiliki cukai, namun hanya minol saja yang mengharusnya penerbitan surat izin untuk usaha perdagangannya. Minol tidak dapat diperdagangan secara gamblang, berbeda sekali dengan rokok dan varian olahan tembakau lain yang dapat ditransaksikan secara bebas mulai dari toko grosir raksasa hingga pedagangan asongan yang dapat menyelinap ke dalam lorong bus malam. Lalu, mengapa harus ada perbedaan pembatasan dari dua jenis produk yang sama - sama harus mengandung cukai tersebut?. Inilah yang perlu kita pikirkan agar dapat segera dorong pemerintah untuk menerbitkan peraturan guna mengendalikan 'distribusi' rokok yang hari ini sangat liar tersebut. Dengan pengendalian penjualan rokok ini tentu akan membawa dampak positif dalam penegakan larangan untuk menjual rokok bagi anak di bawah usia delapan belas tahun.<br />
<br />
<b>Rokok dan Siklus Lingkaran Setan</b><br />
<i>Lingkaran Setan</i>. dr. Santi menyebutkan keterkaitan antara rokok, orang dewasa, dan perokok anak sebagai Lingkaran Setan. Seperti layaknya batang rumput, apabila tidak dicabut hingga ke akar maka rumput akan terus tumbuh dan menghijau, bahkan akan cepat menyebar. Rokok pun demikian. Zat adiktif yang dikandung membuat pemangkasan angka prevalensi rokok ini cukup sulit dilakukan. Anak muda yang masih buta serta penuh gelora dan selalu ingin mencoba adalah sasaran empuk bagi perusahaan rokok.<br />
<br />
Dapat saya tangkap bahwa, sebatang silinder rokok ini tidak hanya berbahaya bagi si perokoknya, tetapi juga orang - orang terdekat dan tercinta mereka. Apabila sang orang tua, lebih khusus bapak dari keluarga tersebut adalah perokok, maka sebenarnya ia tidak hanya mengancam kesehatan dari anggota keluarganya sendiri, tetapi juga masa depan dari anak - anaknya. Uang mubazir yang dikeluarkan hanya untuk dibakar tentu jauh lebih bermanfaat apabila dipergunakan oleh anak - anaknya pada kegiatan positif seperti pendidikan tambahan ataupun tambahan nutrisi gizi. Problem ini akan semakin parah jika sang anak-yang mungkin belum memiliki penghasilan-juga ikut merokok. Anak yang telah tersandera masa depannya akibat menjadi perokok pasif dan keterbatasan ekonomi, juga semakin terancam terkena penyakit bahkan hingga kemungkinan menurunnya kecerdasaran akibat menjadi perokok aktif. Lantas, kesempatan apalagi yang masih dimiliki anak - anak itu untuk memperoleh masa depan yang lebih baik?<br />
<br />
Kembali kepada kebijakan organisasi Muhammadiyah di atas, memang tepat apabila permasalahan edukasi bahaya rokok ini tidak hanya terfokus kepada para pecandu rokok saja tetapi juga bagi masyarakat yang belum dan tidak merokok. Terkhusus pada generasi muda (anak - anak) yang sejak awal sudah dibidik oleh produsen rokok untuk menjadi generasi-perokok-selanjutnya memang perlu dikuatkan dan dipertebal lagi wawasannya agar komitmen untuk menjadi generasi emas dengan paru - paru yang bersih dapat tercapai.<br />
<br />
Di sisi lain, saya melihat pandangan yang cukup berasalan dan perlu diperhatikan dalam mengkaji <b>#rokok50ribu</b> ini yang sempat diutarakan oleh peserta yang bernama ibu Afi. Saya sependapat bahwa kita juga harus siap mengantisipasi efek samping yang cenderung menuju ke arah negatif apabila rokok akan menjadi mahal nantinya. Rokok adalah benda yang tidak lain hanyalah candu semata. Sementara candu tersebut tidak akan serta merta pudar tanpa melalui proses yang panjang nan sulit. Saya merasa masyarakat yang memang peduli tentang bahaya rokok ini harus mendukung penuh dan berperan aktif apabila harga rokok yang mahal menjadi kenyataan. Bantuan konseling, tausiyah atau dakwah, dan dukungan moral adalah hal yang sangat diperlukan bagi para perokok yang sudah bertekad bulat ingin mengakhiri persahabatannya dengan produk tembakau.<br />
<br />
Sebagai mantan perokok, nampaknya saya kalah bersaing dengan para perokok <i>vape</i>/<i>vaping </i>yang dimana mereka sangat bangga membangun dan menampilkan diri sebagai komunitas pecinta asap. Sementara kami yang sudah sukses menjadi pembenci asap nikotin masih malu - malu untuk tampil kehadapan publik. Saya rasa <a href="http://kbr.id/" target="_blank">KBR </a>dapat menghadirkan narasumber yang memang mantan perokok agar para calon-mantan-perokok dapat lebih memantapkan diri bercerai dari kepungan asap rokok.<br />
<br />
<b>Peran WHO, Pemerintah, dan <i>Stakeholder </i>Lainnya Dalam Pengendalian Rokok</b><br />
Mbak Lisda mengatakan bahwa WHO sebenarnya telah menyepakati menaikkan harga rokok adalah salah satu dari empat cara pengendalian konsumsi tembakau yang sangat prinsipal, dengan tiga hal lainnya adalah penetapan kawasan tanpa rokok, larangan iklan rokok, dan peringatan pada bungkus rokok. Keempat strategi ini seharusnya berjalan bersama - sama.<br />
<br />
Ditambahkan oleh dr. Santi, sebenarnya pemerintah telah menerbitkan peraturan tentang larangan penjualan rokok bagi anak usia di bawah 18 tahun. Kalimat ini telah tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 109 tahun 2012 pasal 25. Bahkan pada beberapa pasal dalam PP tersebut dapat dijumpai banyak kata kunci tentang perlindungan anak seperti pada pasal 48 ayat (1) yang berbunyi: "<i>Dalam rangka memberikan perlindungan kepada anak terhadap bahaya bahan yang mengandung Zat Adiktif berupa Produk Tembakau, Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib menyediakan posko pelayanan selama 24 (dua puluh empat) jam</i>".<br />
<br />
Salah satu komitmen terbaru adalah melalui Kepala Kantor Staf Kepresidenan KSP Moeldoko yang mendukung komitmen pemerintah dalam pengendalian konsumsi rokok di Indonesia. Beliau juga sepakat dengan gagasan yang diajukan sejumlah organisasi masyarakat sipil yang menemuinya pada saat itu, Kamis, 12 Juli 2018. [<a href="http://kbr.id/berita/07-2018/moeldoko_dukung_kemenkeu_naikkan_cukai_rokok/96561.html" target="_blank">KBR, 12 Juli 2018</a>]<br />
<br />
Di samping itu, sehari sebelum tanggal delapan belas Juli, saya sempat melihat pada portal berita KBR bahwa rokok seharusnya dibandrol pada angka Rp. 70.000. per bungkus. Ditambahkan dalam konfrensi pers Pusat Kajian Jaminan Sosial Universitas Indonesia (PJKS-UI) bahwa dengan angka tujuh puluh ribu ini terdapat 74% perokok yang siap berhenti merokok [<a href="http://kbr.id/nasional/07-2018/survei_ui__perokok_akan_berhenti_bila_harga_rokok_70_ribu/96593.html" rel="nofollow" target="_blank">KBR, 17 Juli 2018</a>]. Dengan <i>release </i>ini, maka nampaknya kita harus segera mengganti <i>tagline </i>kita yang semula <b>#rokok50ribu</b> menjadi <b>#rokok70ribu</b>.<br />
<br />
<b><i>Closing Statement</i></b> <b>Serta <i>Next Project</i></b><br />
Menjelang ujung acara, Dr. Sophiati menambahkan bahwa dampak rokok kini justru bertambah dengan kasus <i>stunting </i>yang dimana menjadi salah satu dalam empat problem terbesar di Indonesia. Salah satu hal yang perlu digaris bawahi adalah stunting juga menyebabkan kecerdasan itu menurun. Nah, bagi kawan - kawan yang ingin mendengarkan dan menyuarakan bahaya rokok dan <i>stunting</i>, menurut informasi dari moderator, KBR akan kembali menggelar hajatan Ruang Publik pada tanggal 25 Juli 2018 dengan tema '<i>Rokok Murah Mempromosikan Stunting</i>'. Portal berita KBR sendiri pernah mengulas kasus <i>stunting </i>dalam artikel yang berjudul <i>Balada Ela dan Dedi, Keluarga Perokok dengan Anak Stunting</i>. [<a href="http://kbr.id/berita/07-2018/balada_ela_dan_dedi__keluarga_perokok_dengan_anak_stunting_/96513.html" target="_blank">KBR, 06 Juli 2018</a>]. Bagi anda yang ingin mendengarkan siaran KBR ini melalui <i>online</i>, akan saya ulas di bagian bawah.<br />
<br />
<blockquote class="instagram-media" data-instgrm-permalink="https://www.instagram.com/p/BlW1iJkBLHZ/" data-instgrm-version="9" style="background: #fff; border-radius: 3px; border: 0; box-shadow: 0 0 1px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.5) , 0 1px 10px 0 rgba(0 , 0 , 0 , 0.15); margin: 1px; max-width: 540px; min-width: 326px; padding: 0; width: 99.375%;">
<div style="padding: 8px;">
<div style="background: #F8F8F8; line-height: 0; margin-top: 40px; padding: 50% 0; text-align: center; width: 100%;">
<div style="background: url(data:image/png; display: block; height: 44px; margin: 0 auto -44px; position: relative; top: -22px; width: 44px;">
</div>
</div>
<div style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px; margin-bottom: 0; margin-top: 8px; overflow: hidden; padding: 8px 0 7px; text-align: center; text-overflow: ellipsis; white-space: nowrap;">
<a href="https://www.instagram.com/p/BlW1iJkBLHZ/" style="color: #c9c8cd; font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; font-style: normal; font-weight: normal; line-height: 17px; text-decoration: none;" target="_blank">A post shared by KBR.id (@kbr.id)</a> on <time datetime="2018-07-18T02:48:54+00:00" style="font-family: Arial,sans-serif; font-size: 14px; line-height: 17px;">Jul 17, 2018 at 7:48pm PDT</time></div>
</div>
</blockquote>
<script async="" defer="" src="//www.instagram.com/embed.js"></script>
<br />
Pada <i>closing statement</i>, dr. Santi menyatakan bahwa iklan adalah salah satu fokus tambahan kita saat ini disamping <i>tagline</i> utama<b> #rokokharusmahal</b>. Muara dari pengendalian rokok ini sejatinya adalah ketahanan bangsa. Dr. Sophiati menyatakan Muhammadiyah dan Aisiyah akan terus mengawal fatwa tahun 2010 tersebut terutama bagi yang belum merokok. Sementara mbak Lisda meminta dukungan kepada anak - anak di seluruh Indonesia untuk mendukung kenaikan harga rokok setinggi mungkin dengan cara menandatangai petisi <b>#rokokharusmahal</b> pada halaman change.org.<br />
<br />
Dapat saya tarik beberapa poin penting selama acara berlangsung. Sebagai masyarakat yang ikut merasakan dampak negatif dari rokok kita harus mendorong pemerintah untuk lebih mengawasi implementasi kawasan bebas rokok serta penerapan regulasi lainnya terkait perlindungan akan bahaya rokok terhadap anak - anak. Di samping itu, pemerintah selayaknya dapat menerbitkan peraturan baru untuk membatasi dan mengatur distribusi rokok, khususnya pada sekitar kawasan bebas rokok seperti tempat pendidikan. Tempat pendidikan negeri juga dapat mengadopsi langkah - langkah yang telah diterapkan oleh organisasi Muhammadiyah dalam rangka menekan munculnya perokok di bawan umur serta guna menurunkan perokok pada kalangan kepala rumah tangga.<br />
<div>
<br /></div>
Pada akhirnya, saya pun harus mendukung kampanye ini. Bukan hanya untuk diri saya sendiri. Tentu saja saya harus melindungi anak - anak yang barangkali akan segera dititipkan oleh Tuhan kepada saya.<br />
<br />
<b>Segera! Tanda Tangani Petisi #rokokharusmahal</b><br />
Anda dapat langsung menuju link berikut : <a href="http://change.org/rokokharusmahal">change.org/rokokharusmahal</a> atau dapat mengunjungi halaman tersebut melalui widget di bawah ini.
<br />
<br />
<div class="change-embed-petition" data-petition-id="13113324" style="text-align: center; width: 100%;">
</div>
<script src="https://static.change.org/product/embeds/v1/change-embeds.js" type="text/javascript"></script>
<b><i>Streaming</i> Radio KBR Via <i>Online</i></b><br />
Seperti yang telah saya janjikan di atas, bagi rekan - rekan yang di daerahnya tidak terdapat radio lokal yang me-<i>relay </i>siaran radio <a href="http://kbr.id/" target="_blank">KBR </a>sejatinya tidak perlu berkecil hati. Anda cukup memiliki jaringan internet yang stabil (saya rasa mayoritas kita sudah terfasilitasi oleh jaringan 4G) dan membuka laman portal KBR pada <a href="http://kbr.id/">http://kbr.id/</a>. Pada bagian sebelah kanan atas, terdapat kotak merah yang bertuliskan "LIVE NOW", seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-WES0opf-myk/W1Hz0Qq5GoI/AAAAAAAACkg/0qmAFoGtgqMTwB_qmz72A-R7vVL97V-GwCLcBGAs/s1600/Live%2BNow.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="675" data-original-width="1365" height="158" src="https://3.bp.blogspot.com/-WES0opf-myk/W1Hz0Qq5GoI/AAAAAAAACkg/0qmAFoGtgqMTwB_qmz72A-R7vVL97V-GwCLcBGAs/s320/Live%2BNow.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tombol LIVE NOW terdapat pada bagian kanan tampilan portal KBR</td></tr>
</tbody></table>
Apabila anda klik, maka akan muncul tampilan<i> pop-up</i> baru. Tidak perlu khawatir, karena jendela itu bukanlah iklan, namun jendela modul <i>streaming </i>dari radio KBR itu sendiri. Anda dapat masuk ke dalam KBR melalui akun facebook yang anda miliki atau anda dapat melewati proses <i>login </i>tersebut dengan menekan pilihan di bawahnya '<i>Skip this for now</i>'.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-eb5yY9SOcwU/W1H1AhKLDrI/AAAAAAAACkw/SfXi5ekPSLIriBPEXcgzwmeRlmU2sPlNQCLcBGAs/s1600/Jendela%2B1.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="522" data-original-width="346" height="320" src="https://4.bp.blogspot.com/-eb5yY9SOcwU/W1H1AhKLDrI/AAAAAAAACkw/SfXi5ekPSLIriBPEXcgzwmeRlmU2sPlNQCLcBGAs/s320/Jendela%2B1.png" width="212" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampilan awal modul aplikasi <i>streaming</i> radio KBR</td></tr>
</tbody></table>
Maka anda akan dibawa langsung menuju modul aplikasi <i>streaming</i> KBR. Apabila <i>streaming</i> tidak otomatis berjalan, anda dapat mencari tombol <i>play</i> dan menekannya. <i>Viola!</i>, anda sudah terhubung dengan jaringan radio KBR.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-02bAwXQYbdU/W1H1gITgyyI/AAAAAAAACk4/b6opgJzjYzQZ7IELlY04miiRGLt3NtBAwCLcBGAs/s1600/Jendela%2B2.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="669" data-original-width="356" height="320" src="https://3.bp.blogspot.com/-02bAwXQYbdU/W1H1gITgyyI/AAAAAAAACk4/b6opgJzjYzQZ7IELlY04miiRGLt3NtBAwCLcBGAs/s320/Jendela%2B2.png" width="169" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampilan modul aplikasi <i>streaming</i> radio KBR</td></tr>
</tbody></table>
Sementara saya sendiri kemarin mendengarkan <i>live streaming</i> melalui perangkat android, karena saya sedang bertugas di luar ruang kantor dalam kegiatan Sidang Tera/Tera Ulang di salah satu pasar tradisional di kota Mataram. Dengan cara yang hampir serupa, yakni dengan mencari tombol "LIVE NOW" maka saya dapat mendengarkan siaran KBR secara <i>mobile</i>.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-5YOvlliek8c/W1H6gpIGZJI/AAAAAAAAClc/mGVju6KacaUXya_GiH6siIzUPnhrBRcEgCLcBGAs/s1600/preview%2B%25281%2529.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="240" src="https://4.bp.blogspot.com/-5YOvlliek8c/W1H6gpIGZJI/AAAAAAAAClc/mGVju6KacaUXya_GiH6siIzUPnhrBRcEgCLcBGAs/s320/preview%2B%25281%2529.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tampilan <i>streaming</i> radio KBR melalui handphone android dengan aplikasi Chrome</td></tr>
</tbody></table>
Menurut informasi dari KBR, masih terdapat tiga seri lagi terkait <b>#rokokharusmahal</b> yang masih mengantri untuk dikupas. KBR juga memiliki beberapa agenda lain di samping tentang rokok. Apabila rekan - rekan menjadi <i>followers</i> di Instagram-nya, maka anda dapat melihat informasi - informasi terbaru lainnya termasuk beragam <i>talkshow </i>yang mengudara melalui KBR.<br />
<br />
<br />
<i>I′d love to believe it′s all about love for a child </i><br />
<i>It was all about love..</i><br />
<i>*end of the song*</i><br />
- Love For a Chid, Jason MarzAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com34tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-71391799651556527532018-06-30T09:30:00.000+08:002018-06-30T09:44:54.663+08:00CORRECT ME IF I WRONG<i>Apakah saya melewatkan sesuatu?</i><span class="fullpost"><i>
</i></span><br />
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-Quda-ZlhPQE/WzXWaZz75TI/AAAAAAAACjU/nPdovwNnAK0285SL0lLt1t_luBVI6Gk2ACLcBGAs/s1600/c7f.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="131" data-original-width="200" src="https://2.bp.blogspot.com/-Quda-ZlhPQE/WzXWaZz75TI/AAAAAAAACjU/nPdovwNnAK0285SL0lLt1t_luBVI6Gk2ACLcBGAs/s1600/c7f.gif" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Bingung, bingungku memikirnya</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<i>Wow</i>. Balik ke halaman <i>blog </i>untuk kembali eksis malah menimbulkan pertanyaan. <b>Lima tahun </b>bukanlah waktu yang singkat untuk vakum. Banyak sekali demografi yang berubah dari statistik blogger. Monggo untuk dijawab, karena saya benar - benar larut dalam kebingungan.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>TLD (<i>Top Level Domain</i>)</b></div>
<div>
<i>Wow</i>. Sudah banyak rekan - rekan blogger yang mempergunakan layanan TLD untuk memper-<i>profesional</i>-kan blognya. Sebenarnya, saya sudah memiki TLD, dulu. Tetapi karena gagal paham bagaimana cara setting, hanguslah domain itu.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b><i>Endorsement</i></b></div>
<div>
Dulu, kegiatan mencari '<i>receh</i>' di internet sangat didominasi oleh permainan <i>adsense </i>atau <i>banner</i>. Aktifitas antara <i>blogger </i>dan <i>advertiser </i>kini saya rasa sudah masuk ke dalam babak baru: menjadi tulisan/postingan. Saya pernah melihat <i>website </i>penyedia jasa layanan itu seperti iBlogmarket. Saya lihat juga salah satu persyaratan di iBlogmarket adalah TLD. <i>Waduh, saya blogspot saya masih nempel</i>. <b>Apakah masih ada website lain untuk saya mencari uang jajan dari ngeblog</b>?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Jujur saja, awalnya saya sangat kaget: mengapa tema/materi tulisan antar blogger <i>kok </i>mirip semua?</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Ibuk - Ibuk</b></div>
<div>
Inilah tempat saya benar - benar mengerutkan kening. Apresiasi saya kepada <i>blogger </i>kaum hawa: daya juang yang tinggi. Sebuah <i>blog</i>, dengan TLD, banyak <i>endorsement</i>-nya, dan dikelola ibu - ibu. Luar biasa. Belum lagi, mayoritas <i>blogger </i>perempuanlah yang keluar sebagai pemenang lomba blog.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-uBdEGIlBg0s/WzXTdxyeq0I/AAAAAAAACi8/NVGdaXLwh08W2dRZDDdAWDeFqxqE-OdDgCLcBGAs/s1600/clapping.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="270" data-original-width="480" height="180" src="https://1.bp.blogspot.com/-uBdEGIlBg0s/WzXTdxyeq0I/AAAAAAAACi8/NVGdaXLwh08W2dRZDDdAWDeFqxqE-OdDgCLcBGAs/s320/clapping.gif" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Tepuk tangan untuk ibu - ibu</td></tr>
</tbody></table>
<div>
Saya hampir sulit mencari nama - nama yang mengandung kejantanan dari daftar komentar. Kemana sih para lelaki ini? <i>Ckckckck</i>.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<b>Pesan Saya</b></div>
<div>
<i>Tenang</i>, ibu - ibu dan rekan - rekan yang cantik sekalian. Saya tidak melihat <i>gender </i>dalam membombardir komentar. Hobi saya adalah <i>browsing</i>, <i>blogwalking</i>, dan menyebar benih - benih komentar dalam tulisan anda. Mohon maaf jikalau komentar saya cukup sederhana atau bahkan sama sekali tidak mengena.</div>
<div>
<br /></div>
<div>
<i>So, </i><i>will you </i><i>correct me if i wrong?</i></div>
<div>
<i>_____________________________________________</i></div>
<div>
Saya menulis ini dengan perasaan <i>seperempat </i>dongkol, banyak sabarnya. Untuk 'menang', ternyata artikel nggak butuh '<i>panjang</i>'.</div>
<div>
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-_NKI1zi4E7Y/WzXYrt15yII/AAAAAAAACjs/5kRYUQzZ604eFgT0WPW_nfRW3IO-iCVVQCLcBGAs/s1600/Best-Cry-Ever.gif" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="245" data-original-width="440" height="178" src="https://4.bp.blogspot.com/-_NKI1zi4E7Y/WzXYrt15yII/AAAAAAAACjs/5kRYUQzZ604eFgT0WPW_nfRW3IO-iCVVQCLcBGAs/s320/Best-Cry-Ever.gif" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Nangis</td></tr>
</tbody></table>
<div>
<br /></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com58tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-72611648665645593912018-06-20T06:00:00.000+08:002018-06-20T08:49:44.961+08:00LIBUR TELAH USAILibur telah usai<br />
<div>
Lebaran telah berlalu</div>
<div>
Ngantor pun dimulai</div>
<div>
Pikiran kembali kelu</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Ingin nambah libur</div>
<div>
Pasti dimarah walikota</div>
<div>
Daripada tunjangan dicukur</div>
<div>
Bolehlah kita lapang dada</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Terima kasih pada Ramadhan</div>
<div>
Tahun ini ada sedikit peningkatan</div>
<div>
Blog yang dulu aku tinggalkan</div>
<div>
Kini hidup mau mati tak segan</div>
<div>
<br /></div>
<div>
Saya sebenarnya tidak punya rencana</div>
<div>
Bercerita ngelantur melalui pantun</div>
<div>
Apalah daya pikiran berkuasa</div>
<div>
Begitu mengetik, rima yang tersusun<br />
<br />
<div>
Ya sudah bapak ibu dan saudara</div>
</div>
<div>
Saya sudahi saja prosa mini ini</div>
<div>
Khawatir akan lari kemana mana</div>
<div>
Pun malam larut menjelang pagi</div>
<div>
<br />
Mataram, 17 Juni 2018<br />
<br />
<i>Mari kita menuju channel bola</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://1.bp.blogspot.com/-EizL7IoXUzs/WykgjpPOI0I/AAAAAAAACaU/VVZiw_5-2xsNXCOVQf88skJ4eMelJ9VfgCLcBGAs/s1600/ezgif.com-video-to-gif.gif" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" data-original-height="258" data-original-width="460" height="179" src="https://1.bp.blogspot.com/-EizL7IoXUzs/WykgjpPOI0I/AAAAAAAACaU/VVZiw_5-2xsNXCOVQf88skJ4eMelJ9VfgCLcBGAs/s320/ezgif.com-video-to-gif.gif" width="320" /></a></div>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com31tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-51124694074268442732018-06-17T18:00:00.000+08:002018-06-19T22:56:33.240+08:00BALI: KENANGAN KETENANGAN<span class="dropcap">B</span>ali, sebagai salah satu magnet turisme Indonesia, memiliki ragam jenis hiburan untuk menghapus dahaga setelah lelah bekerja. Mungkin sebatas bersandar pada malam yang perlahan - lahan bergerak menuju larut sambil menikmati pertunjukkan gerak seni tari yang pernuh warna dan nada. Atau yang paling simpel adalah terhujani sinaran matahari pagi saat duduk bersila di atas bibir pantai sembari berharap jelaga penat itu dapat larut bersama jejeran ombak yang silih berganti mengejar daratan.<br />
<br />
Hiburan malam yang menjamur di sepanjang Jalan Legian, bercengkrama dengan ekosistem laut pada <i>spot snorkeling </i>di Nusa Lembongan atau Padangbai, menghirup sejuknya kabut Danau Bratan di Bedugul, hingga berburu penampakan sekawanan lumba - lumba di Lovina adalah pilihan yang patut dipertimbangkan untuk masuk ke dalam <i>to do list</i> <i>in </i>Bali. Buat yang sudah memiliki anak buah, tidak ada salahnya untuk menjajal wisata yang ber-<i>genre </i>edukasi seperti <i>Bali Safari and Marine Park</i> atau <i>Bali Bird Park</i>. Tidak sampai disitu, Bali juga menawarkan titik - titik romantis bagi para pasangan muda untuk memahat kenangan manis dalam bulan madu mereka. Mengejar <i>sunset </i>di Seminyak atau Jimbaran hingga mencicipi sensasi legitnya kudapan ala <i>dinner </i>di Kuta dapat menjadi pilihan sebagai langkah pertama dalam membina rumah tangga.<br />
<br />
Sebagai salah satu tempat wisata <i>iconic </i>di Indonesia, jumlah slot penerbangan yang menghubungkan kota - kota besar di Indonesia dengan pulau Bali sudah tidak terhitung jumlahnya. Bahkan, bandara Ngurah Rai kerap disebut sebagai tempat transit akibat baiknya interkoneksi trip penerbangan dengan wilayah lain.<br />
<br />
<div>
Tahun 2017 lalu, saya dan istri menyempatkan diri berlabuh di Bali untuk menjalani bulan madu yang tertunda hingga dua tahun lamanya. Anda tidak perlu berekspektasi banyak bagaimana cerita kami waktu itu, karena kami sedang dalam posisi <i>on-budget</i>, hehe. Meskipun kami hanya bertempat tinggal di pulau seberang, Lombok, tetapi waktu itu saya masih buta akan objek wisata di pulau Bali.</div>
<div>
<br />
<i>I visited</i> GWK. Hanya saja, waktu itu belum terjadi progres yang signifikan seperti yang sempat viral pada beberapa hari belakangan ini. Tanah Lot pun saya hampiri. Sayang, karena pasang air laut, kami tidak dapat berbuat banyak. Dua hal yang juga sempat saya nikmati adalah memacu roda dua kami pada Bali Mandara <i>Toll Road</i>, <i>one and the only one</i> jalan tol di atas laut serta menilik pantai Pandawa yang mungkin tidak akan sanggup saya lupakan betapa menggoda pemandangannya.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-tG2Xk9htdmA/WydF6B-SpHI/AAAAAAAACZA/DBGNQpUIDKsGe5HkFGbbnQw7qJ8THToHQCLcBGAs/s1600/P_20170218_100200.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1200" data-original-width="1600" height="352.5" src="https://1.bp.blogspot.com/-tG2Xk9htdmA/WydF6B-SpHI/AAAAAAAACZA/DBGNQpUIDKsGe5HkFGbbnQw7qJ8THToHQCLcBGAs/s320/P_20170218_100200.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pantai Pandawa | Pribadi</td></tr>
</tbody></table>
Jika ditanya: apakah saya akan kembali bertandang ke pulau Bali? Tegas saya menjawab,<i> Yes, I have to</i>. Ada <i>pleasure </i>yang belum sepenuhnya dapat saya rengkuh dari pulau ini. Seperti ada hutang yang belum terbayarkan sehingga belum lunas rasanya saya menapak di Bali kemarin.<br />
<br />
<i>Thanks to</i> BENOA SEA SUITES & BENOA BAY VILLAS, yang telah memecut imajinasi saya untuk mencari target destinasi apabila saya berkesempatan singgah ke Pulau Seribu Pura itu sekali lagi. Terbesit dalam benak saya untuk mencari <a href="http://www.benoaseasuites.com/" target="_blank">tempat wisata unik di Bali</a>, seunik mungkin sehingga bisa menyebabkan saya kecaduan untuk datang berulang kali. Pantai, bukit, pegunungan, <i>landmark</i>, atau justru hal sederhana seperti menginap di salah satu <a href="http://www.benoabayvillas.com/" target="_blank">villa Bali</a>? <i>Who knows. It is my taste</i> dan barangkali anda malah teresonansi untuk memikirkan hal yang sama.<br />
<br />
<b>Masjid Besar Al - Hidayah, Bedugul.</b><br />
Siapa bilang tidak ada masjid di Bali. Justru masjid ini berdiri megah di tepian danau Bratan, Bedugul, tidak jauh bersanding dengan Pura Ulun Danu Bratan. Pada titik ini saya akan merasakan desiran angin khas pulau Bali, sejuk alamnya dan sejuk toleransinya. Dua tempat ibadah ini menunjukkan bagaimana rasa menghargai antar umat beragama hadir sebagai penengah.<br />
<br />
