Kalau saya dan kawan - kawan berdebat dalam menentukan tempat wisata, pilihan kami mengerucut pada dua hal : pantai atau gunung?. Saat ini saya baru menyadari, ada suatu tempat lain nan ciamik yang dimana air dan daratan yang tinggi dapat menyatu : danau.
Monolog
Kedua opsi itu sangat wajar jika tercipta pada saya yang ketika itu masih berdomisili di Kota Gudeg Yogyakarta; berstatus sebagai mahasiswa. Silahkan ditebak, kira - kira apakah nama danau terkenal yang ada di pulau Jawa?. Cukup sulit bukan.
Toba, bukan di Jawa. Singkarak (mungkin yang habis menyaksikan tour d'Singkarak), bukan juga di Jawa. Sentani, bahkan jauh berada di pelosok timur Indonesia. Tempe, Poso, dan Matano pun bukan berada di Jawa. Segara Anak, Batur, ataupun Buyan juga bukan terposisi di tengah - tengah pulau Jawa.
Jadi wajar saya kebingungan jika ingin bertandang pada objek wisata danau di Pulau Jawa. Belakangan baru saya ketahui, disalah satu sudut kabupaten Magetan ada sebuah objek dengan view yang elok yang disebut Telaga Sarangan. Now, saya berdomisili di Mataram, Lombok, yang orang kata sebagai surga terpendam di sebelah Bali. Dan di pucuk gunung Rinjani, disanalah sebuah danau cantik berada : Danau Segara Anak.
Dialog
Cas-cis-cus masalah lingkungan di Indonesia memang tiada matinya. Dan akhirnya, saya memicingkan mata kepada dua buah artikel yang sama - sama memiliki kata kunci 'danau' pada situs VOA Indonesia. Saya yang mulai jatuh cinta pada keindahan danau harus tersentak oleh sebuah artikel yang berjudul Danau di Indonesia Alami Kekeringan dan Pencemaran (VOAIndonesia.com, 20-07-2012). Cukup langka memang rasanya berita ini, sebab hal mainstream yang pokok menjadi bahasan pada kebanyakan media tentang urusan pencemaran ialah hanya dikerucutkan pada dua hal : pencemaran sungai dan pencemaran nama baik. Kekeringan pun hampir senada : kekeringan sawah, ladang, sungai, hingga keringnya kepercayaan terhadap pemimpin.
Aktivis Desak Pemerintah Lebih Serius Tangani Danau Kritis di Indonesia (VOAIndonesia, 17-06-2012) menjadi artikel kedua yang saya temui; membikin saya berselimut rasa cemas. Lagi - lagi soal danau, lagi - lagi soal kualitas yang malah semakin mundur, bahkan limit mendekati titik kritis. Bahkan kuping pemerintah kita harus sampai dijewer oleh peringatan dari aktivis lingkungan hidup akibat lalai mengurusi kondisi lingkungan danau.
Dari Danau Untuk Siapa?
Tidak dapat dipungkiri, tiada satupun ciptaan Tuhan yang tidak bermanfaat untuk kelangsungan hidup manusia. Termasuk pula danau. Danau menawarkan banyak hal untuk manusia dalam kepentingannya melanjutkan hidup. Danau memiliki ekosistem, baik secara hewani maupun secara vegetasi. Secara teknis, manusia dapat mengambil manfaat langsung dari danau seperti beternak ikan lewat media keramba hingga menjadi pemandu wisata. Air dari danau pun dijadikan sebagai bulir - bulir penyambung hidup bagi para petani disekitar kawasan danau.
Kereta Wisata di Danau Singkarak. [2] |
Berdasarkan sebuah data, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Simalungun mengalami penurunan seiring dengan menurunnya kunjungan wisata pada kawasan wisata Danau Toba [4]. Pada studi lain, dinyatakan bahwa kawasan Danau Ranau, yang berada di perbatasan Sumatra Selatan dan Lampung, memiliki potensi sebagai kawasan yang dapat menunjang Pendapatan Asli Daerah pada Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan [5]. Belum lagi ketika pemerintah daerah gencar melakukan promosi tentang potensi - potensi yang dimiliki kawasan danau mereka, seperti yang dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Kutai Kertanegara dengan Danau Semayang-nya [6]. Hal yang senada dilakukan oleh pemerintah Kabupaten Luwu Timur dengan Danau Towuti-nya [7]. Tentu dari sini dapat kita tarik sebuah benang merah bahwa kawasan danau dapat dan seharusnya menjadi sebuah lokomitif ekonomi bagi masyarakat serta pemerintah daerah setempat.
Peka Terhadap Perubahan
Ada gula, ada semut. Dimana ada obral, disitulah para ibu - ibu berkumpul. Dan nampaknya kedua perumpamaan ini ada benarnya. Dimana ada rezeki, di situlah manusia akan berkumpul. Tetapi, apakah kita mengetahui dampak negatif jika semangat membangun tersebut tidak berdasarkan koridor yang telah diatur?
“Misalnya di Danau Toba, penyusutan mencapai lima sampai 6 meter, ini sangat luar biasa. Penyusutan ini diikuti dengan tindakan mereklamasi. Jadi kawasan di pinggir danau, daratan diperluas untuk berbagai aktivitas. ..." --Abetnego Tarigan, Direktur Eksekutif Nasional WALHI [8].
Danau Laut Tawar di Aceh alami pencemaran karena pengembangan daerah perkotaan. [8] |
Tidak hanya dari pengembangan daerah perkotaan saja, kegiatan ekonomi yang menjamur tiada terkendali yang menggunakan ekosistem danau pun akan memberikan dampak negatif. Budidaya keramba yang tidak terkendali hingga penggunaan lahan pada sekitar kawasan danau yang salah adalah salah satu contoh yang marak diperbincangkan belakangan. Seperti yang menjadi isu hangat pada kondisi alam Danau Tondano.
