Lima hari lagi, saya libur untuk menjejakkan kaki di Jogja.
Lima hari menjelang saya bertualang (lagi) di pulau pedas itu, membuat saya tidak bisa memejamkan kelopak mata. Ketika mata itu terkatup, maka bayang - bayang akan wajahnya segera menjadi mimpi yang terus menggelayut di ubun - ubun malam. Wajahnya penuh tanya dan kerinduan. Tersirat dari tatapan matanya yang sayu seperti hendak mengajak saya duduk bersama dan sekedar membagi gelak tawa kembali.
Saya kembali mengenang perjalanan yang tempo hari pernah saya tempuh. Bagaimana rasanya menikmati goyangan bus Safari Dharma Raya dalam bisunya jalan raya di tengah malam. Atau ketika menatap semburat matahari yang kandas di pucuk pulau Bali ketika melintasi selat Lombok. Kala itu, saya yang kalut dalam sekelumit senyum hanya bisa menatap kagum rona - rona perjalanan yang hijau dan menjadi senja itu.
Lima hari lagi, saya libur untuk menjejakkan kaki di Jogja. Menambah panjang daftar perjalanan saya pulang - pergi Jogja - Mataram. Dan semakin meyakinkan saya, bahwa tidak selamanya perjalanan yang mulus itu dapat ditempuh hanya setelah saya menelan sebutir pil Antimo.
Lima hari menjelang saya bertualang (lagi) di pulau pedas itu, membuat saya tidak bisa memejamkan kelopak mata. Ketika mata itu terkatup, maka bayang - bayang akan wajahnya segera menjadi mimpi yang terus menggelayut di ubun - ubun malam. Wajahnya penuh tanya dan kerinduan. Tersirat dari tatapan matanya yang sayu seperti hendak mengajak saya duduk bersama dan sekedar membagi gelak tawa kembali.
Saya kembali mengenang perjalanan yang tempo hari pernah saya tempuh. Bagaimana rasanya menikmati goyangan bus Safari Dharma Raya dalam bisunya jalan raya di tengah malam. Atau ketika menatap semburat matahari yang kandas di pucuk pulau Bali ketika melintasi selat Lombok. Kala itu, saya yang kalut dalam sekelumit senyum hanya bisa menatap kagum rona - rona perjalanan yang hijau dan menjadi senja itu.
Lima hari lagi, saya libur untuk menjejakkan kaki di Jogja. Menambah panjang daftar perjalanan saya pulang - pergi Jogja - Mataram. Dan semakin meyakinkan saya, bahwa tidak selamanya perjalanan yang mulus itu dapat ditempuh hanya setelah saya menelan sebutir pil Antimo.