Saya menyambangi masjid ini di tahun 2014. Untuk mencapai masjid, jalannya cenderung mendaki. <i>View </i>yang ditawarkan oleh halaman masjid ini harus saya akui sebagai salah satu lanskap terbaik yang ada di Bedugul. Anda dapat puas menyapu pandangan anda dan mendapatkan dua ujung danau dalam satu pandangan saja. </div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-7_vGp9HwL18/Wyj0Bv2TCGI/AAAAAAAACZ8/e6r3w6jWJqACoivhAxfrTJRQtfnlrk35ACLcBGAs/s1600/C360_2014-04-09-13-41-13-432.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="950" data-original-width="1600" height="190" src="https://4.bp.blogspot.com/-7_vGp9HwL18/Wyj0Bv2TCGI/AAAAAAAACZ8/e6r3w6jWJqACoivhAxfrTJRQtfnlrk35ACLcBGAs/s320/C360_2014-04-09-13-41-13-432.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pura Ulun Danu Bratan dari pelataran Masjid | Pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Masjid ini adalah tempat pertama yang akan saya agendakan untuk dikunjungi, ya kira - kira sekitar waktu shalat Dzuhur alias tengah hari sebelum <i>check in</i> pada tempat penginapan. <i>It will be a good deed</i> untuk mengawali perjalanan membelah pulau Bali. Dari sini, kita mulai bermunajat agar hingga tiba di rumah nanti, kita tetap diberikan keselamatan dan kesehatan.<br />
<br />
<b>Hamparan Sawah Berundak, Jatiwulih, Tabanan</b><br />
<i>Catatan: datanglah pada waktu yang tepat.</i> Pengalaman saya di Lombok, yang juga masih banyak areal persawahannya, anda baru akan mendapatkan sensasinya secara sempurna ketika barisan padi sedang tumbuh dan hijau - hijaunya (kira - kira satu bulan setelah masa tanam).<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-kFlYDWWRKLg/WyPMqaFGOSI/AAAAAAAACU4/Xe6lug6HydQfWA4s3ahdVMl51ySs-8l-wCLcBGAs/s1600/cd906af4f5e878c23e9036da36c7ad49ac5c1973.jpeg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="281" data-original-width="500" height="264" src="https://4.bp.blogspot.com/-kFlYDWWRKLg/WyPMqaFGOSI/AAAAAAAACU4/Xe6lug6HydQfWA4s3ahdVMl51ySs-8l-wCLcBGAs/s400/cd906af4f5e878c23e9036da36c7ad49ac5c1973.jpeg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber : expedia.com.sg</td></tr>
</tbody></table>
Saya akan meluangkan waktu pada pagi hari untuk menikmati pancaran matahari muda menerobos kabut tipis persawahan. Berada pada ketinggian 650 - 700 meter di atas permukaan laut, Jatiwulih di pagi hari menawarkan kesejukan yang jelas tidak akan ditemukan di kota - kota besar yang sudah lazim ditanami pondasi - pondasi pencakar langit. Inilah salah satu <a href="https://www.benoaseasuites.com/" target="_blank">tempat wisata unik di Bali</a>.<br />
<br />
<center><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/9QQDn_7EawM" width="560"></iframe></center>
<br />
<br />
Saya biasa mengasingkan diri pada pekatnya kehijauan area pertanian untuk sekadar mencari ilham tentang tulisan. Ide - ide itu sering muncul terbawa angin yang semilir mendesis menggesek untaian bulir - bulir padi tercampur dalam gemericik irigasi. Ada tenang yang singgah dalam rongga kepala, memupuk dahan - dahan nalar itu akhirnya berbunga menjadi buah pikiran.<br />
<br />
<b><i>Nothing but Screaming, Parasailing, </i>Benoa</b><br />
<i>I'm just a fan of Korean's variety show, Running Man</i>. Saya telah menyaksikan beberapa hal 'gila' harus dilakukan untuk menyelesaikan suatu misi. <i>Parasailing </i>salah satu di antaranya. 'Menikmati' hamparan pasir putih dari ketinggian sembari memompa adrenalin akan menjadi catatan tersendiri dalam hidup saya; <i>i have a ball, man!.</i><br />
<i><br /></i>
<i>Parasailing </i>dapat ditemukan pada <a href="https://www.benoaseasuites.com/" target="_blank">Tanjung Benoa Bali</a>, yang dimana juga satu area dengan <a href="https://www.benoabayvillas.com/" target="_blank">vila keluarga di Bali</a> yakni <a href="https://www.benoabayvillas.com/" target="_blank">Benoa Bay Villas</a>. <i>Watersport </i>ini rasanya cocok bagi anda yang membawa pasangan atau <i>family</i>, ada yang mengudara sementara ada juga yang mengabadikan sambil tertawa melihat raut muka pucat anda.<br />
<br />
<center><iframe allow="autoplay; encrypted-media" allowfullscreen="" frameborder="0" height="315" src="https://www.youtube.com/embed/P0g9UhBMneo" width="560"></iframe></center>
<b><br /></b>
<b><br /></b>
<b>Berburu Sunset di Jimbaran atau Kuta</b><br />
Cukup <i>mainstream</i> apabila kita berlibur ke Bali dan berburu matahari yang terbenam. Lombok pun saya rasa juga memiliki daya pikat untuk urusan yang satu ini. Apalagi ketika matahari tengah beredar pada garis lintang utara sehingga matahari akan jatuh bersembunyi pada tubuh gunung Agung, Bali. Lantas mengapa saya tetap memilih mengejar sunset di Bali?<br />
<br />
Karena saya ingin memetik pengalaman sembari mengamati para <i>sunset hunter</i> dalam mengabadikan momentum satu hari sekali tersebut; bagaimana mereka menumpahkan kreativitasnya dalam bidikan lensa kamera. Tidak jarang, satu atau beberapa raut wajah turut memenuhi layar kamera; dan jika dilakukan oleh profesional maka hasilnya tidak akan mengecewakan. Dan tidak perlu diperdebatkan lagi, dengan jumlah turis yang jauh lebih banyak berada di Bali (dibandingkan di Lombok) maka akan banyak pengalaman yang didapatkan.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-mQ2quDBexOM/WydH9krJauI/AAAAAAAACZU/a5dTYY2Oo4kC8ceLA9ZB4mb0Ln3L5KUrgCLcBGAs/s1600/P_20170218_184037.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://4.bp.blogspot.com/-mQ2quDBexOM/WydH9krJauI/AAAAAAAACZU/a5dTYY2Oo4kC8ceLA9ZB4mb0Ln3L5KUrgCLcBGAs/s400/P_20170218_184037.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sunset di Kuta | Pribadi</td></tr>
</tbody></table>
<b>Berbelanja kata - kata, Kaos Oblong Bali</b><br />
Belum lengkap rasanya apabila tidak membeli cinderamata untuk mengenang momen terbaik saat berlibur. Terlebih lagi, Bali yang memang menjadi surganya para pelancong, sudah tentu menyediakan ragam corak buah tangan untuk melengkapi perjalanan liburan. Jenis dan harga pun dapat bervariasi, ada yang cocok dengan perekonomian saku belakang celana sampai dengan benda - benda rumit yang memang diperuntukkan bagi para kolektor.<br />
<br />
Apabila saya berkesempatan datang ke suatu kota, terutama kota besar, saya senang berbelanja kaos dengan nama kota yang tersablon di bagian mukanya. Entah mengapa saya justru merasa <i>pede </i>dan bangga bisa menggunakan kaos jenis tersebut; itu artinya saya pernah berkunjung ke sana. Namun, salah satu nilai tambah dari salah satu <i>brand </i>kaos oblong Bali adalah adanya kata - kata pemanis yang memang sengaja dihadirkan agar produk tersebut lebih meriah dan diperhatikan. Terlebih saya juga memang hobi menulis dengan permainan kosakata. Tidak jarang, kalimat - kalimat yang tercetak pada kaos - kaos tersebut menghadirkan inspirasi baru dalam merias sebuah tulisan.<br />
<br />
Salah satunya adalah merk yang outletnya terletak di kawasan Kuta dengan tagline 'Pabrik Kata - Kata' di muka tokonya. <i>You know</i> lah.<br />
<br />
<b>Sunrise di <a href="http://www.benoaseasuites.com/" target="_blank">Tanjung Benoa Bali</a></b><br />
Akhirnya, sejak tadi saya menahan untuk mengutarakan lokasi ini. Tanjung Benoa Bali, tempat dimana saya akan menghabiskan malam bertransformasi menjadi pagi. Matahari yang masih muda itu dapat membias dan bersatu dengan langit dalam bayang - bayang siluet pulau Nusa Penida yang melebur pada garis horizon. Sejenak kemudian fajar itu berubah menjadi jingga.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-4NrFCfB6PHA/WyUv7rINtsI/AAAAAAAACVQ/V2Iy7GSDxOgA8znM0VO6_AwkET2cIZc-QCLcBGAs/s1600/DSC_3166aa.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1063" data-original-width="1600" height="319" src="https://2.bp.blogspot.com/-4NrFCfB6PHA/WyUv7rINtsI/AAAAAAAACVQ/V2Iy7GSDxOgA8znM0VO6_AwkET2cIZc-QCLcBGAs/s400/DSC_3166aa.jpg" width="480" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Credit to thomaschedang | Sumber <a href="https://flii.by/file/w4uwdtt3lz7/" target="_blank">disini</a></td></tr>
</tbody></table>
Ada ketenangan ketika memandang sang surya yang baru mulai belajar merangkak menuju ubun - ubun hari. Hawa sejuk yang masih lengkap dengan ketenangannya dengan ditambah lantunan irama riak laut yang tipis menderu seraya memburu tepian daratan. Saya jamin anda akan semakin larut pada pagi yang tengah landai itu jika sembari memainkan instrumental milik <i>Yiruma </i>dengan judul <i>Kiss The Rain</i> di tengah ruang dengar. Segala beban pekerjaan, pikiran yang membelukar, sejenak akan tertinggal pada kolong waktu dan gaung denting piano. Impian saya ini baru akan terwujud sempurna apabila saya memiliki kesempatan untuk bermalam pada <i>Benoa Sea Suite and Villas</i> yang terletak di <a href="https://www.benoaseasuites.com/" target="_blank">Tanjung Benoa Bali</a>.<br />
<b><br /></b>
<b>Sekilas Tentang <i>Benoa Sea Suite and Villas, Gate to Sunrise</i></b><br />
Sebuah resort yang beralamat pada jalan Pratama Tanjung Benoa yang menawarkan dua jenis fasilitas penginapan: <i>Suite </i>dan <i>Villa</i>. Para <i>reviewer </i>dari Tripadvisor memberikan nilai rata - rata 4 dari 5. Sementara pada situs teman <i>traveling </i>dalam negeri, Traveloka, <i>Benoa Sea Suite and Villas </i>berhasil mengantongi <i>score </i>9,1/10 dengan predikat <i>Superb </i>berdasarkan 126 <i>reviewer</i>. Mayoritas mengatakan sangat puas dan akan segera kembali lagi. Kebersihan, jasa pelayanan atau <i>service</i>, sertanya kenyamanan adalah unsur - unsur yang mendapatkan nilai solid sempurna; dan ini juga menjadi modal utama bagi para pelancong yang ingin menghabiskan waktu dalam pelukan keheningan pulau Bali.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-TGxKJTK4QE4/WyYITfuaWWI/AAAAAAAACWw/mbe1bu-REi0xZqNXoijhKYd7U4mfp4sYgCLcBGAs/s1600/sunrise-view-over-lombok.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="678" data-original-width="1024" height="311" src="https://2.bp.blogspot.com/-TGxKJTK4QE4/WyYITfuaWWI/AAAAAAAACWw/mbe1bu-REi0xZqNXoijhKYd7U4mfp4sYgCLcBGAs/s320/sunrise-view-over-lombok.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sunrise dari balkon <i>Benoa Sea Suite and Villas</i> | Credit to Paula B, Tripadvisor, Sumber <a href="https://www.tripadvisor.co.id/Hotel_Review-g1465999-d12391882-Reviews-or10-Benoa_Sea_Suites_Villas-Tanjung_Benoa_Nusa_Dua_Peninsula_Bali.html#photos;aggregationId=101&albumid=101&filter=2&ff=263857698" target="_blank">disini</a></td></tr>
</tbody></table>
Secara umum fasilitas yang didapatkan dari tempat bermalam ini adalah <i>room service</i>, <i>breakfast</i>, <i>private bathroom</i>, televisi layar datar, serta tempat tidur yang berdimensi <i>King Size</i>. Untuk tipe <i>Suite</i>, kita dimanjakan dengan hadirnya <i>private Jacuzzi </i>yang bersebelahan dengan teras menghadap birunya laut. Anda akan memilih '<i>amazing'</i> sebagai kata pertama yang anda tulis pada lembar <i>diary honeymoon </i>anda jika anda membuka kunci salah satu kamar dari 12 unit yang tersedia.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-wvB1xQtIjEE/WyXgs2MrEHI/AAAAAAAACVo/90uYncei9q4XhHbr507ZfhQzXdneZBG7QCLcBGAs/s1600/Sip%2Bwith%2BMe.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="945" height="376" src="https://4.bp.blogspot.com/-wvB1xQtIjEE/WyXgs2MrEHI/AAAAAAAACVo/90uYncei9q4XhHbr507ZfhQzXdneZBG7QCLcBGAs/s400/Sip%2Bwith%2BMe.png" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Teras Tipe <i>Suite</i> | <i>Benoa Sea Suite and Villas</i></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/--PgERJf62ZQ/WyXil_4h83I/AAAAAAAACV0/vvbQx_G4F_cixIZ9KRMgslEm7R-TSNoUQCLcBGAs/s1600/Desain%2Btanpa%2Bjudul.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="945" height="376" src="https://3.bp.blogspot.com/--PgERJf62ZQ/WyXil_4h83I/AAAAAAAACV0/vvbQx_G4F_cixIZ9KRMgslEm7R-TSNoUQCLcBGAs/s400/Desain%2Btanpa%2Bjudul.png" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suanasa di dalam kamar Tipe <i>Suite</i> | <i>Benoa Sea Suite and Villas</i></td></tr>
</tbody></table>
Sementara itu, untuk tipe <i>villa</i> yang tersedia dalam 13 unit, kita tidak hanya akan mendapatkan kamar yang lebih luas tetapi juga <i>dinning area</i> bahkan kolam renang privat untuk masing - masing pengunjung.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-8zHZoVJTcHk/WyXl5nyuF7I/AAAAAAAACWY/4zX8jC95J5YmOG2f41QtE-EDy1AjFWq0gCLcBGAs/s1600/Desain%2Btanpa%2Bjudul%2B%25281%2529.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="945" height="376" src="https://3.bp.blogspot.com/-8zHZoVJTcHk/WyXl5nyuF7I/AAAAAAAACWY/4zX8jC95J5YmOG2f41QtE-EDy1AjFWq0gCLcBGAs/s320/Desain%2Btanpa%2Bjudul%2B%25281%2529.png" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Suasana kamar dan fasilitas dari tipe <i>Villa</i> | <i>Benoa Sea Suite and Villa </i></td></tr>
</tbody></table>
Untuk reservasi, kita dapat dengan mudah menemukan tempat ini pada situs - situs traveling kenamaan seperti <i>Tiket.com</i>, <i>Traveloka</i>, <i>Booking</i>.<i>com</i>, atau <i>Agoda</i>. Anda juga bisa melakukan pemesanan secara langsung pada halaman <i>online</i> resmi milik <i>Benoa Sea Suite and Villas. </i>Apabila anda sedang dalam kejaran calon mertua untuk menyusun rencana pernikahan, bulan madu khususnya, maka <i>resort</i> ini dapat anda temukan pada halaman <i>Bridestory</i> di bawah naungan <i>The Premier Hospitality</i> (<i>Premier Hospitality Asia</i>).<br />
<br />
<i><b>Premier Hospitality Asia</b></i><br />
<i><a href="https://www.premierhospitalityasia.com/" target="_blank">Premier Hospitality Asia</a></i> (PHA), yang menjadi induk dari <i>Benoa Sea Suite and Villas</i> serta <i>Benoa Bay Villas</i>, adalah penyelenggara manajemen pelayanan/<i>service </i>penginapan yang memang memiliki spesialisasi pada jenis <i>boutique villas</i> dan <i>resorts</i>. Tidak tanggung - tanggung, <i>Premier Hospitality Asia</i> telah melebarkan sayapnya tidak hanya Bali, tetapi juga di Jakarta, hingga ke Malaysia.<br />
<br />
Di pulau Bali saja, terdapat 13 lokasi properti penginapan yang bernaung di bawah payung manajemen PHA. Lokasi tersebut berada di Nusa Dua, Seminyak, Canggu, Ubud, dan tentu saja <a href="https://www.benoabayvillas.com/" target="_blank">Tanjung Benoa Bali</a>. Melihat fakta ini maka saya tidak ragu mengapa <i>Benoa Sea Suite and Villa </i>memiliki nilai kepuasan yang tinggi pada situs - situs perjalanan mengingat pengalaman dari pihak manajemen yang tidak dapat dipandang sebelah mata.<br />
<br />
<b><i>Benoa Bay Villas, It's Family Time</i></b><br />
Sebagai informasi tambahan, ternyata <i>Benoa Bay Villas,</i> yang juga merupakan salah satu akomodasi milik <i>Premier Hospitality Asia </i>yang terletak di <a href="https://www.benoaseasuites.com/" target="_blank">Tanjung Benoa Bali</a>, memiliki nilai <i>review</i> yang sangat baik pada situs <i>traveling</i>. Pada Traveloka, <i>Benoa Bay Villas </i>mengantongi rating 9,0/10 dengan predikat <i>Impresive</i>. Sementara pada situs Booking.com, <a href="http://www.benoabayvillas.com/" target="_blank">villa keluarga di Bali </a>ini memperoleh nilai 8,7/10. Tripadvisor sendiri mengkalkulasikan poin <i>reviewer</i> pada 4,5/5 dimana 81% penilai memberikan nilai tertinggi yakni 'luar biasa' bagi resort yang beralamat pada Gang Setra Gandamayu III, Jalan Pratama, Benoa ini.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-Sh5RWo_vbAA/WyYnmWjHu7I/AAAAAAAACXg/yTg4UYmU11Em-yPPIxIH__fm-vKzRcE-ACLcBGAs/s1600/Desain%2Btanpa%2Bjudul%2B%25282%2529.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="945" height="376" src="https://4.bp.blogspot.com/-Sh5RWo_vbAA/WyYnmWjHu7I/AAAAAAAACXg/yTg4UYmU11Em-yPPIxIH__fm-vKzRcE-ACLcBGAs/s400/Desain%2Btanpa%2Bjudul%2B%25282%2529.png" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dermaga pada <i>Benoa Bay Villas</i> | <i>Benoa Bay Villas</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Terdapat dua fasilitas villa pada <i>Benoa Bay Villas</i>, yakni <i>Villa Sunse</i>t dan <i>Villa Cempaka</i>. Masing - masing memiliki 3 kamar tidur serta yang tak kalah penting ialah kolam renang. Dengan latar belakang teluk Benoa di sebelah barat, maka aktivitas berburu matahari terbenam akan terasa lebih eksklusif.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-Oj7NpNfib-U/WyY5ZY6JTmI/AAAAAAAACX4/RG5Y6P-JufQSUBdxor9korx7UrWUq4W8wCLcBGAs/s1600/Desain%2Btanpa%2Bjudul%2B%25283%2529.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="945" height="376" src="https://3.bp.blogspot.com/-Oj7NpNfib-U/WyY5ZY6JTmI/AAAAAAAACX4/RG5Y6P-JufQSUBdxor9korx7UrWUq4W8wCLcBGAs/s320/Desain%2Btanpa%2Bjudul%2B%25283%2529.png" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Villa Sunset </i>| <i>Benoa Bay Villas</i></td></tr>
</tbody></table>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-XqbXXzIvHcE/WyZGJQlxByI/AAAAAAAACYo/9HIKzs__FdE_QMSlPsaR4zIoMrGYZmlVgCLcBGAs/s1600/Desain%2Btanpa%2Bjudul%2B%25284%2529.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="756" data-original-width="945" height="376" src="https://1.bp.blogspot.com/-XqbXXzIvHcE/WyZGJQlxByI/AAAAAAAACYo/9HIKzs__FdE_QMSlPsaR4zIoMrGYZmlVgCLcBGAs/s320/Desain%2Btanpa%2Bjudul%2B%25284%2529.png" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Villa Cempaka</i> | <i>Benoa Bay Villas</i></td></tr>
</tbody></table>
<i><br /></i>
<i>So, do you wanna try? </i>Menyaksikan matahari memahat hari baru yang masih kosong dalam keheningan. Karena sang surya hanya akan menghadiahkan pancaran tercantiknya bagi pasang mata yang menghargai waktu; yaitu pagi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-Tf70xrElsVo/WyYbx-IPfII/AAAAAAAACXI/TW_7H35h1_U-6U51L3LRFM6NLiysJQivQCLcBGAs/s1600/blogger_competition-1-1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="700" data-original-width="990" height="332" src="https://3.bp.blogspot.com/-Tf70xrElsVo/WyYbx-IPfII/AAAAAAAACXI/TW_7H35h1_U-6U51L3LRFM6NLiysJQivQCLcBGAs/s400/blogger_competition-1-1.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Banner</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Tulisan ini diiukutsertakan pada kompetisi blog yang diselenggarakan oleh Benoa Sea Suite and Villas dan Benoa Bay Villas. Seluruh tulisan di atas adalah hasil karya personal dan original.<br />
<i>This article is included in the blog competition held by Benoa Sea Suites and Benoa Bay Villas Bali. Posts are original and personal work.</i><br />
<i><br /></i>
<i><br /></i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com71tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-77835140642952609802018-06-12T05:00:00.000+08:002018-06-12T05:25:06.081+08:00DITINGGAL<div dir="ltr">
</div>
<div dir="ltr">
Ngeri - ngeri sedap sebenarnya. Kondisi komplek di lingkar lapangan voli mendadak vakum. Biasanya anak - anak sibuk memetik bunga dan menangkap kucing saya. Bapak - bapaknya berbincang, sambil menjepitkan selongsong rokok di kelopak bibirnya. Namun, terhitung hari Sabtu (10/6) kemarin, lapangan lebih lapang dari yang seharusnya.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dari 17 rumah aktif berpenghuni, tersisa kami 3 KK. Sisanya mengandalkan kunci gembok yang terkalung di lubang pagarnya. Lampu jalan di biarkan menyala. Sesekali penjaga malam mendekati dan memindai untuk setiap jengkal tembok dan pintu luar kalau - kalau ada hal abnormal terjadi.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-h2v31njbD20/Wx7n5otSYII/AAAAAAAACUE/wZOiSVHkaD4wMAlssvW7AfO8t6Fevt9pQCLcBGAs/s1600/PicsArt_06-12-05.00.01.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1200" height="400" src="https://3.bp.blogspot.com/-h2v31njbD20/Wx7n5otSYII/AAAAAAAACUE/wZOiSVHkaD4wMAlssvW7AfO8t6Fevt9pQCLcBGAs/s400/PicsArt_06-12-05.00.01.jpg" width="300" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sisa Pipa PAM</td></tr>
</tbody></table>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Saya ikut mengunci diri. Pipa besi bekas instalasi PAM (Perusahaan Air Minum) sudah terbaring di samping dipan. Lampu senter yang selalu tersembunyi di dalam lemari pun ikut menemani. Kami ditinggal mudik tetangga, sebuah kultur rutin sebelum hari raya. Kami kini berkawan sepi paling tidak hingga tujuh hari.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Mungkin ini beberapa <b>tips</b> bagi anda yang ditinggal mudik tetangga.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Patroli.</b><br />
Jika sempat, sesekali patrolilah keliling komplek untuk memastikan keadaan. Saya tidak meminta anda untuk patroli keliling kota<b>.</b></div>
<div dir="ltr">
<b><br /></b></div>
<div dir="ltr">
<b>Tetap waspada.</b><br />
Pasang selalu mata telinga anda. Kalau mau dilepas sebentar, ya taruh yang dekat - dekat sajalah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b><i>Keep in touch</i> dengan yang punya rumah</b>.<br />
Komunikasi itu penting. Tidak sedikit rumah tangga yang tidak harmonis cuma gara - gara miskomunikasi. Bicaralah dari hati ke hati bahwa anda sayang pada pasangan anda.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Namanya juga bertetangga. Jika tidak ada oleh - oleh pun tidak mengapa. Toh jika ada, akan tetap kami terima.</div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com34tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-3802029971272888412018-06-08T08:00:00.000+08:002018-06-09T15:32:02.540+08:00DERMAGA<div dir="ltr">
<b>Di Akhir Mei 2018</b><br />
Dahan pohon nangka itu mengetuk - ketuk bingkai jendela. Tidak sekali, namun sepanjang menit dalam beberapa jam terakhir. Angin terus menggerakkan dahan - dahan yang sudah lunglai itu tanpa arah. Angin ikut meresonansi dawai - dawai kenangan, memetik lembar - lembar cerita yang sudah kupatri dan kurangkai pada dinding memori.</div>
<div dir="ltr">
<br />
Daun - daun di luar saling bercumbu, semakin nyaring mereka bergesekan. Terkahir aku menikmati desau pohon - pohon yang ditiup angin adalah ketika masih beseragam putih abu - abu; dahulu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Mei 2007</b><br />
<i>'Hari ini aku meninggalkan dirimu. Bukan karena aku mau, tetapi aku harus begitu. Aku harus ke Jogja, jika kau ingin bahagia. Empat tahun, ya empat tahun, bukanlah waktu yang sedikit dan tidak usah kau menghitungnya setiap menit. Aku tidak menjanjikan apa - apa, tetapi percayalah, aku akan kembali sebagai orang yang berbeda. Kau tetaplah tinggal di sini, sembari menanti aku segera kembali. Biar kuberkelana mengejar sarjana ini di sana.'</i><br />
<i><br /></i></div>
<div dir="ltr">
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-utStBER7Coc/WxJB93c6xoI/AAAAAAAACPQ/u4wtOLci47seyI0C1NKawkfmkm5DdLhQgCLcBGAs/s1600/PicsArt_06-02-02.47.17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="752" data-original-width="1600" height="221" src="https://1.bp.blogspot.com/-utStBER7Coc/WxJB93c6xoI/AAAAAAAACPQ/u4wtOLci47seyI0C1NKawkfmkm5DdLhQgCLcBGAs/s400/PicsArt_06-02-02.47.17.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">KMP Roditha, armada <a href="https://www.indonesiaferry.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">ASDP Indonesia Ferry</a>, tengah bersandar pada dermaga dua di pelabuhan penyeberangan Lembar, Lombok | 2012</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Frasa - frasa itu aku tautkan pada senja di ujung dermaga ini, barangkali tempat terakhir aku dapat melihat simpul senyummu dengan kedua bola mata ini. Lembar, tempat terakhir aku berpijak pada hangatnya pulau ini. Sementara, biduk besi ini mulai menaikkan sauhnya, pertanda aku mulai memupuk rindu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Juni 2010</b><br />
Aku merogoh saku jaketku; mencari pemercik api. Aku sudah berada pada dek paling atas dari kapal penyeberangan ini; agar bebas mengasapi pagi yang masih muda. Ingin aku berdiri saja dalam mengarungi selat Bali, setelah semalaman lebih hanya duduk dan bersandar pada kursi nomor sembilan bus malam jurusan Yogyakarta - Mataram. Tidak banyak yang berubah antara aku dan laut yang sempit ini; satu langkah pertama untuk membabat tumpukan rindu apabila tiba dengan selamat di dermaga seberang. Terhitung lima kali sudah aku menyeberang sejak aku meninggalkan rumah dan aku mulai terbiasa menyaksikan pucuk timur pulau Jawa yang semakin menjauh. <i>'Pagi ini tiba di Ketapang, so, nanti sore kita merapat di Padang Bai'</i>, pikirku.</div>
<div dir="ltr">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-8W_yqltvRZM/WxJDkKxiBtI/AAAAAAAACPc/Bc9aN0M2iv8EdnUZOM7fqOqZ_26ZeJ1qQCLcBGAs/s1600/PicsArt_06-02-02.48.39.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1456" data-original-width="1536" height="303" src="https://1.bp.blogspot.com/-8W_yqltvRZM/WxJDkKxiBtI/AAAAAAAACPc/Bc9aN0M2iv8EdnUZOM7fqOqZ_26ZeJ1qQCLcBGAs/s320/PicsArt_06-02-02.48.39.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pelabuhan Ketapang | 2008</td></tr>
</tbody></table>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<br /></div>
Matahari mulai timbul malu - malu dan sinar hangatnya beranjak menusuk pelan. <i>'Seperti yang pernah aku rasakan'</i>. Sejenak kapal ferry ini berlayar zig-zag semakin ke timur.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>Suatu pagi pada pertengahan tahun 1997</b><br />
Aku dan bapakku bersusah payah mencapai dek paling atas kapal penumpang ini; tempat dimana aku dapat melihat dengan bebas pendar emas mentari pagi yang diserap oleh punggung - punggung perbukitan di sebelah timur dari pelabuhan Lembar. Aku terus mengoceh bertanya kepada bapak apakah nama dari masing - masing bukit itu sembari menujuk satu persatu puncak - puncaknya, namun tidak digubrisnya. Lantas aku pun meredupkan kata - kata dan hanya melemparkan pandangan pada barisan bukit yang tengah bermandikan binar sang baskara yang belum terlampau tinggi. Entah apa menariknya, tetapi itulah mozaik terbaik yang aku bingkai dalam perjalanan menuju kediaman eyang di Yogyakarta.</div>
<div dir="ltr">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-tev9FsRAFGQ/WxJDpqZTgVI/AAAAAAAACQE/MelsG4rKd_oaxmINcKvdgkT5Z4u5zF-iwCEwYBhgL/s1600/PicsArt_06-02-02.53.32.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="860" data-original-width="1600" height="253" src="https://3.bp.blogspot.com/-tev9FsRAFGQ/WxJDpqZTgVI/AAAAAAAACQE/MelsG4rKd_oaxmINcKvdgkT5Z4u5zF-iwCEwYBhgL/s400/PicsArt_06-02-02.53.32.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">KMP Ferindo 6, armada <a href="https://www.indonesiaferry.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">ASDP Indonesia Ferry</a>, dalam tripnya menuju Pelabuhan Padang Bai, Bali dengan latar belakang perbukitan pada teluk Lembar | 2010</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>09 April 2014</b></div>
<div dir="ltr">
Pertama kali dalam sejarah aku mengambil cuti setelah menyandang predikat sebagai pegawai. Pertama kali dalam sejarah aku masuk pintu kapal ferry untuk mengarungi selat Lombok menuju Bali pada pukul tiga dini hari; bisa kupastikan, tidak ada pemotor lain sebelum aku yang terlebih dahulu memenuhi lambung kapal. Untuk pertama kalinya aku bisa memilih kursi pada dek teratas secara bebas; karena tidak tampak satu pun batang hidung penumpang lain yang berada di sana. Mungkinkah kapal ini: kosong?</div>
<div dir="ltr">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-eAHSb9A_Hm4/WxJDqNkTiZI/AAAAAAAACQM/b0qxoFjh3C4AJMocagHrgzgqGH7dYdoWACEwYBhgL/s1600/PicsArt_06-02-02.55.52.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="913" data-original-width="1600" height="227" src="https://2.bp.blogspot.com/-eAHSb9A_Hm4/WxJDqNkTiZI/AAAAAAAACQM/b0qxoFjh3C4AJMocagHrgzgqGH7dYdoWACEwYBhgL/s400/PicsArt_06-02-02.55.52.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Kosong | 2014</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>November 2009</b></div>
<div dir="ltr">
Suasana di atas KMP. Tandemand, kapal ferry legendaris milik <a href="http://www.indonesiaferry.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">ASDP Indonesia Ferry</a>, rute Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa - Pelabuhan Kayangan, Lombok cenderung ramai. Padahal sebelumnya ramalan cuaca menyatakan probabilitas gangguan oleh cuaca buruk cukup tinggi. Tidak ada hal yang spesial sore itu tatkala mesin kapal mulai menderu. Masing - masing penumpang sudah mulai menyibukkan diri untuk membunuh kebosanan terombang - ambing di atas selat Alas yang dikenal cukup ganas. Aku memilih duduk di sekitar kafetaria dengan rencana memesan segelas kopi oleh sebab kelopak dan bulu mata ini sudah tidak mau bernegosiasi lagi; ingin segera terpejam saja.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-4P3fApu10W0/WxJDrWp1KFI/AAAAAAAACQI/8NZ1haO0JZcX0Pa--TPeR_cuJhd3_yG2QCEwYBhgL/s1600/PicsArt_06-02-03.00.18.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1600" data-original-width="1417" height="400" src="https://4.bp.blogspot.com/-4P3fApu10W0/WxJDrWp1KFI/AAAAAAAACQI/8NZ1haO0JZcX0Pa--TPeR_cuJhd3_yG2QCEwYBhgL/s400/PicsArt_06-02-03.00.18.jpg" width="353" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu armada penyeberangan selat Lombok | 2010</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Suasana dek kafetaria mendadak penuh gelak tawa ketika ABK memutarkan kompilasi sitkom <i>Mop Papua: Epenkah Cupentoh</i> pada layar televisi. Aku turut memeriahkan suasana yang terlanjur cair itu dengan menyumbangkan tawa dalam intonasi yang seirama. Baru kali ini aku merasa para penumpang yang berlatar berbeda dapat sepakat untuk tertawa tanpa mengorek suku dan strata. Hingga kapal tersandarkan dengan sempurna, tiada seteguk air hitam yang lewat kerongkonganku.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>24 Januari 2017</b><br />
Kami sudah dapat meneropong samar - samar sembari menerka kapal ferry apa yang sedang bongkar muat di Pelabuhan Poto Tano sejak tiba di percabangan antara Poto Tano-Sumbawa-Taliwang. <i>'Pada dasarnya, semua kapal ferry di lintasan ini baik - baik dan sehat - sehat saja. Namun tetap saja, ada yang terbaik dari sekumpulan individu yang sudah baik'</i>, begitu ujar saudara sepupu itu; yang sudah teratur pulang-pergi melintas selat Alas. Kami sejatinya sedang tidak diburu waktu, sehingga kami memutuskan untuk menepi pada sebuah toko waralaba yang berada sebelum pintu masuk pelabuhan seraya menunggu kapal ferry yang sedang bersandar untuk berganti.</div>
<div dir="ltr">
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-_sOUtKImmys/WxJDsSle5hI/AAAAAAAACQQ/F0gEC5bJe7IovwRbxB42H8EHr8_IGvCeQCEwYBhgL/s1600/PicsArt_06-02-03.01.48.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="1040" data-original-width="1600" height="298" src="https://2.bp.blogspot.com/-_sOUtKImmys/WxJDsSle5hI/AAAAAAAACQQ/F0gEC5bJe7IovwRbxB42H8EHr8_IGvCeQCEwYBhgL/s400/PicsArt_06-02-03.01.48.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pelabuhan Poto Tano, Sumbawa dengan KMP Belida, armada <a href="https://www.indonesiaferry.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">ASDP Indonesia Ferry</a>, yang sedang tertambat pada dermaga satu. | 2017</td></tr>