"...Penyebab utama kerusakan lingkungan ini (pada Danau Tondano), adalah kesalahan dalam penggunaan lahan-lahan sekeliling danau. Tidak jelasnya batas tata ruang pemanfaatan (landuse) di kawasan ini, telah berakibat penggundulan hutan dan erosi yang tidak terkendali lagi.... Hasil penelitian UNSRAT tahun 2000 melaporkan produksi ikan tahun 1998 sudah mencapai 2000 ton dan meningkat terus dari tahun ke tahun. Tiap hari berton-ton pakan ikan (pellet terkonsentrasi) disebar di usaha-usaha karamba dan menjadi sampah yang sangat banyak dan selain mempercepat pendangkalan, eutrofikasi juga menyuburkan hama algae dan eceng gondok... Akhirnya, pelepasan detergen sebanyak kl. 50 ton per tahun, limbah padat dari hunian, pupuk dan pestisida (sebanyak 750 ton urea dan 250 ton fosfat) dari pertanian masuk ke dalam danau..." --Universitas Sam Ratulangi [9]Gambaran di atas tidak hanya terjadi pada danau Tondano saja. Berangkat dari data Pusat Litbang SDA Dinas Pekerjaan Umum, masih terdapat banyak lagi danau - danau di Indonesia yang memiliki masalah yang cukup serius.
"Danau yang mengalami sedimentasi yang berat antara lain Danau Tondano, Tempe, Limboto di Sulawesi, Danau Jampang, Semayang, Melintang di Kalimantan. Danau Rawapening di Jawa Tengah dan danau lainnya mengalami sedimentasi ringan. Danau yang mengalami pengurangan luas antara lain Danau Limboto, Rawapening, Cidanau di Banten. Danau yang ditumbuhi oleh eceng gondok sehingga menutupi luas danau lebih dari 10% antara lain danau Rawa Pening, Kerinci di Jambi. Danau yang mengalami penurunan muka air yang nyata, yang disebabkan airnya digunakan untuk membangkitkan listrik antara lain danau Toba, Maninjau, dan Singkarak. Danau yang mengalami pencemaran oleh bahan nutrien (nitrogen, posfat) yang berasal dari limbah penduduk, pertanian, akitifitas perikanan dengan Keramba Jaring Apung (KJA) antara lain Danau Maninjau, Tondano, dan Toba." --Pusat Litbang SDA, Dinas Pekerjaan Umum [11]Wajar saja jika aktivis lingkungan hidup harus berteriak lantang tentang lambannya respon pemerintah tentang penangangan 15 danau kritis di wilayah NKRI ini [12]. Dan saya pun ingin turut berkoar - koar disini dengan nada yang sama : SAVE OUR LAKE!
Kritis Untuk Bangsa
Mari kita menggunakan sebuah kacamata yang lain. Jika laut dan danau merupakan tempat dimana air menggenang, maka danau masih dapat mengering, tidak seperti laut. Seperti kisah pada Danau Kasai di Sumatra Barat yang dikeringkan untuk menjadi lahan pertanian [13] dan seperti fantastisnya cerita di luar negeri yang terjadi pada Laut Aral (danau Aral) yang mendadak tandus [14].
Sebuah jokes sering terlontar ketika kita mendapati barang elektronik kita rusak parah : "buang saja ke laut". Ya, hanya di laut, bukan di danau. Mengapa? Karena jika kita membuangnya di danau, maka barang tersebut tidak akan pergi kemana - mana alias tetap mengendap di dasar danau, berbeda jika kita membuangnya ke laut. Paling - paling barang tersebut akan dihanyutkan oleh arus menuju tengah laut yang dalam. Begitu juga ketika kita membuang limbah menuju perairan danau. Tentu ia akan tetap mengendap disana bukan?. Dan ketika perlahan danau tersebut mengering, yang tersisa hanyalah tumpukan racun. Apalagi jika air danau tersebut untuk dikonsumsi secara publik. It is almost like suicide!.
Kembali ke masalah ekonomi di atas. Tidak mungkin kita sebagai tuan rumah membiarkan lapak dagangan kita tergerus rusak oleh kesalahan kita sendiri. Tentu sejatinya kita harus mampu mencegah semaksimal mungkin agar barang dagangan yang kita miliki tetap terjaga kualitasnya. Bila kualitas rusak, maka apalagi yang akan kita jual kepada pembeli. Tentu saja ini juga berlaku kepada objek - objek wisata danau nan rupawan yang masih kita miliki.
"Tokoh masyarakat selalu mengingatkan, setiap pertemuan kampung-kampung disekitar (danau) Laut Tawar ini, (agar) jangan menebang pohon, jagalah kelestarian danau. (Kegiatan tersebut) termasuk dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata mahasiswa Universitas Gajah Putih untuk (terlibat dalam) pelestarian danau dengan menanam pohon di rawe (bukit), di gunung di sekeliling danau itu" --Azir Zabri, Pemuda Aceh [12]Pernyataan di atas seharusnya menjadi cambuk bagi kita sebagai masyarakat Indonesia -umumnya- dan masyarakat yang hidup menjadi stakeholder ekosistem danau -khususnya- untuk tetap giat menjaga kelestarian danau. Bukankan menjaga sebuah anugrah yang telah diciptakan oleh-Nya termasuk perbuatan yang terpuji dan termasuk ke dalam ibadah?
Ataukah kita hanya berpura - pura ketika mengisi jawaban ketika ujian IPA tentang pentingnya menjaga kelestarian hayati?
Danau : Setitik Asa Untuk Indonesia
Saya tidak akan habis pikir bagaimana jika keindahan pada Danau Segara Anak yang berada di wilayah saya (Lombok) berubah menjadi rusak akibat ulah pihak - pihak yang tidak bertanggung jawab. Pendapatan daerah mungkin akan mengalami penurunan dan para penduduk akan juga mengalami penurunan pendapatan akibat hilangnya objek wisata andalan kami. Barangkali hal ini akan seirama terhadap kawan - kawan di daerah lain yang menjadikan kawasan danau menjadi tumpuan asa penyambung nafas yang tersengal ini.
