Tampaknya, perang tarif telepon seluler sudah membuat hilangnya kesabaran para pegawainya, hingga melakukan pengerusakan terhadap atribut iklan salah satu operator seluler muda. Kerjar - kejaran konsumen mmembikin gerah persaingan telekomunikasi.
Ini yang terjadi di salah satu konter pulsa yang berada di salah satu tempat di Jalan Kaliurang, tempat dimana aku biasa mengisi pulsa. Iklan - iklan Axis yang tertempel manis di tembok dirusak bahkan dicopot oleh salah satu sales dari provider XL.
Bermula dari pertanyaanku kepada Mas yang menjual pulsa itu. "Koq iklannya Axis (yang baru) cuma fotokopian?". Biasanya, yang aku lihat, ada poster - poster dari Axis yang cukup menarik perhatian. Apalagi Axis baru saja mengeluarkan promosi baru, yakni bonus bicara hingga 120 menit itu. Pasti ada saja poster barunya, pikirku, tapi kemana?. Lantas si Mas menyahut, "Iya, sebetulnya ada banyak di tembok itu". Dia menunjuk ke tembok yang ada di sebelahku. "Tapi kemarin habis 'dihabisi' sama orang XL, tapi saya masih punya banyak kok..", lanjutnya.
Hoho, ada yang sedang naik pitam. Dan kami larut dalam obrolan singkat itu.
Kamipun berasumsi, orang - orang XL sudah kehabisan akal dan kesabaran dalam menghadapi gempuran dari Axis. Hal ini mungkin disebabkan 'larinya' pelanggan XL menuju Axis yang dimana menawarkan program yang nampaknya lebih murah ketimbang XL. Dulu, sebelum mencuatnya Axis, XL-lah provider seluler yang paling ramah dompet, sehingga orang - orang yang terjerat kesempitan dana maupun termakan rayuan iklan akan berpindah menuju XL. Nah, sekarang, muncullah sesuatu yang baru, sesuatu yang lebih irit ketimbang XL. Maka, pelanggan - pelanggan pelarian tadi, akan berlari lagi menuju Axis.
Dan, jujur, akupun adalah salah satunya. Tapi aku lebih memilih jalan tengah, memakai Axis dan juga-provider lamaku- XL. Dan ternyata, beginipun tetap hemat.
Jogjakarta, 4 November 2008
Posting Komentar
Tidak ada komentar: