/ 2009-10-01

MERINDING

Merinding aku melihat televisi.

Aku hingga tidur terlampau malam semalam. Menikmati sajian 'Breaking News', menikmati mayat yang bergelimpangan, menikmati bulu roma yang kian tegak ketika sang pembaca berita mengucapkan : 'ini adalah gambar terbaru yang kami dapat dari daerah bencana...'

Kini orang (mungkin) telah lalai akan anjuran pemerintah untuk mengenakan batik, melupakan masalah KPK, dan sudah masa bodoh dengan agenda pelantikan anggota DPR. Mata sudah terlanjur terpaku, memandang sebuah kedahsyatan, dimana semua jadi puing dan puing jadi tangis.

Hai, para pendoyan masturbasi dan onani, dimana kalian akan memancurkan air selangkangan kalian, ketika bumi berguncang, dan tanah enggan menerima tubuh kalian. Hai, tukang korupsi, uang anda tidak akan menambal atap rumahmu, dan rumahmu akan menelan dan melumatmu.

Aku mau beli senter.
Aku mau beli lilin dan korek.
Mau beli radio.
Mau beli ransel baru.
Mau beli linggis.
Karena aku sedang di Jogja!.

Padang-Pariaman boleh menagis.
Tapi mereka tetap harus bangkit.
Sumatera boleh berdegup.
Tapi mereka harus berbalut ketabahan.
Indonesia beloh berguncang.
Namun, harus tetap satu jua.

22 komentar:

  1. sumatera harus bangkit, walau sedang kalang kabut.
    mari saling mendoakan dan bantu membantu

    BalasHapus
  2. Wah, dallem banget puisinya,,,,
    Hmm, yupp..kita harus bangkit, jangan berputus asa...
    Saya bantu lewat doa aja, semoga para korban diberi ketabahan. AMin :)

    BalasHapus
  3. kata katamu serem bro.. menikmati mayat yang bergelimpangan, wedeweee

    BalasHapus
  4. apa hubungannya bos gempa ama beli senter, korek, lilin, radio, linggis, emang mau ke jogja ngapain?? jenguk korban jogja dulu ya?? hahahahaha
    sadis bener omongannya,, para masturbasi dan onanier ,, wuakakaka

    BalasHapus
  5. pertanyaannya tentang tips mempercepat koneksi internet telah saya jawab di postingan saya. Membaca tulisan Anda di atas, seketika saya teringat teman saya yang masuk barisan Penyair Muda Makassar, Andhika Mappasomba. Rangkai katanya hampir sama. Mungkin karena sesama penyair. Salam kenal sobat

    BalasHapus
  6. turut berduka atas jatuhnya korban yang banyak sekali
    mudah2an keluarga yang ditinggalkan mendapatkan ketabahan

    BalasHapus
  7. Dengan metode reiki semua praktisi reiki yang ada di Indonesia dan belahan dunia lainnya dari berbagai aliran mentransfer energi reiki kepada korban bencana yang masih bisa diselamatkan.
    Semoga penderitaan segera berkurang, yang sakit tersembuhkan yang luka segera ditangani dan yang kehilangan sanak saudara dapat penghiburan agar tabah,sabar menerima musibah.
    Hidup memang penuh dengan ujian dan cobaan. Hanya orang bijak dan beriman saja menangkap makna ujian sebagai bentuk kasih sayang Allah dan kita sendiri yang harus merenung dosa dan salah apa yang telah kita perbuat sehingga Tuhan menurunkan ujian ini?

    BalasHapus
  8. salam sobat
    ikut berduka dan prihatin kepada para korban gempa di Padang Pariaman,,,semoga diberikan ketabahan.

    saya juga lihat berita di internet
    terharu melihatnya,,sudah terkena bencana,,mati lampu ,,hujan pula.

    BalasHapus
  9. Semoga Alloh menerima amal korban gempa yang meninggal dan memberikan ketabahan bagi yang ditinggalkan..amin..
    Malam teh...apa kbr?
    assalamu'alaikum...maaf teh ya, dasir mau nitip ini...BELA NEGARA ALA LANSIA terima kasih,,salam hangat..

    BalasHapus
  10. turut berduka...

    semoga mereka diberi ketabahan..

    semoga para koruptor diiberi ganjaran.

    BalasHapus
  11. mari bangkit sobat!indonesia mari b'satu!

    BalasHapus
  12. Miyabi jadi datang ke Indonesia ga ya?
    meski sedang dilanda bencana, semangan harus jalanterus

    BalasHapus
  13. kata kata terakhir setujuh banget bos

    BalasHapus
  14. turut berduka buat korban gempa di sumatera.. semoga mereka, kita semua di kuatkan :(

    BalasHapus
  15. Sebagai bukti peduli kita terhadap linkungan yang semakin menuju ke dalam fase degradasi, PetaMasaDepan Dev (PMD). mengajak para Blogger Indonesia sekalian untuk mengkampanyekan lingkungan hidup.

    BalasHapus
  16. indonesia need a people like you

    BalasHapus