Penampakan danau Segara Anak dari pucuk gunung Rinjani [15] |
Dan, saya rasa Ebiet G. Ade akan marah besar jika suatu saat nanti salah satu danau yang menjadi inspirasi lirik sebuah lagunya hilang akibat tindakan yang tidak bertanggung jawab.
"Menyeberangi danau biru terbentang
bersama istri dan anakku belayar
Singgah di sana, di pulau yang terpencil
di tengah hamparan telaga, menyimpan keindahan ..."
--Ebiet G Ade, Nyanyian Bumi Seberang [16]
Epilog
Rumah saya berada di komplek perumahan yang dimana pada setiap jalannya dinamai dengan nama danau. Rumah saya berada di jalan danau Towuti. Itulah mengapa ketika saya masih berseragam sekolah dasar dulu, jika sudah mendengar kata 'danau', yang ada dipikiran saya hanyalah jalanan di sekitar komplek.
Ibu Guru : Dimanakah letaknya danau Sentani, anak - anak?
Para murid : di samping sekolah buuu..
...padahal sekolah kami berada ribuan kilo disebelah barat dari kota Jayapura, sedangkan danau Sentani yang kami maksudkan adalah jalan danau Sentani yang persis melintang di sebelah barat sekolah kami.
Jika saya ingin bermain Nintendo, maka saya tinggal pergi ke rumah teman saya yang berada di jalan danau Laut Tawar atau di jalan danau Diatas. Kalau saya ingin bermain kelereng, maka saya tinggal bertandang di sebuah lapangan di samping jalan danau Surubik. Jika saya menulis alamat sekolah, saya menulisnya dengan jalan danau Paniai. Atau, jika saya ingin belanja sesuatu, saya menuju ke warung kelontong di jalan danau Jempang. Masih banyak lagi nama - nama danau lain yang diabadikan sebagai nama dari jalan di komplek saya ini.
Melihat peliknya kondisi alam danau - danau Indonesia saat ini, saya tidak mau anak - anak saya hanya dapat mengenal dan mengenang nama - nama danau tersebut hanya pada sebatas tulisan di plang - plang jalanan ini.
Pustaka :
[1] : Krakatau, Danau Toba & Taman Komodo Nominasi 7 Keajaiban Alam
[2] : Kereta Api Wisata Danau Singkarak, Musium Sawahlunto, dan Kereta Wisata Mak Itam
[3] : 7 Puncak Tertinggi di Indonesia (The Seven Summits of Indonesia)
[4] : Analisis Pemanfaatan Kawasan Danau Toba (Thesis)
[5] : Analisis Rencana Pengembangan Sektor Pariwisata Danau Ranau
[6] : Potensi Ekonomi Danau Semayang
[7] : Pemanfaatan Sumberdaya Danau Towuti Sebagai Perairan Umum
[8] : Danau di Indonesia Alami Kekeringan dan Pencemaran
[9] : Lampu Merah Danau Tondano
[10] : Apakah Menebangi Hutan Hujan untuk Kertas dan Bubur Kayu Bantu Kurangi Kemiskinan di Indonesia?
[11] : Kondisi Danau dan Waduk di Indonesia
[12] : Aktivis Desak Pemerintah Lebih Serius Tangani Danau Kritis di Indonesia
[13] : Tidak Ada Lagi Rawa/Danau Kasai
[14] : Laut Aral
[15] : Gunung Rinjani National Park and Lake Segara Anak Lombok Island
[16] : Nyanyian Bumi Seberang (Bumi Ni Pasogit)
`colek dulu ah buat Mas Ibnu ~
BalasHapusyuk mari perkenalkan nama dan wujudnya...
Bingung ane gan, mau komen apa.
HapusKayaknya semua udah dibilang ama komentator sebelumnya..
Sukses selalu gan. ^_^
ikut colak colek ahhhh
HapusSaya juga mau ikutan nyolek mas Ibnu, biar bisa kenal lbh dekat, dan salam kenal buat blogger asal Mataram yg lain, semakin ramai aja nih dunia bloging di indonesia.
Hapussaya terima colekannya semua.. :D
Hapuskang udah pinter tambah pinter.. :D
kang hanif..
kang hanggar..
kang madhek.. salam juga untuk yang ada disana.. :D
banyaknya daftar pustaka mas afanibnu
BalasHapuskalau ndak salah saya dulu juga pernah belajar di sekolah kata-kata yang berakhiran LOG yang disebutkan mas afanibnu tapi lupa di bidang studi apa ?
:)
itu tentang drama kang fajar.. :)
Hapuseh jangan salah di jawa juga ada danau loh..danau gajahmungkur tuh apa? hahahaha
BalasHapusKalau itu sih waduk mister...:D
Hapusnah itu sudah dikoreksi.. :D
Hapus. . danau segara tuch bagus banget. pengen dech kesana. oia sang admin nya udah pernah kesana kah?!? . .
BalasHapuskalo lihat petanya itu...
BalasHapushanya dalam kurun waktu 20 tahun, hutan yang hilang begitu banyaaaak ya...
subhanallaaahhhh
gimana 20 tahun yang akan datang?
mungkin sudah digantikan dengan hutan beton
Hapusmungkin akan seperti itu, atau mungkin ada yang menjadi lahan kering..
Hapuskeren mas artikelnya, sangat informatif.
BalasHapuskalo di kotaku, nggak ada yang namanya danau, tapi namanya ranu...
sebetulnya Indonesia begitu kaya .... tapi ...????
BalasHapussalam persaudaran dari saya sobat bloger semuanya.
Iya danau di Indonesia harus dijaga tuh.. Sayang banyak danau tidak terurus.
BalasHapusIndonesia itu kaya ...danau itu banyak , cuma sering terbengkalai ..."Danau segara anak" terlihat keren deh , pingin rasanya kesana..
BalasHapussegera kontak saya jika ingin berkunjung.. :D
Hapussamping rumah saya juga ada danau.. hahahaha..
BalasHapusLuar biasa keren itu danau.