</tbody></table>
<br /></div>
<div dir="ltr">
Benar saja. KMP. Kromomolin milik <a href="http://www.indonesiaferry.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">ASDP Indonesia Ferry</a> yang kami tumpangi mampu mendahului kapal ferry lain yang terlebih dahulu sudah berlayar satu trip sebelum kami. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>04 November 2015</b><br />
Kami pun saling pandang. Tiket pesawat udara untuk kami kembali dari Jakarta menuju Mataram pada tanggal lima esok sore sudah ada di tangan. Namun pagi ini, kami dihentakkan oleh kabar bahwa Bandar Udara Lombok terpaksa tidak melayani penerbangan akibat debu vulkanik Gunung Rinjani yang menggantung pada wilayah udara pulau Lombok. Sejurus kemudian, hidangan sarapan pagi yang telah tersaji mendadak terasa hambar; di tepi lidah pun air terasa kecut.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tidak bisa. Aku tak bersedia terdampar lagi. Aku tidak bisa mengulur waktu hanya untuk menanti kepastian akan kembali beroperasinya bandara; dan tidak seorangpun yang dapat meramalkan kapan dan ke arah mata angin mana abu - abu itu akan menghiasi langit nantinya. Aku harus pulang dan itu pasti.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>15 Maret 2012</b><br />
Bus malam kami tiba pada ujung jalan <i>by pass</i> Ida Bagus Mantra, Bali ketika matahari merangkak bersiap untuk terbenam. Mulutku terkatup tiada bersela dan pikiranku semakin bercabang menjadi belukar ketika menyaksikan puluhan kendaraan besar pengangkut barang berbaris rapi mengarah ke timur; tidak lain adalah pelabuhan Padang Bai. Padahal paling tidak masih ada beberapa kilometer lagi menuju loket tiket kapal di area pelabuhan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Setiba kami di pintu masuk pelabuhan Padang Bai, kondektur bus dalam simpul senyum mengandung kerisauan mengabarkan tidak ada aktivitas penyeberangan hingga waktu yang tidak dapat ditentukan. Angin di luar memang bertiup kencang tiada berenggang. Muncul keraguan di antara penumpang lain, bahwa sekalipun menggunakan jalur udara, hasil pun akan tetap nihil; bahwa kami akan tetap terperangkap di Bali.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Empat setengah tahun bergulat dan akhirnya berhasil aku rengkuh kertas sakral bertanda tangan rektor; orang lazim menyebutnya sebagai ijazah. Dan aku, yang baru saja bertambah dua huruf namanya akibat gelar yang tersemat, terjebak di gapura terakhir sebelum masuk pekarangan rumah. Sepayah inikah perjalanan pulang bagi seseorang yang baru saja dicap sebagai sarjana? </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Tidak berhenti di situ. Baru saja aku turun dari masjid selepas menunaikan panggilan shalat Isya', sebuah panggilan telepon menggetarkan <i>handphone-</i>ku. Nama dari seseorang yang tidak biasa kuajak berbicara muncul di layar. Ia berkata bahwa ayah dari perempuan yang kelak aku dekap sebagai istriku, wafat magrib tadi. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Dengan dihentikannya pelayaran dan terputusnya jalur udara, apa lagi yang bisa aku harapkan selain menelan perihnya tragedi ini.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>08 November 2015</b></div>
<div dir="ltr">
Keputusan memang telah ditentukan, bahwa kami mengubah rute penerbangan yang sebelumnya Jakarta-Mataram, menjadi Jakarta-Surabaya. Sekalipun kami memiliki kesempatan untuk terbang lebih mendekati Mataram dengan mendarat pada bandara Ngurah Rai, Denpasar yang juga terpaksa menerapkan sistem buka tutup mengantisipasi pergerakan abu vulkanik, kami tetap tidak ingin berjudi dengan ketidakpastian itu. Karena kami percaya, jalur darat-laut adalah jalur terbaik sebagai solusi problem ini.</div>
<div dir="ltr">
<br />
<div dir="ltr">
Bus malam yang kami tumpangi dari Surabaya sejak senja kemarin telah tiba pada pintu masuk Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi subuh ini. Halaman parkir pelabuhan sudah cukup ramai dijejali barisan bus sarat penumpang. Aku lantas cepat menghakimi keadaan: kami pasti akan menunggu dan mengantri untuk waktu yang tidak sebentar. Dan waktu yang terus begulir menjadikan malam berbatas pada pagi.</div>
</div>
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://3.bp.blogspot.com/-hP_k7bqoT18/WxJDp-bTNOI/AAAAAAAACQA/RgdGtsJ4t2YyXtKp1uIE5OWIdlu9XIQ7QCEwYBhgL/s1600/PicsArt_06-02-02.51.16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="875" data-original-width="1600" height="257" src="https://3.bp.blogspot.com/-hP_k7bqoT18/WxJDp-bTNOI/AAAAAAAACQA/RgdGtsJ4t2YyXtKp1uIE5OWIdlu9XIQ7QCEwYBhgL/s400/PicsArt_06-02-02.51.16.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Meninggalkan Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi dengan latar belakang Gunung Ijen | 2010</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Lima tahun yang lalu, aku berjumpa pagi yang belum sepenuhnya bangkit dari pelukan malam di tempat yang sama, di sini. Aku biarkan pagi kali ini mengendap - endap membasahi wajahku dengan belaian cahayanya yang terurai di antara kabut. Aku tersenyum sambil bergumamam mengagumi, <i>'Kau tidak banyak berubah, wahai matahari muda'</i>.<br />
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Bus kami akhirnya berhasil masuk manifes kapal penyeberangan Ketapang - Gilimanuk sekitar pukul sepuluh. Menanti hingga pukul sepuluh siang bukanlah hal yang mengejutkan bagiku. Aku pernah menanti hingga tiga hari tanpa bermodalkan kepastian. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pada penyeberangan lanjutan dalam lintasan Bali - Lombok, aku memilih untuk duduk memojok di luar ruangan bersama para penumpang lain berharap agar angin di lorong malam ini dapat merontokkan kegundahan yang timbul dalam beberapa hari terakhir yang telah berkecamuk dan terlanjur lekap di rongga dada. Malam turun dengan deras, bersemutkan gemintang. Kapal terus bergemuruh mencari daratan.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>18 Mei 2012</b><br />
Desas - desus mulai berhembus, bahwa hari ini syahbandar akan mencoba pelayaran pertama setelah empat hari vakum disegel cuaca buruk. Aku dan beberapa penumpang lain sudah sependapat: kami akan menyeberang dengan kapal pertama yang diberangkatkan, apapun itu. Kondektur bus kami pun sudah mengumumkan pada kami bahwa, bus diperkirakan memperoleh giliran masuk kapal ferry satu hari setelah pelabuhan kembali dibuka; karena sebenarnya sudah terdapat banyak kendaraan yang lebih dahulu parkir sebelum kami tiba kemarin. Aku mungkin tidak punya satu hari tambahan terkatung - katung di pelataran parkir pelabuhan penyeberangan ini. Sudah terlanjur keruh kalbu ini dikarenakan tidak dapat hadir pada saat pemakaman ayah dari calon istriku itu.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Pukul sebelas siang aku berjalan cepat dengan mengantongi tiket penumpang kapal penyeberangan menuju dermaga dua, berharap masih ada ruang untukku sebatas duduk bersandar pada rangkaian perjalanan yang kian menit kian melelahkan ini. Kutinggalkan sebagian barang - barang pada bagasi bus sembari aku titip pesan kepada sang pengemudi untuk sudi kiranya memberikan kabar apabila bus sudah tiba di Mataram esok hari. </div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Kapal ferry itu bertolak menembus sisa - sisa amukan badai kemarin, membelah rentetan gelombang yang mengikat hati untuk tetap bermunjat dalam setiap kayuhan kapal ini melaju. Tidak pernah aku rasakan sebelumnya hempasan ombak setengah beringas yang menyebabkan kapal ferry ini berguncang tiada jeda. Namun, tekad bulat untuk segera kembali ke rumah lah yang menghapuskan kosakata 'takut' pada hari itu. Kapal ferry itu membelah laut dengan gagah dengan separuh penumpang yang mungkin menyimpan perasaan gelisah.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Aku melihat adikku sudah menanti pada pelataran parkir pelabuhan penyeberangan Lembar saat <i>ramp door</i> mulai menyentuh bibir dermaga.</div>
<div dir="ltr">
<br />
<b>Sepuluh Hari Terakhir Pada Ramadhan 2012</b><br />
Terhitung sejak tahun ini aku tidak lagi membutuhkan mudik. Rasanya ada yang lenyap tak terganti; menjadi liang rindu baru hingga saat ini. Aku akan menyudahi pembelian tiket bus malam Yogyakarta - Mataram. Namun setidaknya masih ada yang dapat aku lakukan guna menambal keinginan untuk kembali menempuh perjalanan jauh itu. Jemari ini acap kali gatal menekan tombol <i>remote </i>televisi, mengganti kanal berita hanya sekadar menikmati sajian warta singkat tentang arus mudik. Aku tidak mampu memalingkan tatapan apabila sang jurnalis mengupas situasi di area pelabuhan penyeberangan sementara kamera tengah menyorot lambung kapal yang tengah lengket terikat pada tiang - tiang dermaga.<br />
<br /></div>
<div dir="ltr">
<b>17 Februari 2017</b><br />
Kami sedang berdiri menikmati senja di pelupuk sore ini di muka kapal. Aku dan istriku tidak pernah merencanakan perjalanan ini, bahkan tempat bermalam di Bali pun baru aku peroleh ketika kapal telah lunas keluar dari teluk Lembar. Sejak kami menandatangani buku nikah di tahun 2015, ini adalah bulan madu pertama kami ke pulau seberang. Sudah banyak tersusun rencana, tetapi realiasasi hampa.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://4.bp.blogspot.com/-PmVPWAAWBRo/WxJDqe_gNVI/AAAAAAAACQI/A73Qj0964T4qj6a5f3bR6hZhe9EeWZJbwCEwYBhgL/s1600/PicsArt_06-02-02.57.36.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="863" data-original-width="1600" height="254" src="https://4.bp.blogspot.com/-PmVPWAAWBRo/WxJDqe_gNVI/AAAAAAAACQI/A73Qj0964T4qj6a5f3bR6hZhe9EeWZJbwCEwYBhgL/s320/PicsArt_06-02-02.57.36.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Menuju pelataran senja di selat Lombok | 2017</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Aku hanya ingin berbagi kisah kepada istriku, 'bahwa empat jam terapung di selat Lombok pernah tergambar di garis tanganku sebagai salah satu tahap yang harus aku lintasi untuk menebus rasa rinduku pada tatapan kedua bola matamu'.</div>
<div dir="ltr">
<br /></div>
<div dir="ltr">
Ku tawarkan padanya semangkuk mi instan dalam kemasan dan kukatakan padanya bahwa ini adalah hidangan terbaik untuk menghalau bekunya angin yang ingin menerobos kulit. Kutunjukkan padanya ujung barat dari pulau Lombok yang kerap aku jadikan patok penanda separuh perjalanan telah berhasil ditempuh. Kuceritakan padanya, dahulu aku pernah menyaksikan sekelompok lumba - lumba sekonyong - konyong muncul di permukaan meskipun hanya sekelebat saja. Aku ceritakan juga beberapa nostalgia ringan tentang suka dan duka menjadi manusia yang rindu untuk pulang.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-LRPhCqcL8Vs/WxJDrQwTaDI/AAAAAAAACQM/a3sJ7JriHTsUyW001SNlcIVU7NWQzIt-gCEwYBhgL/s1600/PicsArt_06-02-02.58.57.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="856" data-original-width="1600" height="252" src="https://2.bp.blogspot.com/-LRPhCqcL8Vs/WxJDrQwTaDI/AAAAAAAACQM/a3sJ7JriHTsUyW001SNlcIVU7NWQzIt-gCEwYBhgL/s320/PicsArt_06-02-02.58.57.jpg" width="470" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Selfiception </i>| 2017</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Sementara di ufuk barat, sang surya sudah bersiap menutup sore dengan bias - bias lembutnya. Guratan jingga larut perlahan di garis tipis cakrawala. Angin turut mendesis dalam lirih. Kami memang belum tiba, tetapi titik kenangan telah terekam sejak detik ini.<br />
<br />
<b>06 Juni 2018</b><br />
Setelah dua hari sebelumnya aku menempelkan jadwal resmi KMP. Legundi ke dalam ruang pembicaraan grup aplikasi <i>Whatsapp </i>milik kantor Dinas Perdagangan Kota Mataram yang bersumber dari laman aplikasi instagram <a href="https://www.indonesiaferry.co.id/" rel="nofollow" target="_blank">ASDP Indonesia Ferry</a>, beberapa rekan kerja yang memang berhajat ingin menempuh pelayaran Lembar - Tanjung Perak mulai menata rencana kapan akan bersama - sama memasuki kapal. Aku menyaksikan, mereka tengah menuding kalender dinding itu sembari bolak - balik melihat laman jasa penjualan online karcis kapal udara untuk membandingkan berapa besar ongkos transportasi apabila pada arus balik nanti mereka menggunakan jalur udara. Sejak awal sudah kusarankan kepada mereka agar baik saat berangkat maupun pulang nanti untuk tetap bersama - sama dalam kapal yang sama; dengan kata lain bedol desa.<br />
<br />
Legundi, akhirnya akan menjadi tempat berteduh sepanjang perjalanan mudik itu ditempuh. Bayang - bayang pulang kampung itu kembali mengusik rongga jiwa menganga yang ingin kembali berlayar, segera.<br />
<br />
<b>08 Juni 2018</b><br />
Aku ingin melihat dermaga; sekali lagi. Tempat cerita - cerita itu semua bermula serta bermuara. Aku ingin menyelami kembali aroma sinar mentari pagi sembari terbelai oleh sang bayu, menyisir koridor di hati yang kian hampa.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://2.bp.blogspot.com/-JMTku0Y3EAs/WxnuOP_4rkI/AAAAAAAACTo/lul1DYzu1JArm_H8cIMZ-W-f4w54DLisgCLcBGAs/s1600/10251440_1398426200434524_385295976_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="640" data-original-width="640" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/-JMTku0Y3EAs/WxnuOP_4rkI/AAAAAAAACTo/lul1DYzu1JArm_H8cIMZ-W-f4w54DLisgCLcBGAs/s400/10251440_1398426200434524_385295976_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Dermaga 2 Pelabuhan Penyeberangan Padang Bai, Bali | 2014</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<i>Tahukah anda, bahwa hiburan yang gratis serta terdekat itu adalah menelanjangi bilah - bilah kenangan?</i><br />
<br />
Ukirlah memori itu sekali lagi pada sepanjang laut yang dibelah oleh rasa rindu akan rumah. Ceritakan padaku nanti, apakah engkau sempat berbicara pada punuk - punuk ombak nan sunyi ini. Apakah ada senyum pada kelopak bibir itu mulai tersimpul tatkala sang biduk mulai panjang bersiul. Utarakan pada sinar pijar pagi itu tentang angin malam dalam pelukan temaram. Ceritakan pula padaku tentang dermaga itu; tiada jenuh melihat bahtera yang tengah berlabuh ini ingin lekas menjauh.<br />
<br />
<div style="border: 1px solid #916648; margin-bottom: 5px;">
</div>
Tulisan ini berpartisipasi untuk meramaikan kompetisi blog "Asyiknya Naik Ferry" <a href="https://www.indonesiaferry.co.id/" target="_blank">PT. ASDP Indonesia Ferry</a>. <b>#AsyiknyaNaikFerry</b></div>
<div style="border: 1px solid #916648; margin-top: 5px;">
</div>
<br />
<div style="font-family: tahoma; font-size: 8pt;">
Seluruh gambar yang terdapat dalam badan tulisan adalah hasil pengambilan sendiri.<br />
Pernah menonton film <a href="https://www.imdb.com/title/tt1371111/" rel="nofollow" target="_blank">Coud Atlas (2012)</a> ? Tontonlah, nanti anda akan menikmati timeline yang juga akan terus bergeser. He-He-He.</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com48tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-16319224644165202502018-06-04T12:12:00.002+08:002018-06-04T21:40:36.337+08:00RAMADHAN 1439H<div dir="ltr">
Ramadhan hanya kolom waktu. Ia selalu menghantui apabila Syaban mengendap - endap akan pergi. Ramadhan hanya bagian dari rentang masa. Ia akan tetap melintas tiada berbatas. Ia akan tetap terbenam dan menjelma menjadi fajar; memaksa kita hanya bersantap pada saat matahari sedang bersembunyi di sisi dunia yang lain.
<br />
<br />
Siaran televisi segera bertransformasi menjadi lebih religi dan manusiawi. Dini hari menjadi komoditi. Ada yang menawarkan lelucon, tayangan ulang sinetron, hingga kajian singkat dengan pembicara yang sama namun tidak monoton. Beragam agenda sudah diperinci untuk menyongsong bulan suci. Ibadah, hijrah, sampai mencoba peruntungan mencari tambahan pundi - pundi rupiah.<br />
<br />
Tawarih. Tadarus. Takjil. Tidak lalai shalat lima waktu. Masjid - masjid menjadi lebih berwarna dan lebih bersuara dari biasanya. Tak jarang kegiatan 'karaoke' tadarus hingga larut malam. Pun tidak ada yang naik pitam ketika jam sahur corong - corong menara masjid tampak lebih gaduh untuk membangkitkan insan - insan yang masih terjebak dalam selimut.<br />
<br />
Shaf - shaf tarawih akan cenderung rapat pada hari - hari pembuka dan akan terus renggang dan beranjak maju seiring bertambahnya jumlah hari yang telah ditempuh selama berpuasa. Tidak ada yang pernah tahu alasan yang pasti, mungkin sudah tradisi.<br />
<br />
Hari ini anda akan sangat mudah mencari album resep dan rencana sajian berbuka serta sahur agar lidah anda tidak protes: itu - itu saja. Anda juga dapat mengoleksi tips - tips kesehatan agar tetap bugar menjalankan ibadah. Itu sudah lumrah.<br />
<br />
Itulah kebiasaan dan serba - serbi ramadhan yang lazim dijumpai. Tahun ini saya mulai takut menghitung hari menuju Idul Fitri, sebab saya waswas apakah yang saya hitung justru merupakan sisa hari hidup saya di muka bumi.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://1.bp.blogspot.com/-GrbSse6BS1M/WxVBC-oWa6I/AAAAAAAACRs/kQ4B42AYz60g6vF6WLxM8a8H0cv59_BJgCEwYBhgL/s1600/preview.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" data-original-height="480" data-original-width="640" height="300" src="https://1.bp.blogspot.com/-GrbSse6BS1M/WxVBC-oWa6I/AAAAAAAACRs/kQ4B42AYz60g6vF6WLxM8a8H0cv59_BJgCEwYBhgL/s400/preview.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Keranda Jenazah | 2018</td></tr>
</tbody></table>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com48tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-13700540728776377092013-01-03T13:05:00.002+08:002018-06-04T12:05:00.505+08:00BELAJAR<i>Sudah lebih dari satu tahun yang lalu terakhir kali saya belajar dan membuka buku.</i><br />
<br />
Ketika saya dinyatakan lulus oleh dosen penguji skripsi, saya harus menghadapi masalah berikutnya : <b>kerja</b>. <i>Mau kerja dimana? Di gaji berapa?</i> Entahlah. Mungkin ini juga menjadi salah satu PR bagi kawan - kawan blogger lain yang hobi sekali menulis galaunya menjadi seorang pelajar, entah itu di bangku sekolah ataupun kuliah.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-4GTzZTSXBvk/UOUQy_azwYI/AAAAAAAAANg/0DtzWYlzyqw/s1600/35otlo.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="belajar dengan benar" border="0" src="https://2.bp.blogspot.com/-4GTzZTSXBvk/UOUQy_azwYI/AAAAAAAAANg/0DtzWYlzyqw/s1600/35otlo.jpg" title="cara belajar benar" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Belajar</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Saya punya adik dua. Yang satu laki - laki sekarang sedang mulai beradaptasi menjadi seorang mahasiswa dan yang satu lagi masih duduk di bangku SMP. Ada sebuah hal yang membuat saya rindu :<i> ketika ibu saya menyuruh adik - adik saya untuk fokus ketika belajar. </i><br />
<br />
Dulu, ketika saya masih sekolah, ibu saya selalu mengingatkan saya untuk tetap lengket di kursi meja belajar saya. <i>"Heh, belajar sana!" </i><br />
<br />
Kini saya sudah mulai bekerja. Tidak ada lagi ulangan maupun ujian yang harus saya kejar dengan berlama - lama membolak balikkan halaman buku pelajaran. Saya sekarang duduk bebas di depan televisi, bermain gitar, pergi keluyuran untuk pacaran, tanpa sekalipun diingatkan untuk belajar.<br />
<br />
Entah, tapi rasanya ada yang kurang. Bukan berarti ibu saya sudah tidak perhatian lagi. Tetapi saya merasa ada bagian dari diri saya yang mendadak hilang disekat tembok pembatas status sebagai <b>pekerja</b>; tidak lagi sebagai <b>pelajar</b>.<br />
<i><br />Just prepare yourself</i>. <b>Suatu saat kalian pun akan rindu untuk kembali belajar. </b><br />
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: x-small;"><b>Tag : cara belajar yang benar, tips dalam belajar, belajar menghadapi ujian, cara belajar efektif, belajar tekun, cara belajar sebelum ujian, tips belajar se<span style="font-size: x-small;">cara <span style="font-size: x-small;">tepat</span></span></b></span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com198tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-46115424769998433722012-12-27T11:05:00.000+08:002018-06-04T12:04:41.057+08:00[SAJAK] KAPAN PULANG<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/-Xog1_EOWcUY/UNu58mGX7iI/AAAAAAAAANQ/ozdUTbSf84o/s1600/DSC00007.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img alt="Kapal Nelayan Berlayar Di Laut" border="0" height="400" src="https://2.bp.blogspot.com/-Xog1_EOWcUY/UNu58mGX7iI/AAAAAAAAANQ/ozdUTbSf84o/s400/DSC00007.jpg" title="Kapal Berlayar" width="328" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Pantai Tanjung Karang, Mataram - LOMBOK [November 2012]</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<i>Kapan pulang<br />kepangkuan<br />berikut gelisah<br />telah tumpah; semalam<br />ketika tapak pertama<br />diikat hujan<br /><br />sebelum cerah<br />pun sebelum menyerah<br />di bilik dada sebelum lekas me-merah </i><br />
<br />
<b>Mataram, 9 Desember 2012 </b>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com117tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-79615543144320010392012-12-20T10:46:00.000+08:002012-12-20T10:46:07.843+08:00JIKA BOSS DATANG<i>Jika boss saya datang ke kantor (dalam hal ini boss besar), maka aktifitas online saya mendadak macet. Biasanya sih saya tidak melakukan hal - hal berikut.</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-q1erNuRwurE/UNJ688ZHJuI/AAAAAAAAAM0/3oyUa6ykfxI/s1600/angry-boss.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://4.bp.blogspot.com/-q1erNuRwurE/UNJ688ZHJuI/AAAAAAAAAM0/3oyUa6ykfxI/s320/angry-boss.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<br />
<b>Duduk Manis</b><br />
Pasang muka yang paling cute. Senyum - senyum sendiri. Jangan beranjak dari kursi panas anda, kecuali anda ingin boker, pipis, atau ingin kentut. Maka duduk manislah di kamar mandi, jangan di kursi kerja anda.<br />
<i>*ambeyen</i><br />
<br />
<b>Fokus</b><br />
"Tatap mata Ojan... Fokuuss... Foooookuuuussss..."<br />
<i>*eeengg</i><b></b><br />
<b></b><br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-fHoas7oREu8/UNJ696rxVeI/AAAAAAAAANA/UfDBxImJODo/s1600/patrick-star-patrick-star-spongebob-31081048-500-366.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="209" src="http://4.bp.blogspot.com/-fHoas7oREu8/UNJ696rxVeI/AAAAAAAAANA/UfDBxImJODo/s320/patrick-star-patrick-star-spongebob-31081048-500-366.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b>Cari - cari pekerjaan</b><br />
Biasanya saya merapikan kertas - kertas yang berserakan. Atau sekedar membersihkan kaca jendela. Kalau tidak ya neplekin (menepuk) nyamuk yang terbang di dalam ruang kantor<br />
<i>*plak!</i><br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://3.bp.blogspot.com/-DgiEkZy85Zg/UNJ67l0cFMI/AAAAAAAAAMw/rrMeOHG5_Nc/s1600/ToDoList.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="240" src="http://3.bp.blogspot.com/-DgiEkZy85Zg/UNJ67l0cFMI/AAAAAAAAAMw/rrMeOHG5_Nc/s320/ToDoList.jpg" width="320" /></a></div>
<br />
<b>Cari Muka</b><br />
.. boss dateng.<br />
Boss : "Kamu cari muka ya?"<br />
Saya : "Kok tahu sih?"<br />
Boss : "Soalnya kamu meraba - raba muka saya.."<br />
<i>*nyengir</i><br />
<br />
<b>Tersenyumlah, dan katakan 'Ya!'</b><br />
Boss : "Kamu kayaknya paling malas, ya?"<br />
Anda : "Ya!"<br />
Boss : "Kamu <i>nggak </i>suka saya, ya?"<br />
Anda : "Ya!"<br />
<i>*surat peringatan terbit</i><br />
<br />
Boss datang memang bikin ribet. Tapi kalo sudah berhasil menjilat, gaji bisa naik.Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com95tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-77273350797962243772012-12-15T10:03:00.003+08:002012-12-15T10:06:15.878+08:00SAVE THE LAST DANCE FOR ME<i>Tangaaan di atasss!</i><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://data.whicdn.com/images/17488117/freddie-mercury-meme3-e1316972334944_large.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://data.whicdn.com/images/17488117/freddie-mercury-meme3-e1316972334944_large.png" width="160" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Om Freddie Mercury</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<i>Setelah saya nguring - nguring (<b>dongkol</b>, bahasa Jerman-red) akibat <a href="http://kakve-santi.blogspot.com/2012/12/hari-minggu.html" target="_blank">hari Senin</a>, akhirnya malam ini adalah malam Minggu. </i>Akhirnya<i>,</i> <b>akhir pekan tiba</b>.<br />
<b><br /></b>
<b>Jalanan Ramai</b><br />
Jalanan mendadak ramai. Pasangan muda - mudi tumpah di jalanan. Ada yang berpelukan, ada yang mengumbar syahwat, tidak sedikit yang juga menyemarakkannya dengan saling beradu bibir. Tahukah anda, bahwa saat ini haram hukumnya menggunakan BBM bersubsidi untuk sekedar pacaran?<br />
<br />
<b>Mendadak Konser</b><br />
Banyak konser yang tiba - tiba muncul di lapangan, entah lapangan bola atau lapangan badminton. Pokoknya tiba - tiba musik menghentak keras. Tetapi bagi yang patah hati, maka konser akan digelar di dalam kamar masing - masing bersama Cakra Khan, <a href="http://kakve-santi.blogspot.com/" target="_blank">Afgan</a>, Rossa, dan Rumor.<br />
<br />
<i>*now playing : Sadis by Afgan</i><br />
<br />
<b>Link Blog Menjamur</b><br />
Entah kenapa ya, dari hasil pengamatan, penelitian, penalaran, peramalan, dan penumpang yang terhomat yang telah saya lakukan, eh promo - promo link <a href="http://kakve-santi.blogspot.com/" target="_blank">blog </a>lebih gencar dilakukan ketika hari Sabtu hingga malam Minggu. Berarti itulah saatnya kita menambang komentar, menjaring visitor, dan merangkul <i>follower </i>sebanyak - banyaknya.<br />
<br />
<i>*time for blogwalking</i><br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://data.whicdn.com/images/34014275/forever_20alone_20dancing_large.gif" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://data.whicdn.com/images/34014275/forever_20alone_20dancing_large.gif" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Dancing.. Alone</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Lagu <b>Save the Last Dance for Me</b> dinyanyikan oleh <b>Michael Bubble</b>. Lagunya riang, cocok untuk dijadikan musik pengiring dansa. <i>Jangan sedih, jangan gundah, mari kita <b>galau </b>di Malam Minggu.</i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com85tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-39993555951963357922012-12-12T10:12:00.000+08:002012-12-12T10:12:18.180+08:00PAYUNG<i>Musim hujan sudah datang. Sedia payung sebelum dan sesudah makan.</i><br />
<br />
<b>Definisi</b><br />
Payung adalah sejenis alat yang dipergunakan ketika anda ingin basah di kamar mandi. Ingin cebok atau sekedar cuci kaki. Ingin mandi atau sekedar menyikat gigi.<br />
<br />
<b>Bicara Payung.</b><br />
Saya lebih suka payung dengan badan yang besar dan lebar. Selain lebih aman dari percikan hujan, payung yang lebih besar bisa dipergunakan oleh banyak orang, apalagi jika ada cewek cantik yang sedang kehujanan. <br />
<br />
<i>"Mbak, mau numpang? Nomer rekening listriknya berapa ya kalo boleh tahu?"</i><br />
<br />
<b>Payung Lipat.</b><br />
Saya sangat tidak menyarankan anda memiliki payung lipat. Saya pernah beli payung lipat pada suatu hari yang cerah. Tetapi setelah beberapa kali dipergunakan, payung tersebut rusak.<br />
<br />
<i>*kesimpulan : jangan beli payung jika hari sedang cerah </i><br />
<br />
<b>Payung Yang Tidak Dilipat.</b><br />
Saya juga tidak menyarankan anda memiliki payung dengan jenis yang ini. Kenapa anda harus punya payung yang tidak bisa dilipat, kan justru menghabiskan banyak tempat jika tidak dipakai. <br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://i199.photobucket.com/albums/aa290/Moviefreake/christian_bale-american_psycho.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="254" src="http://i199.photobucket.com/albums/aa290/Moviefreake/christian_bale-american_psycho.jpg" width="320" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Oalah, cangkemmu!</i><b><br /></b></td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: center;">
</div>
<div style="text-align: center;">
<b>Pertanyaan saya : anda punya payung atau tidak?</b><br />
<br />
<b>Tulisan ini di-ikut-serta-kan untuk menyemarakkan postingan tidak jelas di tanggal 12-12-12 </b></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com99tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-18237597799254779452012-12-09T13:04:00.000+08:002012-12-09T13:04:21.287+08:00HARI MINGGU<i>Ketika saya bangun pagi hari ini (Ahad, 9 Des 2012 - red), di program DAHSYAT RCTI, <b>Aki Takajo</b> sedang diwawancarai. Mendadak bodi saya bugar secara kilat.</i><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://4.bp.blogspot.com/-xZ3or2dvoEY/UMQayukPybI/AAAAAAAAALk/2YVHpdFLA9w/s1600/images.jpg" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://4.bp.blogspot.com/-xZ3or2dvoEY/UMQayukPybI/AAAAAAAAALk/2YVHpdFLA9w/s200/images.jpg" width="165" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i><b>Aki Takajo</b>, member AKB48 yang ditransfer ke JKT48.</i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>Minggu Pagi</b><br />
Minggu pagi adalah hal yang paling berat karena esok pagi sudah hari Senin dan masuk kerja.<br />
<br />
<b>Terjebak di rumah</b><br />
Sangat disarankan hari Minggu anda tidak pergi kemana - mana karena pasti akan berakibat capek. Kalau sudah capek, pasti besok tidak semangat untuk bekerja. Ingat, hari Senin adalah hari kerja.<br />
<br />
<b>Jangan putar musik keras - keras</b><br />
Hal ini dikarenakan karena ini adalah hari Minggu, seluruh tetangga anda ada di dalam rumah mereka. Mereka ingin beristirahat, karena hari Senin mereka sudah masuk kerja.<br />
<br />
<b>Download lagu</b><br />
Sebaiknya hari Minggu anda pergunakan untuk mendownload lagu. Lagu tersebut anda dapat anda dengarkan di tempat kerja anda esok hari, karena esok adalah hari Senin.<br />
<br />
<b>Mimpi buruk</b><br />
Hari Minggu menjadi mimpi yang buruk karena hari Senin sudah bekerja kembali.<br />
<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Jadi intinya, jika sekarang adalah hari Minggu, maka hari Senin anda sudah masuk kerja.</b></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-HK_c8DN4B3s/UMQaxdW1REI/AAAAAAAAALc/tc6HOtf-bzw/s1600/Untitled-1.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-HK_c8DN4B3s/UMQaxdW1REI/AAAAAAAAALc/tc6HOtf-bzw/s1600/Untitled-1.jpg" /></a></span></div>
