"Tolong pren, mohon bantuannya ya, mohon komentarnya.."
Wew..!
Lagi belajar bidik - bidikan nih. Ya sekedar menyalurkan bakat yang terpendam. Xixi. Pakai kamera biasa saja, Sony DSC-S730. Cuma 7,2 MP, optikal zoom 3x, trus ISO-nya masih 1250. Murah meriah saja. Pengen sih cari yang kamera hidung panjang itu, macam - macam Canon, tapi dompetku juga lagi macam - macam butuhnya. Ya, tapi alhamdulillah, kamera kecil harga miring, jadi aku berani bawa kemana - mana, toh kalo kenapa - kenapa aku gak merugi banyak, xixi.
Kembali lagi, masalah bidik membidik. Nah, kemarin aku lagi iseng saja jalan - jalan ke arah Bantul, gak kemarin sih tapi dah agak lama, eh gak taunya mendungnya sedang geser, jadi ada sinar - sinar jingga hinggap di lapisan mata. Ku tancap saja motor itu ke arah Parangtritis. Dengan tak tik biasa, lepas helm, jadi aku gak pelu bayar retribusi deh, mungkin di kira penduduk sana kali ya, xixi. Untunglah, suasana pantai lagi agak ramai, jadi aku gak merasa kesepian. Masih ada beberapa rombongan pelacong luar Jogja dengan bus-nya. Mulailah gerak laku aku sebagai fotografer kelas coro, jepret sana jepret sini, gak tahu malu. Haha. Mungkin orang akan bilang : " Bangga kamu dengan kamera kacangan itu ? ". Pasti aku jawab : " Persetan kamera kacangan, yang penting ini bisa foto mukamu sampai kelihatan jerawatmu ".
Koq jadi cerita ya ?
Gini, sebenarnya aku mau minta tolong nih, Polling dikit. Tapi maaf sebelumnya, aku gak nyediakan hadiah, aku hanya bisa bilang terima kasih sekali. Jadi aku mohon dengan sangat keikhlasannya untuk sekedar memberi komentar dan penilaian kepada hasil fotoku. Kalau berkenan mungkin kawan - kawan boleh memilih salah satu foto terbaik versi kawan - kawan sendiri. Dibungkus dan dibawa pulang juga boleh. Bantuan kalian adalah cambuk pemecut semangat ku. <'semangat 45' mode=on, hehe>
Nih dia, aku petikkan foto yang aku rasa paling bagus dan mewakili dari sekian banyak foto.
Foto 1. Ada tiga buah kuda dengan dua fungsi yang menjadi komoditas utama di Parangtritis.
Foto 2. Anak dan ayahnya terlihat dari celah di antara buah Kelapa.
Foto 3. Dokar kecil, pengantar pelancong melalang buana di sekitar pantai.
Foto 4. Daripada mengabadikan sunset, lebih baik mengabadikan orang yang sedang mengabadikan sunset.
Foto 5. Wiuh, cintaku seluas samudera, seterang mentari yang sedang bercumbu dengan cakrawala.
Kalo gambarnya terlalu kecil, tinggal di klik saja, nanti jadi besar, hehe.
Oke, matur nuwun ya. Mau dicopy, monggo, gak apa - apa. Gak usah ijin - ijin segala, ridho kok, wuahahaha.
Ide dan anglenya menarik...tapi kok di sini terlihat gelap yy...
BalasHapusSaya pilih no 3 dan 5 deh...
bagus kok hasilnya...aku aja dari dulu pengen belajar photo..susah banget..sampe dibelain beli camera canon D400...hehehe
BalasHapuskeren tauk...gag keliatan kacangannya blas...betewe,,aku juga lg ngebet fotografi neh...baru kemaren beli kamere..tpi malah lbih kacangan kameraku...brica 9 mp yang 975 an itu..mnyesuaikan budget, hehehe...
BalasHapustukeran info kalo ada lomba fotografi yah,,,
btw, foto kamu bagus tuh diikutin lomba fotografi...
ngomong2 lomba fotografi, HMTL ITS ngadain lomba fotografi denga tema "bumi tersenyum" yaahhh...pokoknya gak jauh2 dari lingkungan gitu dey...
Tertarik? buka blog saya aja deh...
*sedikit promosi*
wah wah wah itu foto2nya sudah kelas Profesional, tuh.. bukan amatir lagi..
BalasHapushayo terus.. tambah bagus...
enak ya..
BalasHapusbagus lagi jadinya..
kalo mau murah, slr analog aja.
1jt an
wih ciamik2 foto2nya....tambah2 lagi ya foto2 barunya
BalasHapussaya pikir hasil foto tergantung dari si pemakainya. Pake DSLR sekalipun tapi kalau gak mampu memaksimalkan kamera hasilnya juga akan biasa.
BalasHapusSebaliknya sekalipun pake kamera saku, namun bila mampu memaksimalkan fasilitas serta komposisinya akan menghasilkan foto yang menawan, setidaknya mendapatkan hasil maksimal untuk ukuran kamera saku..
keren keren...
BalasHapus