BalasHapusmiris juga ya bacanya, itu masa ada danau yg dikeringkan untuk lahan pertanian? O.o
BalasHapussemoga tulisan ini membuat kita semakin sadar untuk melestarikan danau biar dikenang bukan dari namanya saja :D
Tempat saya danau toba lah yang menjadi pusat pariwisata disana.Tapi kalau dilihat kondisi sekarang ini danau tersebut banyaa tercemar keramba ikan yang berserak dimana-mana,jadi merusak pemandangan wisatawan yang datang kesana.
BalasHapussaya juga sempat melihat liputannya di tipi kang..
HapusSetiap pemda memang seharusnya berusaha untuk menarik wisata sebanyak-banyaknya ke obyek wisata setempat. Tentu perlu kerja keras agar obyek tsb layak dikunjungi.
BalasHapusSalam hangat dari Surabaya
betul sekali pakde.. :)
Hapuswahh klo danau sentai itu di jayapura...
BalasHapuskampung kelahiranku.
tapi sy udah ninggalin jayapuran dan menetap di buton
Kalau saya nilai semua artikel disini semuanya berbobot sekali, konten2 seperti ini sebenarnya yag dibituhkan indonesia, kalau danau sama telaga itu sama gak ya mas :D? saya belum pernah ke danau tapi sudah pernah ke telaga :D
BalasHapusterimakasih atas supportnya om kris.. :)
Hapuswah saya kurang tahu tuh..
*ada yang jurusan linguistik disini.. ? :D
Yaa tiada pertamax ini niar #hiks..
BalasHapusTulisan muh keren eneh mas, wes ntar leg dapet hadiah lagi traktri niar yaa :D wokeh wokeh :D
hebat hebat hebat .......
BalasHapusDanau toba, tunggu aku datang ke sana :)
BalasHapusselain itu perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat setempat khusus nya mereka yang mencari penghidupan di sekitar danau untuk benar2 menjaga lingkungannya dari pencemaran..
BalasHapussangat sepakat bro.. selain pemerintah, penduduk sekitar juga perlu diberikan pengarahan.. :)
Hapusselain sosialisasi..
Hapuskita juga harus bergerak mengawali memberikan contoh tepat didepan mereka terus menerus..
soalnya org indo mah kdang sk sosialisasi.. blg udh ajah.. fiuhh
bagus artikelnya. rujukan banget nih cara nulis kayak gini. keren Mas. btw kalo saya main ke danau, sebut saja danau Toba dan Tondano, saya agak kecewa dengan maintenancenya yang nggak maksimal. padahal aset banget kan..
BalasHapusSubhanallah, cantik sekali danau segara anak yaaa :D di bengkulu ada danau namanya danau dendam tak sudah, walaupun kecil insyaallah lestari ^^ semoga danau-danau lain di indonesia keindahannya tetap terjaga :)
BalasHapusiya betul sekali, saya juga sempat melihatnya di google maps.. :)
Hapuswah, danau juga bagian dari kerjaanku nih mas. kadang studi teknis dan non teknis mengenai danau sudah ada tapi tidak ato mungkin belum dilaksanakan oleh pemerintah. Semoga yang berwenang disini bisa memaksimalkan potensi danau yang ada. karena dari tampungan danau, berbagai sektor ikut ditopang, seperti irigasi, air baku, wisata, dsb.
BalasHapuswah ada yang curhat... :)
Hapuswaduuh bahas danau kang ibnu...
BalasHapusdikota sya gk Danau tuh.. T_T
adanya kali... hahahahaah *plak ^_^
asik tuh danaunya buat pacaran hasyiiikkk
BalasHapuswah yang ini gawat.. :|
Hapusdi ambawarawa ada looh baguus ...
BalasHapusrawapening namanya :)
itu danau juga deh kayaknya ..
kata kawan juga bagus tuh.. :)
Hapustapi sayang saya cuma melihat sepintas ketika akan pergi ke Semarang..
Mampir bro and permisi nyimak baca dulu deh. soalnya panjang banget nih tulisannya!
BalasHapusWah mantap nian postinganya bro, danau singkarak itu kampung saya. Sudah 3 kali diadakan Tour de Singkarak disana. Saya lihat pemerintah daerah Sumbar sangat serius mempromosikan wisata di sumbar. Danau Singkarak sebagai iconya.
BalasHapusPeserta tour de singkarak, dari Asia, Eropa dan Australia, mereka kagum akan keindahan Alam Sumbar, nggak percaya? silahkan googling.
Dengan berlangsungnya tour de singkarak, setiap kabupaten dan kota yang disinggahi pembalap. Kini menjadi berbenah menggarap sektor pariwisatanya, sebab pembalab, akan finish dan menginap i malam di setiap kab/kota yang ada disumbar.
Sekarang, kabupaten/kota yang ada disumbar, sedang bergiat membangun hotel yang layak utk disinggahi peserta internasional dari berbagai negara tsb,karena tour ini diadakan tiap tahun. Insyaallah tour de Singkarak, digadang-gadangkan mengimbangi tour de france.
Barangkali Danau lain yang ada di indonesia,perlu pula dipromosikan, spt Danau Singkarak.
informasi tambahan buat kita semua.. :)
Hapuskapan daerah daerah kawan yang lain akan menyusul seperti Sumbar.. ? :)
Subhanallah keren banget bang artikelnya.. Lengkap banget. Gak hanya informatif tapi bener bener maknyooss.. *loh
BalasHapusAaaaa danau Segara Anak kereeen banget.. >,< *cuss mau kesana ah* ammmiiinnnn
wah, lagi ikutan kontes voa ya kak? :D
BalasHapusaku juga pengen ikut nih, tapi belum, hehe. sukses kak!
Danau Toba cantik sekali loh, akan tetapi pemeliharaan dari kepariwisataan Indonesia sendiri kurang mendapat perhatian lebih, bahkan orang asing yang justru tertaik dan membantu pelestarian kebersihan kawasan danau toba, saya pernah lihat liputannya di tv, justru masyarakat Indonesia sendiri tidak begitu peduli. Sayang sekali ya, padahal potensi kepariwisataannya sangat besar
sayang sekali sebenarnya..
Hapussesuatu yang baik yang telah diberikan oleh Tuhan, tetap kita enggan menjaganya...
ayo diamankan mumpung masih utuh
BalasHapusjangan sampai seperti segara anakan cilacap
udah ilang 3/4 lebih masih saja rebutan proyek dan bertahun tahun ga ada titik temu...
wah.. ada juga segara anakan cilacap..
Hapus*cari literatur..
fyyuhhh...sang juara mulai berkusah lg. alamat semua web dilahapnys utk menyekesaikan tulisan panjang ini. walau bacanya lompat lompat.Tapi apa yg loe tulis emg bener2 terjadi saat ini ya Fan...smoga tmpt2 itu blum tercemar parah sampe mba bs mengunjungi satu2 heeee
BalasHapusamin bu.. :)
Hapusgpp, saya bisa maklumi jika melompat - lompat.. :D
tangan saya juga sampe pegel bukan kepalang ketika saya harus beradu dengan tuts tuts keyboard ini.. ingin melahap semua ide.. :D
ya, jadilah seperti ini, tulisan yang panjang seperti bertambahnya gerbong - gerbong kereta ekonomi saat lebaran.. :D
Sangat memberi motifasi Sobat,Indonesia memang negeri yang indah. Sorry blum bisa rutin support, masih banyak pekerjaan yang harus segera diselesaikan. Met ngeBlog aja. Semoga tambah sukses selalu
BalasHapusSangat menggelitik mata mas bro.. maksudnya perih bacanya banyak banget hehe tapi ok punya lengkap dan artikulasi bahasanya top abis. hehe tidak saperti Saya :D
BalasHapusKalo danau itu buatan atau memang sudah ada dari sonoNya ya? Soalnya ditempat Saya ada Danau namanya "Danau Buatan" hehe
hhehe.. mungkin karena fontnya yang terlalu kecil, dan terlalu kontras dengan background..
Hapusakan menjadi pertimbangan saya kedepannya..
trims kang.. :)
ulasan yang cukup memberikan manfaat, walau bacanya nyampek jukir balik,,hoho
BalasHapushadirr gann
BalasHapuswahh lau datang disini selalu tergugah hati nih hati ini tuk Indonesia....
BalasHapusnah, ini juga gan. sy prihatin banget, atas penggundulan hutan. apa mereka bodoh, gak ada hutan, bagaimana bernafas?
BalasHapusbanjir juga semakin mudah, air susah didapat. itu dah, gk pake hati nurani para penebang pohon tuw...
untung di lombok masih adem ayem bro..
Hapuskalo ada yang macem2 ajak mesiat aja.. :D
indonesia kaya dengan keindahan alamnya
BalasHapuswah cantik bgt danau sigara anak, baru tahu kw di negara kita ada danau yang begitu indah, luarbiasa :)
BalasHapuswuih pustakanya rame,btw danau sagara cantik juga,sayang donk kalo sampe rusak gara2 ulah manusia gk bertanggung jawab
BalasHapusNegri kita banyak dianugrahi kesuburan dan keindahan, tapi sekarang mulai tampak ada kerusakan. entah karena kurang keperdulian sama lingkungan atau mungkin ada faktor lainnya.
BalasHapusitulah dia, diberi tetapi enggan untuk menjaga.. :)
Hapusdi lampung ada danau ranau juga lho! :D
BalasHapusaku suka photo-photonya, saking sukanya aku terus memandangnya. karena indah dipandang. sahabatku ^_^
BalasHapusterimakasih kang.. :)
HapusMengenaskan. :( Indonesia Ku, kamu, dan kita semua..
BalasHapusDanau Segara Anak, mengingatkanku pada tokoh Karang di buku Sunset Bersama Rossie-nya Terel Liye. Ternyata memang sangat indah ya.
BalasHapusberkemah di tepinya..
Hapusemang bagus itu novel..
#hehe
wow.. ada ya..? mungkin bisa di bagikan ke saya judulnya nanti via Japri.. :)
HapusWah, asyik, dekat Rumah Ane. :P #GUBRAK
BalasHapusLengkap sekali datanya,
BalasHapusoh ya lupa : mat menunaikan Ibadah Puasa, maaf lahir Bathin :D
terimakasih atas supportnya..:)
Hapussaya juga merasa khawatir jikalau generasi yang akan datang hanya mengenal danau-danau itu lewat ensiklopedi, blog, atau foto-foto saja..
BalasHapusKalau di tempat mas ini sudah jadi perkotaan, sebentar lagi tempatku akan menyusul mas. Sekarang saja sudah banyak sawah yang di jual. Jalan setapak yang dulu di gunakan para pencari belerang gunung welirang sudah bisa di lalui mobil. Maka dari itu bapak aku udah berhenti kerja sebagai pencari belerang karena rugi. Ambil belerangnya saja udah lama, trus udah di tempat lapang di angkut dengan mobil. klo dulu kan di bayar mahal karena membawa belerang hingga desa pecalukan.
BalasHapuseh sekarang malah banyak baliho desa membangun. Bangun apa kalau kayak gitu? lawong rakyat kecil makin sengsara..
wah tempatnya dimana kang kalo boleh tahu..?
Hapusdanau segara anak keren banget..
BalasHapusjadi pengen kesana
info mbak bro,,, selain "sarangan" ada juga telaga ngebel tepat nya perbatasan ponorogo madiun jawa timur,,,, :D
BalasHapusdeket rumah q.. hehhehhehe
nah, ini ada informasi tambahan buat warga Jawa.. :)
Hapusternyata banyak juga daerah2 yang masih awam untuk saya tentang danau di pulau Jawa
wuih, saya suka banget dgn gambar danau Segara Anakan, kayaknya lokasinya tepat di atas anak gunung ya? ... ditempatku ada sebuah danau konon yg letaknya tertinggi dipulau jawa namanya danau Ranu Kumbolo, letaknya dikaki gunung semeru, kalo mau lihat keindahan danau Ranu Kumbolo sobat2 blogger bisa cari lewat google dgn kata kunci "danau Ranu Kumbolo".
BalasHapuswow..!
Hapusnah, kawan2 yang lain harus segera mencari tempat yang dimaksud.. :)
Subhanalloh...indah sekali danau segara anak dari pucuk gunung Rinjani itu mas...suatu saat ingin sekali melihat langsung, semoga keindahan2 danau nusantara tetap terjaga ya..
BalasHapuspostingan yang bermanfaat, entah mau komen apa.. semoga kelestariannya tetap terjaga
BalasHapusSaya pernah ke danau Matano - di Sorowako (Sulawesi Selatan) masya Allah indahnya. Danau itu bahkan danau terdalam di Indonesia, dan ke-10 terdalam di dunia. Tapi tidak ngetop ...
BalasHapusOya, selamat ya dah menang lomba NGAWUR barusan. Semoga yang ini menang lagi :)
terimakasih atas supportnya ibu.. :)
Hapuswah ibu juga sudah terbitkan novel, berarti sudah lebih berpengalaman dibandingkan saya ini.. :)
Jujur .. saya baru 2 kali dateng kesini. Tapi, isi dari blog ini sungguh bermanfaat. Salm kenal mas ibnu..
BalasHapusSaya follow ya .. akan menyenangkan kalau Anda follow back ..
sob... minta sekerat roti sob.. buat buka puasa ntar.. hehehe..
BalasHapusKompleks danau dong ...
BalasHapuskalau mau danau yg instan, ya bikin sj waduk... :D
tp
salam kenal mas..
BalasHapusluar biasaa..
interagsi untuk indonesiaaa. :D
Pengen Ke Sono!..
BalasHapuswaah makasi yah gan buat share nya :D
BalasHapuseh, ini jadi tulisan yang buat ikut lomba VOA bukan ya fan??
BalasHapuswow, topik yang pasti gx terpikirkan orang lain,
saya pun hampir terlupa dengan danau dan segala kelebihannya yang bisa dijadiin aset,
thumbs up^_^
Di Jawa selain telaga Sarangan, juga ada Ranu Kumbolo mas, di kaki gunung Semeru. :D
BalasHapusJadi ingat kalo ada relawan dari luar negeri yang akhirnya memilih tinggal di tepian danau Toba, hanya agar bisa menjaga kebersihan dan kelestarian danau tersebut.
Oia, danau Moti To'i juga ada, kalau ini di ujung utara Sumbawa, di pulau Satonda. Satu-satunya danau air asin, entah di Indonesia atau di Dunia (saya lupa).
Mari bersama-sama menjaga kelestarian alam. Kalau bukan kita, siapa lagi??? :D
Sudah saya link balik sobat.. thanks :)
BalasHapusDanaunya bagus bangat ya. Kapan-kapan kalau po ajak saya kesana ya. hehehe
BalasHapuskritis sekali bang... like it.. mari kita lakukan...???
BalasHapusiya betul juga. kita juga di kantor kalau lagi mau gathering day milihnya juga cuma pantai atau gunung ya... dengan saya baca ini jadi ada pilihan danau ya... terima kasih informatif nih...
BalasHapusBelum pernah ke danau.. prihatin juga dengan yang ada sekarang
BalasHapuswah lengkap gan, kaya karya ilmiah aja. semoga menang dah lombanya. seru abis. nie... emang bingung juga ya kalau di suruh memilih danau di pulau jawa, ada si tapi ga terlalu terkenal. waduk yang banyak..
BalasHapuskalau di daerah lain seperti danau toba dan lain sebagainya, ehm. saya baru tau kalau terjadi penyusutan.. ni jadi tanda nie buat kita.
ehm... datang lagi meramaikan lah. biar banyak koment dan menang. heheh. ok gan. :D
Hapusmeramaikan lagi. wiiiiii.... PRnya ud di pasang nie sekarang. 3 ouy nilainya. mantap kali ... hahahaha.
Hapusbtw masuk ke tempat ente bingung gan, ga tau di mana letak artikelnya, apalagi kalau koneksi lemot.
ini aja ane masuknya make versi mobile, klo ga, ya ga ketauan artikelnya gitu. ya sekedar masukan aja :D
ehm. mampir lagi ah. biar rame aja, habis ga pernah di bales si komentnya. hehehe.
Hapuskeren BLOG nya ! :) FOLLOWED...
BalasHapuswouuuu....danau Toba, singkarak..tondano..segara anak...ckckckk...sebenarnya semuanya keren. Trnyata Danau-danau yang terkenal itu juga mengalami fenomena yang hampir sama dengan kondisi alam lainnya di Indonesia "kerusakan' akibat ulah manusia..
BalasHapus# Eh, posting juga neh di VOA...sukses ya..
wah mantep tu gan wisata kereta apinya
BalasHapussatu lagi tmpat wisata yg ga kesebut: mall XD
BalasHapussukses ya VOA-nya :)
nice posting hehehehehe
BalasHapusCerdas bro..!
BalasHapusSatu lagi nama danau di wilayah kita, Danau Batu Bulan di Sumbawa.
artikel yang menarik..
BalasHapussumpah indah banget tuh danau :D
BalasHapusWah , menambah pengetahuan saya nih :D
BalasHapuswah, orang lombok ya ? temen gw juga ada tuh yg darisana,
BalasHapusbagi2 oleh buat lebaran dong sob :D
Salam kenal, follow 1151 :)
pemandangannya pada asik... boleh jug tuch berkunjung kesana...
BalasHapusbingung saya mau komentar apa tapi yang jelas Artikenya mas ibnu kren-kren abis, salut saya di buatnya. semoga mangkin sukses selalu.
BalasHapusKalau Danau suku saya berasal yakni Danau Toba
BalasHapussaya prihatin skg dgn kondisi Danau itu yg semakin Tambah tahun semakin tidak terurus ditambah dengan Perusahaan Indorayon yang merusak danau
Minyak Kapal yang mengotori keindahan danau dan pembuangan sampah ke danau Toba
Kapan ya saya bisa kesana ( danau toba red ), pasti berkesan
BalasHapusdanau segara anak keren bang.
