Salam hangat kepada band - band yang mencoba merusak kuping saya.
Pagi - pagi, saya dibangunkan karena salah satu band yang membuat saya mual berkoar - koar di speaker radio saya, yang memang tidak pernah saya matikan selama saya tidur malam. Gedebak - Gedebuk si tukang gebuk drum dan nada - nada yang berseliweran tanpa musikalitas. Terlebih saat sang vokalis keluar, bagai sedang badai, kamar saya serasa di dalam sebuah pusaran puting beliung.
Selamat pagi indonesia. Selamat pagi musik kita. Setelah saya menikmati permainan catur kita kemarin sore, apakah semalam engkau bisa tertidur dengan nyenyak ? Ataukah sejatinya musik indonesia sedang memasuki fase mimpi buruk yang berkepanjangan ?
Saya masih ingat, era tahun 2005 hingga awal 2007, ketika saya gandrung untuk membeli MP3 meskipun bajakan. Disana mulai mencuat satu dua batang band - band indie dengan gaya musik masing - masing. Namun, pada era itu pula muncul beberapa musisi yang nampaknya sedang bermain gundu, mencoba peruntungan lain dengan memberikan musik yang sangat dipaksakan untuk menjadi easy listening.Saya masih cukup ingat ketika REPUBLIK, RIBAS, KERTAS, PUTIH, dan beberapa rekan - rekan yang lain mulai meramaikan bursa tangga lagu pada beberapa radio di Mataram.
Siapa yang tidak ingat ketika Sindentosca meledak di pasar musik beberapa tahun yang lalu ?
Siapa juara piala dunia tahun 2002 dan 2006 kemarin ? Saya sudah lupa. Tapi yang saya masih ingat ketika PADI dan Sheila On 7 mengharumkan nama Indonesia sebagai musisi yang membawakan tembang soundtrack piala dunia kala itu. Work Of Heaven - 2002 (Padi), dan sebuah lagu SO7 yang saya lupa judulnya di tahun 2006, sempat masuk dalam kaset kompilasi lagu Piala dunia. Siapa yang tidak bangga, dua band lokal yang sejatinya tidak go international malah dipaksa untuk rekaman berkelas dunia.
Siapa yang tidak kenal Mahadewi ? Kasih tak sampai ? Semua tak sama ? Atau, Sebuah kisah klasik untuk masa depan dan Shepia ? Sebuah deretan lagu abadi milik dalam negeri dan kelas kakapnya band dalam negeri. Inilah band - band yang lebih memilih kualitas sebuah lagu ketimbang cari muka di acara - acara musik busuk milik televisi yang juga busuk.
Sekarang mari berterima kasih kepada band - band baru yang muncul lantas tenggelam yang sedikit banyak membuat kuping saya kacau. Mari berterima kasih kepada band - band yang bangga ketika mereka lebih memilih untuk LIP-SYNC.