/ 2009-01-10

UDUTAN SAMBIL NUMPA'I MOTOR

Merokok sambil naik (berkendara) motor.

Itu sih sudah lumrah dilakukan anak - anak muda sekarang. Merokok dan motor, dua - duanya mengasyikan. Apalagi jika dilakukan bersama - sama, tentu si pengendara merasa telah menjadi lebih gagah. Adegan ini paling banyak didapati ketika malam tiba. Angin malam yang bertiup tanpa ampun, menusuk - nusuk tulang pembonceng dan barangkali juga yang dibonceng. Maka rokoklah yang menjadi selimut semu untuk menangkal semua itu. Tapi tahukah anda, bahwa sebenarnya hal itu berbahaya ?

Aku pernah kena bencana ketika akan pulang dari kampus. Siang itu terik sekali, dan dahaga benar - benar sudah tak tertolong lagi. Jalan Kaliurang pun sedang sibuk - sibuknya, entah yang hanya ingin istirahat makan siang, maupun pelajar yang ngetem menunggui bis ke utara. Sampailah pada saat ketika seorang muda menyalip dari sisi kiriku, kemudian berjalan agak lambat di depanku. Tampak jelas asap rokok berkibar dari tangan kirinya, tempat dimana rokok putih itu dijepitkan. Sejurus kemudian, dia rekatkan kembali rokok yang setengah jalan itu ke bibirnya. Tiba - tiba, bara dari tembakau (yang belum padam baranya) terbang menghampiri mukaku. Reflek, aku mencoba menghindar diikuti dengan membanting kemudi ke arah kiri. Namun malang, bara itu justru ikut ke kiri dan dengan mulusnya mendarat di pipi kirinya, hampir menabrak bola mataku. Aku yang panik kemudian menepi sembari diberi klakson dari kendaraan yang ada di belakang. Untungnya tidak terjadi apa - apa dengan mukaku.

Nah, bagaimana. Bebahaya bukan ?.

Sebenarnya bukan itu saja kerugian dari merokok sambil berkendara. Asap yang dihasilkan tentu akan menganggu orang yang berada dibelakangnya. Bisa saja orang itu adalah orang yang tidak suka bahkan tidak kuat dengan asap rokok. Atau boleh jadi asap itu malah masuk ke mata, kemudian menjadi iritasi meskipun ringan, dan ujung - ujungnya menganggu pengelihatan. Baranya juga bisa menjadi bencana, seperti yang terjadi padaku di atas. Mungkin saja kena wajah, tangan, atau kaki. Masa iya anda tidak akan terkejut ketika ada sesuatu yang sangat panas tiba - tiba hinggap di tubuh anda.

Coba kita berfikir lebih rasional lagi. Rokok akan habis jika ada yang menghisap, berarti mesti ada udara yang berhembus. Nah, jika anda merokok sambil naik motor, ngebut maupun seperti siput, tentulah rokok itu akan mendapatkan dua suplai udara, mulut anda yang menghisap dan ANGIN YANG BERTIUP DI JALAN. Dan singkatnya, bukankah hal ini dapat mencepat-habiskan rokok anda ?

3 komentar:

  1. iya tuh... aq juga sering dapat pengalaman gak enak ma rokok, padahal bukan aq yang merokok,
    bajuku pernah bolong gara2 bara rokok seseorang mengenai bajuku, hickz
    seharusnya di bungkus rokok itu ada peringantan gene "merokok dapat menyebabkan baju bolong"

    BalasHapus