BalasHapusLomba VOA, sob! Ngebahas danau di jawa, ea...
BalasHapusMungkin kalo yg buatan banyak. Ada gajahmungkur, karangkates, situ babakan, situ ginting, sunter, kedung ombo, dll. Hehehe
wah informasi nya sangat lengkap e..
BalasHapusartikel yang sangat bagus sob..
blogwalking sob kunjungan perdana
BalasHapusmantap mas, semangat terus :)
BalasHapussukses selalu sob
BalasHapusulasan yang sangat berkualitas menurut saya...
BalasHapusmemang tidak di pungkiri, hasrat untuk mendapatkan pundi-pundi rupiah membuat sebagian orang melupakan dampak negatif dari perbuatannya...
Saluuuuuut,,, dari banyak pustaka menjadi satu ulasan yang mengesankan,,...
BalasHapusSebuah rangkuman dari beragam sumber literatur mengenai danau...
BalasHapusMantap kawan ... ^ ^
Mengundang sahabat blogger dalam rangka Persembahan Menulis Untuk Semua
Giveaway Sahabat Blogger
Mampir lagi sob. Nunggu postingan baru.
BalasHapusdatang untuk meramaikan suasana sob..
BalasHapusjadi bingung mau koment apa, hehe...
Danau segara anak luar biasa banget pemandangannya... :)
BalasHapuskereeeeen broo itu danaunya. pengen deh main ke rinjani. :D
BalasHapusemang yah, Indonesia ga ada matinya soal pariwisata dan keindahan alamnya. semoga aja pemerintahnya bisa buka mata
BalasHapusJadi begitu, nama jalan di sekitar kediaman Penulis dinamai DANAU? :) So Unique..
BalasHapusSaya komen pic dari atas Gunung Rinjani itu, Subhanallah bagusnya :)
Bekunjung lagi Bro...
BalasHapuslagi nyantai...
BalasHapusbrknjung dimari siang2.. :D
happy blogging kang.. ^_^
Jadi semakin bangga dengan Indonesia dengan segala potensi alam yang ada, meski banyak juga kendala dan masalahnya.
BalasHapustetep semangatlah, InsyaAlloh indonesia akan jauh lebih baik.
sedih banget lihat manusia merusak alam.... inikah jaman modern, perilakunya kok ga modern :(
BalasHapus. . balik lagi. he..86x . .
BalasHapusWuiiihhhh... baru kali ini saya membaca postingan kamu yang puanjang buanget, hehehe... coz selama ini, tulisan yang saya baca berkisar hanya beberapa paragraf :p
BalasHapusTapi informasi tentang danau ini sangat menarik dan diangkat ke permukaan agar orang lain melek dengan kondisi danau yang ada di Indonesia. Permasalahan danau hanyalah sedikit permasalahan yang ada di negara kita yang notabene kurang mendapat perhatian dari pemerintah, entah apa yang menjadi perhatian mereka selain dari kampanye, ckckckc....
<aap kalau komennya ga nyambung :)
Dengan adanya danau pastinya akan menambah keindahan suatu daerah dan bisa menghidupkan perekonomian.
BalasHapusunik juga ya nama danau di jadikan nama jalan....hehe..
BalasHapussaya juga suka danau, rasanya adem ya kalo melihatnya.
woooooow :)
BalasHapusPOstingan kali ini sangat informatif sob ..
BalasHapusGood good :D
hhmmm ya sob.. jangn jadi sejarah tinggal nama aja , semoga kita semua bisa melestarikan lingkungan dan budaya indonesia
BalasHapusnice sob.. :)
BalasHapuskunjungan pertama gan... main2 ya ke blog ane :D
BalasHapusmet malm sob...lihat danau jadi adem hati
BalasHapus, wah, makasih gan, udah berkunjung ke blog saya ..
BalasHapusIndonesia sungguh luarrr biasa pesona alamnya.
BalasHapusSemoga kita sebagai generasi penerus mampu menjaga warisan ini ya, Kang.
Sukses selalu, Kang Ibnu ;)
nice info gan....
BalasHapusbagus tuh gambarnya...
ngambil dimana???
Mampir lagi sob.
BalasHapusmampir sobattt
BalasHapuslengkap banget pembahasannya. kemampuan menulis yang tak akan pernah saya miliki...
BalasHapussemoga danau toba nggak makin menyempit. ntar lama2 gak ada lagi pulau samosir. gak ada lagi tuk-tuk dengan segala keeksotisannya.
wah banyak banget yang komen
BalasHapussebelah rumahku juga ada danau kecil lhooooo
BalasHapussepertinya memang demikianlah kondisi Indonesia sekarang, semua dieksploitasi untuk kepentingan sesaat tanpa memikirkan dampak-nya di masa depan...keep happy blogging :)
BalasHapussatu lagi pilihan utk eksplorasi wisata alam di indonesia! nice info gan
BalasHapusartikel yg mantap sob...?? sampai bingung nih mo komen apa lg,cz dah banyak bgt yg koment. saya ikut aja dech sob...sukses terus ya buat sobat.....?
BalasHapusbeginilah keadaan negara berkembang ini sob heheee
BalasHapusdanaunya indonesia kan bagus-bagus ya... tapi ga dirawat dg baik. semacam orang2 pinter yang kepinterannya ga digunakan dg baik... :)
BalasHapusHemm, setelah membaca tulisan di atas, saya merasakan ada beberapa kejanggalan yang luar biasa...