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>menyebalkan</b></span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com87tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-20062911613988849342012-12-05T12:29:00.000+08:002012-12-08T07:37:20.504+08:00HEMAT ENERGI, YUK!<br />
<b>Energi</b><br />
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="float: left; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://2.bp.blogspot.com/_rrB9vP2rW-k/Swo3RL6RipI/AAAAAAAAAhU/YsQ8lhbAUa0/s1600/energy+saving+tips.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="200" src="http://2.bp.blogspot.com/_rrB9vP2rW-k/Swo3RL6RipI/AAAAAAAAAhU/YsQ8lhbAUa0/s200/energy+saving+tips.jpg" width="200" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>sumber : <a href="http://2.bp.blogspot.com/_rrB9vP2rW-k/Swo3RL6RipI/AAAAAAAAAhU/YsQ8lhbAUa0/s1600/energy+saving+tips.jpg" rel="nofollow" target="_blank">disini</a></i></td></tr>
</tbody></table>
Energi merupakan suatu hal yang menyebabkan manusia dapat terus menjadi hidup, tumbuh berkembang, dan memeluk sanak famili dalam senyuman. Hanya saja, mampukah kita menggunakan energi yang saat ini sudah terlihat ambang batasnya secara adil dan bijak sehingga kita masih dapat membagi senyum yang lebih panjang untuk anak cucu kita?<br />
<br />
Sudah terlalu banyak kampanye yang mengkolaborasikan antara kata <b>hemat </b>dan <b>energi</b>. Saya yakin kita semua sudah paham mengapa energi harus dihemat dan dipergunakan secara efisien.<br />
<b><br /></b>
<br />
<br />
<br />
<b>Ingat!</b><br />
Melakukan penghematan energi bukanlah serta merta mengurangi produktifitas dalam aktifitas. Hanya saja kita dituntut untuk menggunakan sumber daya secara bijak, efisien, serta tepat guna. Enegi alternatif bukan menjadi hambatan bagi setiap orang untuk terus berkarya. Saya pun jadi teringat sebuah berita yang menyatakan bahwa BBM bersubsidi sangat tidak tepat jika dipergunakan hanya untuk sekedar pacaran. Lucu, namun sejatinya banyak benarnya.<br />
<br />
<b>Plat Kuning</b><br />
Mengutip dari apa yang pernah saya dapatkan dari bangku sekolah dasar dimana ternyata salah satu cara terdekat yang dapat kita lakukan dalam penghematan energi, khususnya bahan bakar kendaraan, adalah dengan menggunakan kendaraan plat kuning. Betapa kagumnya saya ketika melihat beberapa film yang diproduksi di tanah <i>Hollywood </i>melakukan syuting pada kendaraan umum. Begitu antusiasnya masyarakat disana dalam menggunakan bus umum ataupun kereta bawah tanah.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://img.en.china.cn/0/0,0,455,895,800,539,fb940125.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="268" src="http://img.en.china.cn/0/0,0,455,895,800,539,fb940125.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><i>Sumber : <a href="http://img.en.china.cn/0/0,0,455,895,800,539,fb940125.jpg" rel="nofollow" target="_blank">disini</a></i></td></tr>
</tbody></table>
<br />
<br />
Pernahkah ada pikiran kecil di kepala anda : Sebetulnya rasa egoislah yang menjadikan kita harus memiliki kendaraan pribadi. Menyalip, berklakson, hingga kadang – kadang tidak memperhatikan orang lain adalah suatu tindakan yang menurut saya menjurus kepada rasa egois.<br />
<br />
‘Lebih murah’, dua kata yang menjadikan tameng kita untuk tetap membangga – banggakan rasa <b>egois </b>tersebut. Akhirnya dengan dua kata tersebut, secara faktual di kota saya saat ini, kendaraan plat kuning menjadi sulit untuk dijumpai. Entah karena animo masyarakat yang sudah terlanjur impoten untuk menggunakan kendaaran umum atau karena hal lain.<br />
<br />
<b>Lupakan!</b><br />
Mari kita sejenak lupakan bagaimana cara Perusahaan Listrik Negara memproduksi energi listrik. Kita lupakan sejenak bagaimana cara Pertamina menaikkan minyak mentah kepermukaan tanah. Sebab, saya sebagai orang kecil tidak akan mampu merubah kedaan dan cara bekerja mereka. Namun bukan berarti saya hanya berpangku tangan tanpa melakukan bahkan berpikir apa – apa.<br />
<br />
Pernah saya mendengarkan sebuah kuliah tentang Manajemen Energi ketika saya masih berstatus mahasiswa. Sang dosen pun menyeletuk : <i>Apakah mobil listrik akan menjamin bahwa kita sudah melakukan penghematan energi?</i> Ia pun menjawab : <i>tidak juga</i>.<br />
<br />
Berkaca kepada apa yang sedang terjadi di daerah saya, listrik diproduksi dengan bahan bakar solar. Artinya, meskipun ketika mobil listrik sudah menjadi kendaraan massal dan <b>SPBU </b>menjadi sepi, tetapi permintaan listrik justru akan meningkat. Itu artinya penggunakan bahan bakar fosil, dalam hal ini solar sebagai bahan bakar diesel milik PLN, akan turut meningkat. Artinya, kita sejatinya hanya mengganti jenis energi yang digunakan tanpa melakukan subtitusi energi sebagai alternatif.<br />
<br />
Maka kita perlu mencari sebuah energi yang benar – benar ‘<b>alternatif</b>’. Dan rasanya, hal yang paling dekat sebagai subtitusi dari energi fosil adalah listrik. Tetapi darimana kita dapat menghasilkan sebuah percikan listrik ketika minyak dan batu bara menjadi benar – benar tinggal catatan dalam sejarah?<br />
<br />
<i>Adakah yang masih ingat dengan sebutan <b>PLTA</b>?</i><br />
Ya, dan inilah rasanya hal yang paling dekat dengan diri kita untuk menjadi sumber energi alternatif serta terbarukan. Namun lagi – lagi bermunculan sekelebat pertanyaan, <i>bagaimana kalau tiba – tiba tidak ada aliran air? Bagaimana jika mata air mendadak kering? Bagaimana jika.. ? </i>Ah, akan terlalu luas permasalahan seperti sulitnya menemukan ujung benang dalam kekusutannya. Pilihannya hanya dua, mencari ujungnya atau meninggalkannya begitu saja.<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://ainurrizki.files.wordpress.com/2011/03/itaipu1.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="305" src="http://ainurrizki.files.wordpress.com/2011/03/itaipu1.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Sumber : <a href="http://ainurrizki.files.wordpress.com/2011/03/itaipu1.jpg" rel="nofollow" target="_blank">disni</a></td></tr>
</tbody></table>
<br />
Nah, itulah kendala kita dalam mencari <b>energi alternatif </b>ini. Apakah akan dilanjutkan pencarian tersebut yang masih kusut serta berliku atau kita akan tinggalkan saja, gunakan yang ada, dan duduk manis sambil menghitung waktu mundur kapan dunia ini akan gelap gulita.<br />
<b><br /></b>
<b>Minimal hemat, yuk!</b><br />
Saya akui, saya tidak mampu mencari rupa sebuah energi alternatif. Saya saat ini hanya mampu melakukan penghematan saja. Mempergunakan premium seperlunya, mematikan lampu ketika tidak diperlukan, menggunakan alat – alat dengan konsumsi energi yang rendah, serta bercerita dari hati ke hati ke sanak famili tentang hemat energi adalah salah satu cara terdekat saya agar mampu hidup lama dengan senyuman yang masih ada.<br />
<br />
Jika anda pengguna kendaraan berbahan bakar minyak, maka lakukanlah perawatan secara berkala. Bukankah mengasyikkan memiliki kendaraan yang hemat bahan bakar. Kantong anda pun akan menjadi lebih tebal, tidak terkuras biaya bahan bakar yang membengkak. <br />
<br />
Jika anda sudah dapat menghemat energi yang anda gunakan, rasanya tidak berlebihan bila anda dengan keras tertawa terbahak – bahak sembari menuding hidung orang lain yang masih egois dalam menggunakan energi. Anda pun dapat berbangga karena anda telah berkontribusi untuk menurunkan tingkat polusi; tentu anda sudah tidak lagi menjadi ancaman hidup orang lain akibat polusi yang berlebihan. <b>Sungguh elegan dan menyenangkan bukan!</b><br />
<i><br /></i>
<i>Selanjutnya : maukah kita sudah memulainya hari ini?</i><br />
<br />
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="http://4.bp.blogspot.com/-Wh2hzWlr_aQ/UMJ9cK6ZOiI/AAAAAAAAALM/SXV37lnmBgg/s1600/Pertamina.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="250" src="http://4.bp.blogspot.com/-Wh2hzWlr_aQ/UMJ9cK6ZOiI/AAAAAAAAALM/SXV37lnmBgg/s400/Pertamina.jpg" width="400" /></a></div>
<br />
<div style="text-align: center;">
<b>Tag : Energi, Lingkungan, Pertamina</b><br />
<a href="http://bit.ly/Energi138" target="_blank">http://bit.ly/Energi138</a> <i><b> </b></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com101tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-42254061108731594442012-12-02T12:02:00.000+08:002012-12-02T12:04:42.538+08:00HUJAN DAN SAJAK<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-small;"><i>dan serdadu hujan turun di pelupuk subuh<br />menggetarkan hati yang tadi rapuh<br />menjadi luluh<br /><br />dan hujan mulai memburu<br />melumat rindu<br />dengan sembilu</i><br /><br /><b><i>Mataram, 29 Nov 2012</i></b></span></div>
<br />
<b>Siapa yang tidak suka hujan?</b><br />
Semua orang dapat menjadi pujangga dadakan karena hujan. Ada yang bercerita tentang kerinduan yang justru berapi - api, ada pula yang justru semakin terpuruk dalam derita. Tidak sedikit pula yang bercerita tentang kencan yang tertunda akibat derasnya hujan di malam minggu.<br />
<br />
Saya pun tidak tahu, senyawa apa yang menjadikan hujan lekat dengan aliran ide yang bermuara kepada lahirnya sebuah sajak. Apa karena suasananya yang <b>syahdu</b>?<br />
<br />
Bagi saya, yang paling pas adalah ketika hujan separuh deras turun di malam hari (ya sekitar setelah shalat <i>Isya</i>'), sedikit ada petir, mati lampu, di samping ada <b>gitar</b>, ada <b>rokok</b>, ada teh panas manis, ada lilin, ada kertas, ada <i>ballpoint</i>.<br />
<i><br /></i>
Mungkin beberapa sajak bisa jadi dalam waktu satu jam.<br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<i><b>Jreeeennngg !</b></i><br />
<i>Hujan di malam minggu <strike>(tek tek dung!)</strike></i>
<br />
<i>aku tak datang padamu <strike>(treeeett teeett teettt teeett!)</strike></i>
<br />
<i>Bukaaaaan, aku tak mau, sayang!</i>
<br />
<i>Hujan di malam minggu..u.. <strike>(tek tek dung!)</strike></i></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com89tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-59798877285460006912012-11-29T12:41:00.000+08:002012-11-29T12:41:03.680+08:00SEBELUM TIDUR <i>Tidur, posisi dimana kita masih hidup namun terbius ke dalam dunia mimpi. Mau ada ular kek, mau banjir se-mata kaki kek, atau mau rumah tetangga kebakaran, kalo sudah terpejam semua urusan dinomer dua-kan.</i><br />
<br />
<b>Pasang Alarm</b><br />
..jam 2 dini hari<br />
*piring jatuh!!<br />
*ember kesenggol!!<br />
*piring jatuh lagi!!<br />
*piring jatuh untuk kesekian kali!!<br />
saya dan tongkat bisbol : "..siapa disana..??!"<br />
meong : "..<i>kuuucccciiiiinnggg</i>..." (sudah jelas itu maling)<br />
<br />
<b>Sediakan Senter</b><br />
Pett!! Listrik mati dan bumi sedang bergoncang hebat. Anda mau kemana? *panik<br />
<br />
Sediakan Handphone<br />
*krrringg! ".. pak, pak, tolong pak .. rumah saya diincer maling, pak.. panggil polisi, pak.. kabel telpon saya diputus.." catatan : lah! kenapa gak langsung nelpon pulisi aja sekalian.<br />
<br />
<b>Letakkan Jam Wekker di Luar Jangkauan</b><br />
".. pak jam wekkernya ditaro dimana?"<br />
" di <i>brankas</i>, biar kalo mau matiin mikir dulu kombinasinya apa.."<br />
*masalah<br />
<br />
<b>Mematikan kompor</b><br />
pak lurah : ".. ibu - ibu, kalo malem jangan lupa matikan kompor... kalau lupa, yang mati ya ibunya sendiri.."<br />
Ibu - ibunya sudah menggenggam teflon. Hidung mereka mendengus.<br />
<br />
<b>Sediakan Air Putih</b><br />
"..arrrgghh!!!"<br />
"pak! kenapa pak ?! mimpi buruk lagi pak ?!.."<br />
si bapak masih terhengah - hengah<br />
"minum dulu pak.."<br />
"hah?!"<br />
"minum.. minum.. bapak mimpi apa lagi?"<br />
"saya mimpi kebanyakan minum!"<br />
<br />
<i>Kita pasti butuh tidur. Tetapi kita tetap wajib untuk waspada.</i><br />
<div>
<br /></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com71tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-14558671797346237422012-11-22T11:00:00.000+08:002012-11-22T11:00:00.401+08:00SAJAK : RINDU DERAS<b>rindu deras</b><br /><br />(I)<br />bersama<br />lancipnya hujan menukik di selasar<br />rindu turun deras<br />dan aku harus mencintaimu<br /><br />(II)<br />di luar sana angin sudah tidak ramah<br />menggoyangkan hati yang semula kokoh menjadi rapuh<br />dan hujan berdentum - dentum menghantam dinding jiwa<br /><br />rindu terkoyak menjadi remah<br />sudah terelanjur leleh terhempas; lantas luluh<br />malam menebalkan bayangmu pada secarik nafas, adinda<br /><br />(III)<br />aku sudah membendung rindu<br />ini terlalu lama bahkan ketika<br />awan mendung terasa begitu<br />pekat hinggap di tepian<br />kamar lantas berbisik maukah<br />aku hadirkan hujan untuk<br />menemani rindumu yang tengah<br />kesepian?<br /><br />(IV)<br />sudah sewindu<br />aku dihujani rindu<br />dan rintik - rintik bayangmu<br />oh<br />bukankah rindu ini menyenangkan<br />membayangkan dirimu dalam dekapan<br />dan keluh kesahmu pada senyuman<br /><br />ataukah hanya aku<br />terlanjur larut pada rindu<br />tiada kunjung usai <br /><br />pada bulir - bulir hujan ku sematkan rindu ini<br /><br /><i>Mataram, 21 November 2012.<br />Selepas pulang kantor.</i><br /><br />Puisi ini diikutsertakan dalam <a href="http://puisipuisi-kita.blogspot.com/2012/11/giveaway-semua-tentang-puisi.html" rel="nofollow" target="_blank">Giveaway Semua Tentang Puisi</a>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com50tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-14610028169926222772012-11-19T11:45:00.003+08:002012-11-29T12:41:29.956+08:00KENCAN DI MALAM SABTU<i>Klasik, jika kita memperdebatkan soal malam minggu. Saya yakin sudah banyak PNS yang libur di hari sabtu. Begitu juga mahasiswa maha-sibuk. Tapi tidak bagi sebagian besar kalangan kaum muda yang masih terjebak dibalik seragam abu - abu. </i><br />
<br />
<b>Pergi Nonton </b><br />
"dek, nonton yuk.." <br />
sampai di suatu tempat <br />
"lho, <i>yank</i>? kok ke warnet?" <br />
"kita nonton di <i>youtube </i>aja .." <br />
<i>*cowok kere </i><br />
<b><br /></b>
<b>Pergi Makan Murah </b><br />
Di warung tenda pecel lele. Pesanan datang, banci menyelinap disela - sela pengunjung. Si Laki sudah gelisah. Langsung bangun sambil membawa alat musik. <br />
"mau ke mana yank?!" <br />
"<i>akyu </i>udah gak tahan, <i>ciinnn</i>.." <br />
<i>*cowok bermasalah </i><br />
<br />
<b>Pergi Makan Mahal</b> <br />
Si Laki meraba - raba pantatnya. <br />
"ee..dek, dompetku mana ya?" <br />
<i>*cowok kantong bolong</i> <br />
<b><br /></b>
<b>Pergi Nongkrong di Taman Kota</b> <br />
Malam baru saja datang. Suasana jadi remang - remang. <br />
"dek, lihat ke situ deh.." <br />
"ada apa <i>yank</i>?" (<i>sumingrah</i>) <br />
"ada cewek cantik .." <br />
<i>*cowok matanya kelilipan sepatu</i> <br />
<br />
<b>Pergi ke Rumah Calon Mertua </b><br />
SMS : 'dek, aku gak jadi datang ya.. bapakmu sudah duduk di luar dari tadi..' <br />
<i>*cowok buronan </i><br />
<br />
