Saya bukan seorang yang pandai disini, tegur saja kalau ada yang salah
Mungkin berita basi ya, kalau facebook sudah menjadi barang wajib di setiap jengkal bumi ini. Di kamar, di kelas, di taman, di tempat makan, bahkan bagi yang merasa (maaf) waktu untuk 'pub' itu terlalu lama, baginya m.facebook.com akan setia menemaninya. Banyak juga yang mengulas 'kebiadaban' yang terjadi lewat facebook, meskipun secara garis besar kita terasa terbantu dengan adanya situs yang identik dengn warna biru ini.
Seperti pada pertemanan pada umumnya, facebook sebetulnya memiliki aturan - aturan moral tak tertulis yang ada baiknya jika digunakan. Pihak facebook juga sudah menyediakan tool tersebut. Kembali lagi pada empu akun tersebut, tool tersebut lebih berguna jika digunakan atau tidak.
1. Jangan terlalu terbuka.
Bayangkan : seseorang asing yang baru saja berjumpa, anda ajak langusung ke dalam kamar pribadi anda. Ia lantas dapat melihat secara vulgar gambaran kamar anda; televisi, laptop, bahkan jika lemari baju anda terbuka maka ia akan menyantap pandangan koleksi celana dalam anda.
Beberapa kawan saya 'memilih' untuk berbuat demikian. Alamat rumah, nomer handphone, alamat email, dan beberapa data pribadi sengaja dipajang di halaman info akun facebooknya. Jangan salahkan pihak facebook jikalau ada seseorang yang mengirim sms teror ke nomer anda. Atau jangan salahkan pihak facebook jikalau rumah anda dalam kondisi terbakar lantaran perkelahian kata ketika sedang facebook-an.
Berikanlah informasi secukupnya, dimana orang atau kawan anda dapat langsung mengidentifikasi anda tanpa perlu sebuah kedetailan yang dalam. Termasuk di dalamnya : pasanglah foto secukupnya. Sekali lagi, kita tidak dapat mengkambing hitamkan facebook jika foto digunakan orang lain/diakukan sebagai kepunyaan orang, diedit lantas disebarkan, ataupun jika tercetak pada sampul majalah porno sekalipun. Tidak ada proteksi 'disable' klik kanan pada tampilan foto, sehingga siapapun dapat mengambil/mengkopi gambar tersebut. Seadainya punya waktu yang lebih, tidak ada salahnya untuk menyisipkan watermark pada foto tersebut.
2. Gunakan tool manajemen 'teman'.
Masalah ber-facebook-an tidak hanya datang dari dalam saja. Teman, sebagai faktor dari luar, tentu memegang peran penting terhadap ada atau tidaknya masalah tersebut. Tool managemen ini dapat dibagi menjadi dua bagian, pra-approve dan pasca-approve.
Pra-approve
Mari kita tertib dalam berfacebook. Katakan saja padanya : saya ingin berteman. Tidak perlu berembel - embel 'mutual friend' yang banyak. Tool ini sejatinya sudah ada sejak kita meng-klik 'add friend'. Lihatlah tampilan pertama yang muncul; pada bagian bawah terdapat link yang akan membawa kita pada menu 'send a message'. Tuliskan saja : siapakah saya? apa keperluan saya?. Banyangkan saja : ada seseorang tanpa mutual friend (asumsi : orang asing/unknown) melakukan permintaan pertemanan pada anda. Pasti anda akan merasa malas untuk menyetujui permintaan ini. Maka, ada baiknya mulai sekarang kita budayakan memberikan pesan terlebih dahulu jika ia benar - benar adalah seorang yang baru alias tidak pernah berkawan sebelumnya.
Pasca-approve
Ada baiknya jika kita mengelompokkan orang - orang yang sudah menjadi teman. Selain menghindari sifat lupa (siapa dia), pengelompokan ini juga berguna pada tool chat. Dengan pengelompokan ini, kita dapat 'mematikan' status online kita terhadap suatu kelompok tertentu. Ini berguna jikalau kita tidak ingin berbincang - bincang terhadap suatu kelompok teman : misalnya kelompok teman yang berasal dari 'unknown people' (orang yang tidak kita kenal sebelumnya). Tool ini dinamakan 'tambahkan ke daftar teman'.