BalasHapussaya juga adalah seorang anggota pencinta alam di wilayah jember, disini juga sering kami berteriak lantang tentang penyelamatan alam, dari adanya penebangan hutan liar, penambangan liar, perubahan kawasan hutan menjadi perkebunan dan lain sebagainya
semoga dengan fakta tersebut, mata kita juga bisa semakin melihat bahwa tidak ada yg bisa dilakukan oleh pemerintah dalam penanganan lahan, karena mereka terlalu serius dalam kegiatan mencari uang, terima kasih
saran: bang, bikin kontes tentang lingkungan, pasti bnyak yg ikut, terima kasih
waduh, saya belum mampu membikin kontes untuk level yang tinggi seperti ini.. :)
Hapustapi nanti mungkin kita bisa mencari sponsor bersama sama.. :D
pinjemin ane sayap, inyong kepengin ke rinjani hari ini juga... :(
BalasHapuskeren Mas, saya suka apalagi sumber aslinya dicantumkan.
BalasHapusLanjutkan berkarya ...
Oya Mas, jangan menyisipkan link blog dalam kolom komentar karena dianggap spam oleh Google Panda.
oh ya dong, tentu..
Hapus*masih terbawa giatnya mencari sumber saat skripsi kemarin.. :D
wah masa jadi link?
padahal saya cuma ketik biasa aja tuh..
untungnya linknya nofollow.. :D
. . tengok kanan kiri, sambil cari^ sang admin. he..86x . .
BalasHapussaya sih belum pernah ke danau danau yang diceritakan di postingan,soalnya ga terlalu sering travel
BalasHapuswidiiiw sekali posting yang komen bejibun,jelas sih memang postingannya bermutu
BalasHapusWaw ! Ternyata Mas Ibnu juga pernah tinggal di Jogja toh ? Baru tahu aku ... Hehe ... :)
BalasHapusmenarik untuk di simak baik-baik.
BalasHapusSaya baca...dan cermati.
mampiiiir hari senin
BalasHapusgambarnya bagus :)
BalasHapuswahhh pemandangannya indah benget bang....
BalasHapuswahhh pemandangannya indah benget bang....
BalasHapusmanatbh banget penampakan segara anakan dari pucuk rinjaninya........
BalasHapus:)
bagus bener memang indah,,,
BalasHapusaku tidak sempat baca semua komentar yang ada di postingan ini saking banyakknya jadi harap maklum ya sobat kalau komentar aku mungkin ada yang akan sama,...
BalasHapusmenurut aku perubahana yang terjadi yang diakibatkan dari gencarnya pembangunan di suatu lokasi adalah hal yang pasti adanya termasuk di tempat2 yang sobat katakan diatas,..namun arus pertambahan penduduk yang tidak dapat di bendung dan ketidak mampuan pmerintah dalam mengelola sumber daya alamnya semakin memperparah kodisi yang ada,di pantai bira(bulukumba)andalan wisata alam bulukumba sulsel sekarang ini mengalami tingkat kerusakan pantai yang cukup parah akibat terlalu banyaknya berdiri rumah2 disekitaran pantai tersebut dengan ditandai polusi lingkungan dan kerusakan mutu air lautnya yang berujung pada keruhnya air laut disekitaran pantai tersebut hal ini semakin menurunkan mutu dari lokasi wisata tersebut,...salam dariku
Ulasan yang sangat menarik, berbobot, kritis, sekaligus membuat kita 'trenyuh' dengan apa yang terjadi di bumi pertiwi. Indonesia dikaruniai kekayaan alam yang 'luar biasa'. Indah dan mempesona laksana sorgawi, bandingkan dengan kawasan lain misalnya di Timur Tengah dengan hamparan padang pasirnya yang amat luas. Namun fakta diatas membuat kita dapat 'menitikkan air mata'. Mengapa semua itu dapat terjadi ? Banyak pakar di negeri ini. Dana pembangunan yang cukup. Tersedianya peraturan perundang-undangan. Tentu telah dilakukan studi kelayakan. Tersedianya dokumen AMDAL. Atau Dokumen UKL-UPL. Tentu suatu pembangunan membawa dampak baik yang positif maupun negatif. Dampak negatif inilah yang harus 'dikelola' dengan baik. Namun tampaknya tidak semudah membalik tangan. Perlu kebersamaan dan perhatian semua pihak untuk mengatasi semuanya itu. Perlu keteladanan dan tindakan nyata di lapangan. Tidak kalah pentingnya kita juga harus mengaktualkan bait lagu kebangsaan 'Indonesia Raya' dalam kehidupan nyata. 'Bangunlah jiwanya bangunlah badannya untuk Indonesia Raya'. Jiwanya seluruh rakyat Indonesia harus dibangun. Bila demikian maka akan tumbuh rasa cinta tanah air Indonesia. Dengan 'cinta' maka Ibu Pertiwi akan kembali tersenyum. Alangkah indahnya Indonesia ini. Salam sukses buat Admin 'Santai Sejenak | Secangkir Teh dan Sekerat Roti.
BalasHapussungguh indah ciptaan sang penguasa. Terimakasih atas gambarnya gan.Ane ijin download gambarnya. :)
BalasHapusngajak anak lihat2 setu aja mereka senang apalagi ke danau. memang sayang jika keindahan alam menjadi rusak karena ulah manusia juga.
BalasHapusbelum pernah pergi ke danau.. paling cuma ke pantai.. heheh
BalasHapusthanks sudah sharing yah.. :D nice post..
BalasHapusluar biasa ulasannya...
BalasHapusmungkin jika manusia tidak mencoba melestarikan atau minimal mengurangi kegiatan yg dapat merusak alam niscaya 50 atau 100 tahun ke depan bumi ini tdk bisa ditinggali...
:)
Lengkap sudah pembahasannya,.semoga dapat menjadi inspirasi bagi kita semua
BalasHapusKomentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapushadeh blog ini kok menu navigasinya sulit ya gan?
BalasHapuspadahal ane kan pengen lihat posting blog ini sampe akhir..:'(
kasih daftar isi lah gan..:)
wah, ulasannya menarik, sumber-sumbernya juga terinci semua, jadi ini toh cara nge-blog, mohon kunjungannya di ceritabc.blogspot.com :D
BalasHapussalam kenal mas :)
BalasHapustempalatenya unik, walau agak sulit jalaninnya hehe :p
Mas Afanibnu jago banget nulis. Aku mbokya diajari u.u
BalasHapus