<i>Cinta memang harus dicari. Tentu butuh usaha.</i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com99tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-52696495997029395452012-11-15T01:00:00.000+08:002012-11-15T09:15:50.431+08:00AKU ADALAH KETUA KPK (?)<span style="font-size: small;"><i>Menikmati berita yang bersangkut paut tentang <b>K<span style="color: red;">P</span>K</b> hampir seperti menonton pertandingan antara Barcelona dan Real Madrid yang harus berakhir dengan adu penalti. Penuh ketegangan. Intriknya pun masih penuh dengan misteri; mau dibawa kemana? siapakah yang akan membuat gol terlebih dahulu?</i></span><br />
<span style="font-size: small;"><i> </i><b><br />Semua orang ingin korupsi, tetapi tidak satu orangpun ingin menjadi koruptor!</b><br /><br />Inilah <i>statment </i>yang sangat sulit untuk dipatahkan. Semua orang ingin memperkaya diri, tetapi tidak satu orangpun ini dicap sebagai penjahat.<br /><br />Saya adalah ketua <b>K<span style="color: red;">P</span>K</b> di keluarga saya sendiri. Mengakarkan nilai – nilai luhur pada generasi terdekat, menamkan moral, serta kejujuran dalam mengarungi detik – detik waktu dan kehidupan kepada sanak famili. Entah bagaimana sesaknya ruang di dada apabila seorang ibu ataupun bapak mengetahui anaknya harus menginap di balik dinding hotel prodeo akibat salah asuh; serakah dengan mengambil apa yang bukan menjadi hak miliknya. Masih adakah murka orang tua ketika mengetahui anaknya mengacak – acak kesejahteraan sebuah negeri yang ia sendiri sedang menginjaknya.<br /><br />Tidak perlu bermimpi untuk duduk di empuknya kursi ketua <b>K<span style="color: red;">P</span>K</b> di Jakarta sana. Yuk, kita duduk manis, kembali berbicara dari hati ke hati kepada sang buah hati bahwa kejujuran adalah tiang pancang dari sebuah kehidupan.<br /><br />Bangsa ini pernah berjaya menjadi bangsa pedagang yang sukses karena berlandaskan semangat gotong royong dan jiwa yang besar untuk selalu jujur.<br /><br /><i>#Jujur : beratnya dimana sih?</i></span><br />
<br />
<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;">Artikel ini terbit untuk mendukung sebuah klub yang bernama KPK agar terus menciptakan gol – gol cantik ke gawang para koruptor. <b>Dukung <span style="color: red;">Pemberantasan Korupsi</span>!</b> <br /><br />
http://lombablogkpk.tempo.co/index/tanggal/716/Affan%20Ibnu%20Rahmadi.html</span></div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com98tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-17487165124934086482012-11-10T01:00:00.000+08:002012-11-10T01:00:07.118+08:00WORK OF HEAVEN<b>Job</b><br />
Persis pada tanggal 15 September tahun ini saya menandatangi sebuah kertas kontrak kerja berjangka satu tahun di sebuah perusahaan rokok muliti nasional dengan brand - brand yang sudah tidak asing ditelinga para smoker.<br />
<br />
<i>Artinya saya sudah tidak lagi menjadi seorang 'penganggur'.</i><br />
<br />
<b>Jam Kerja</b><br />
Sibuk. Sebuah kata yang selalu menjadi tameng pamungkas bagi seorang pekerja jika ia tidak ingin melakukan pekerjaan secara paralel. Mula - mula, saya yang berstatus penganggur memiliki 100 % waktu saya free tanpa hambatan untuk wira-wiri secara tidak beraturan. Dan sekarang, saya harus akui, kertas kontrak itu menjadi sekat antara kebebasan dan duduk di atas kursi kantor.<br />
<i><br />Tentu saja, saya harus profesional.</i><br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://3.bp.blogspot.com/-9_XXdGQP1EY/UJyOzFRselI/AAAAAAAAAKM/tptbfQHu4-8/s1600/Jepret3015.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://3.bp.blogspot.com/-9_XXdGQP1EY/UJyOzFRselI/AAAAAAAAAKM/tptbfQHu4-8/s1600/Jepret3015.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Saya dan pekerjaan saya</td></tr>
</tbody></table>
<br />
<b>Separuh aku</b><br />
Dunia tulis menulis, dunia tarik kata - kata, bagi saya adalah suatu panggilan hati. 'Jarang - jarang lho, ada yang mau menuangkan ide secara murni'.<br />
<br />
Terkekang dibalik tembok kantor membuat saya kembali berpikir untuk mengepakkan sayap kembali kepada secarik aplikasi notepad di komputer saya. Jemari saya sudah rindu mencumbui huruf - huruf diatas papan ketik; menari kembali.<br />
<br />
<i>Dan saya juga masih ingin cuap - cuap.</i><br />
<br />
<b>Aktif mode : on</b><br />
'Lho, memangnya saya kemarin tidak aktif?'<br />
Ah! Ini hanya pertanyaan retorika. Tentu saja, saya masih aktif, hanya intensitasnya yang impoten.<br />
<br />
Dan terakhir saya mau mengucapkan :<br />
<i>Halo! Apa kabar. Sudah lama kita tidak berjumpa.</i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com97tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-46525052309629764572012-09-10T11:37:00.000+08:002012-09-10T12:04:27.255+08:00MELEWATI COBAAN<span style="font-size: small;"><i>Pagi ini </i></span><span style="font-size: small;"><i>(10/09/2012) </i></span><span style="font-size: small;"><i>saya dibangunkan oleh sayup - sayup suara penyiar </i>infotainment<i> dan sebuah </i>backsound<i> dengan nada - nada lirih. Setengah sadar, tetapi saya tahu itu bukan sebuah berita yang menggembirakan.</i></span><br />
<blockquote class="tr_bq">
<h1 class="l_blue2_detik" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: small; font-weight: normal;">... 'Dokter bilang ada jarak beberapa bulan, kalau ini sudah diambil tapi
masih begitu-begitu aja, risikonya kami tidak bisa memiliki anak dengan
normal, .... Saya beharap sama Allah SWT, kalaupun yang kiri diambil, semoga yang kanan masih bisa berfungsi untuk membuahi,' ... <span style="font-size: x-small;"> -- <i><b>hot.detik.com</b></i>,</span></span><span style="font-size: x-small;"> <a href="http://hot.detik.com/read/2012/09/09/135402/2012623/230/terancam-tak-punya-anak-ustad-solmed-tak-kuasa-menahan-tangis?991104topnews" rel="nofollow"><i>Terancam Tak Punya Anak, Ustad Solmed Tak Kuasa Menahan Tangis</i></a></span></h1>
</blockquote>
Tidak perlu bergosip, tidak perlu mengumbar aib, tidak perlu menuding, dan tidak perlu mencari hitamnya bulu kambing.<br />
<br />
Singgah sejenak di pojok pikiran saya : <i>bagaimana dan apa yang akan terjadi jika sang istri (<b>April</b>) tidak menerima pinangan sang ustazd dahulu dan cobaan ini pun terjadi hari ini bersama dengan lelaki lain?</i> Lelaki yang mungkin masih goyah pondasi imannya dan yang mungkin tidak mampu menjadi teman untuk bersandar.<br />
<br />
Menangis, tentu sebuah fitrah. Tetapi saya sempat menyaksikan sang ustazd tetap tersenyum meskipun terasa pahit. Tetapi lautan hati itu tetap tenang, tidak serta merta bergolak membikin ombak. Tetap tenang, sehingga titik cakrawala itu masih terlihat dengan jelas sehingga mampu berpikir secara jernih dan lugas.<br />
<br />
Ingin sekali saya bergabung dengan kelompok <i>fitness</i> 'hati' milik ustazd Solmed ini, sehingga memiliki pundak yang kekar serta besar sehingga segala curahan dan beban sang penjaga hati ini nantinya dapat bersandar. Dan saya pun mampu menaklukannya dalam pikiran yang jernih dan hati yang tiada bergejolak.<br />
<br />
<div style="text-align: right;">
<i><b>Di ujung sajadah</b><br/>
<br />
<i>di ujung sajadah</i><br />
<i>tangisku pecah</i>
</i><br />
<i>doaku tumpah</i><br/>
<i>keluhku tercurah</i><br/>
<br />
<i>malam terbelah</i>
</div>
Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com137tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-32959633035231281192012-09-06T01:00:00.000+08:002012-09-06T01:00:11.472+08:00RUMAH ANE GEMPA, GAN!<i>Satu - satunya tempat yang bisa anda lihat untuk menumukan judul tulisan di atas hanya ada di dua situs : <b>facebook </b>atau di <b>twitter</b>.</i><br />
<br />
Beberapa hari terakhir, di tempat tinggal saya digucang oleh gempa - gempa yang cukup menggetarkan kaca rumah dan menggetarkan hati. Seingat saya yang pertama adalah ketika beberapa menit setelah prosesi azan buka puasa dilaksanakan (<b>09/08/2012 - 5,6 SR</b>). Dan yang terakhir adalah pada subuh buta di hari Selasa (<b>04/09/2012 - 6,5 SR</b>). Pot - pot bunga anggrek yang sengaja digantung oleh ibu saya bergoyang hebat, seperti sedang dimainkan oleh angin badai. Lemari dan dipan tempat tidur pun bergetar hebat membuat sebuah suara yang menakutkan.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
Hal pertama yang saya raih adalah : <b>Laptop</b>.<br />
<br />
Saya harus segera membuka situs si Buku Muka. Segera mencari tahu apakah akun <i>facebook </i>resmi milik BMKG sudah mengudarakan informasi kekuatan gempa yang baru saja terjadi. Jika belum ada kabar, maka saya segera berpindah kepada situs si Burung Biru. Pertanyaan yang sama pun terlontar : apakah akun BMKG sudah <i>berkicau</i>?.<br />
<br />
Hal kedua yang saya (ingin) raih adalah : <b>Potensi Tsunami</b>.<br />
<br />
<b>Mataram </b>adalah kota yang langsung mencumbui bibir pantai. Berada ditepian selat Lombok yang notabennya hampir langsung bersambungan dengan lautan lepas Hindia, tempat dimana kemungkinan besar tsunami akan mulai bergerak.<br />
<br />
Karena (sepertinya) belum ada sistem peringatan dini tsunami di kota ini, maka saya harus membangun sebuah sistem sendiri yang akan membikin diri saya selamat dari bahaya tsunami jika benar - benar terjadi. Tidak ada salahnya jika mengantisipasi, <i>kan</i>?. <br />
<br />
<b>Bagaimana di kota anda? Daerah rawan gempa? Berada di tepian pantai?</b><br />
Saran saya : berkawanlah dengan BMKG, baik secara <i>facebook </i>maupun <i>twitter</i>.<br />
<br />
<br />
Sebuah joke yang cukup menghibur dari salah satu komentator di <i>facebook </i>BMKG :<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://1.bp.blogspot.com/-vJHq1QlLEig/UEYp63uv0aI/AAAAAAAAAJs/-8Amh_awJ5I/s1600/Untitled.png" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="http://1.bp.blogspot.com/-vJHq1QlLEig/UEYp63uv0aI/AAAAAAAAAJs/-8Amh_awJ5I/s1600/Untitled.png" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Komentar <i>Nyeleneh</i></td></tr>
</tbody></table>
<i><span class="commentBody" data-jsid="text">"...saya suka saat gempa! Karena semua status isinya seragam : <b>gempa </b>! Itulah kenapa saya benci facebook ! moga rutin aja gempanya . . . Depopulasi orang <b>alay </b>! Yach . Sepakat !..."</span></i><br />
<span class="fullpost">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com136tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-63349336306616531382012-09-04T01:00:00.000+08:002012-09-04T01:00:06.440+08:00BOTAK<i>Botak.</i><br />
<i>Hmm.</i><br />
<br />
Terakhir kali rambut saya hampir botak adalah ketika saya sedang mengalami masa <i>OSPEK </i>dulu. Rambut saya bagaikan duri sikat <i>toliet</i>, tajam - tajam berdiri ke segala arah. Seingat saya dulu, jika bercukur potongan rambut <i>Mohawk</i>, <i>Tintin</i>, jambul, belah tengah, ataupun botak, saya tetap harus mengeluarkan <i>rupiah </i>dengan nominal yang sama. Padahal setahu saya, <i>nge</i>-botak-<i>in </i>orang itu <i>gak </i>sulit - sulit amat. Kita <i>gak </i>dituntut model yang aneh - aneh, <i>gak </i>takut juga mau mencong apa <i>gak,</i> wong potongannya juga : botak.<br />
<br />
Kalau saya bertemu dengan orang botak, maka saya langsung teringat oleh <b>batang korek api</b>. <i>Gak </i>usah tanya kenapa, pasti sudah tahu maksudnya. <i>Tapi jangan membayangkan sebatang korek gas</i>.<br />
<br />
Dengan punya rambut botak, saya tidak perlu repot - repot <b>bersisir</b>. Bahkan <i>samphoo</i>-an juga tidak perlu setiap hari. Dan saya pun harus tebal iman, menjadi bahan <b>cibiran </b>para gadis belia yang memandang kepala saya layaknya<b> sikat jamban</b> ataupun <b>pentol korek api</b>. Rasanya, antara harga se-<i>sachet samphoo </i>dan harga diri yang terinjak sama sekali bukan sebuah perbandingan. <i>Berarti lebih baik punya rambut, kan?</i><br />
<br />
Pendapat lain juga bilang jika orang botak itu seksi. <i>Macho</i>, gagah, berani, penuh tantangan. Saya mendadak jadi ingat aktor laga <b>Vin Diesel</b>. <i>Ugh</i>! Kekar men!. Pertanyaan selanjutnya adalah manakah yang lebih dahulu dibentuk? <i>Nge</i>-botak-<i>in </i>kepala atau <i>Nge</i>-kekar-<i>in </i>badan? Kalo badan sudah kekar, bolehlah kepada dibotakin. <i>Tapi kalo perut masih buncit?</i>.<br />
<br />
<b>Anda bukan mahasiswa baru?</b> Silahkan perhatikan wajah - wajah gosong, culun, penuh dengan segudang pertanyaan, dan tentu saja dengan kepala yang separuh bahkan hampir <b>botak </b>yang mulai marak tersebar di seluruh pelosok kampus anda. Maka anda sudah tentu tahu : <i>mereka adalah mahasiswa baru</i>.<br />
<br />
<br />
<br />
<table align="center" cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/299507_275914149087707_100000073716465_1206654_307168187_n.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="266" src="http://a5.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/299507_275914149087707_100000073716465_1206654_307168187_n.jpg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;">Salah satu peserta OSPEK mahasiswa baru Fakultas Teknik UGM</td></tr>
</tbody></table>
<br />
Saya pernah botak lima tahun yang lalu. Sekarang saya sudah gondrong lagi. Tetapi semangat saya hampir sama seperti bukit nan tandus : <b>botak</b>.<br />
<br />
<span class="fullpost">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com82tag:blogger.com,1999:blog-2075103422604583829.post-7764893233361817832012-08-28T12:20:00.000+08:002012-08-28T12:20:11.641+08:00HAVE A NICE DAY!<i>Well I say, Have A Nice Day.</i><br />
<i>Have A Nice Day</i><br />
<i>Have A Nice Day</i><br />
-<b>Bon Jovi</b>, Have A Nice Day Album [2005]<br />
<br />
Seorang <b>SPAMMER </b>memeliki kecenderungan akan berkomentar seperti ini : (1) <i>Wah, baru tahu gan ada lagunya Bon Jovi yang judulnya itu..</i> (2)<i> Sama gan, saya juga suka Bon Jovi..</i> (3) <i>Nice share, gan!</i><br />
<br />
Duduk di beranda rumah, melihat para tetangga yang berkelamin lelaki kabur dari rumah selepas didamprat sang istri bahwa kantong sudah menipis dan si bayi kehabisan susu. Lebaran sudah menyita sebagaian besar tabungan : bocor, jebol, <i>mbrojol</i>. Mereka memacu cepat kendaraan mereka untuk segera berlabuh di kantor. Dipaksa giat, untuk membungkam mulut istri mereka dari hal yang sungguh memalukan : <i>bergosip bahwa suami mereka adalah pemalas.</i><br />
<br />
Tapi ibu - ibu muda itu malah beranjak dari tempat mereka berdiri. Sekarang berteduh di bawah pohon manggis yang ditanam bapakku enam tahun yang silam. Bersungut - sungut kepala mereka, mencoba mencari batang hidungku yang sengaja aku sembunyikan dibalik rimbunnya kepulan asap <i>Starmild</i>.<br />
<br />
Ah, tertangkap. Mereka melihat diriku menggunakan kaus dalam duduk bersama rambut yang setengah berantakan. Mereka menjilatiku dengan pandangan jijik : <i>huft!, dasar lelaki. sarjana tapi merana.</i><br />
<br />
Hah.<br />
<br />
<i>So, have a nice day</i>. Mungkin lain waktu saya akan memperlihatkan kepada telanjangnya mata mereka bahwa saya menyembunyikan peluh dan keluh sepulang bekerja yang ada di balik dada.<br />
<span class="fullpost">
</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/16149511801090822692noreply@blogger.com81