Hanya sebuah realitas.
Jalan itu terasa sepi tatkala matahari masih condong terlalu ke timur. Pagi itu terlalu buta ketika seorang pemuda melenggang dengan motor berjok oranye di sebuah jalan penghubung antar kabupaten. Pagi itu terlalu sunyi bagi seorang siswi yang rambutnya terikat rapi dan berbaju rapi. Pagi itu terlalu cepat bagi seseorang yang sepertinya berkelapa tiga dengan motor metik melaju menerobos kilau langit timur.
Sebuah pertigaan akan mengukir sejarah baru di sudut kota Bantul. Pertigaan yang akan terbanjiri oleh segenap sejarah dan kenangan, tentu saja harapan bagi si pemuda tadi.
Si pemuda menapak jalan dari barat menuju utara, berbelok kiri dari pertigaan tadi. Penunggang metik pun sama. Dan akhirnya berada dalam satu garis lurus ketika gadis berseragam itu tiba - tiba sudah berdiri tegak di separuh jalan. Celaka, begitulah pikiran yang berkecamuk di benak pemuda itu yang berada di kanan motor metik.
Benar saja, penunggang metik tak segan - segan untuk menambah kecepatan, menerobos ruang tipis di antara rumput dan untaian hitam rambut sang siswi. Siswi itu mengelak semakin ke tengah, tidak memberikan kesempatan sang pemda untuk berpikir lebih akurat. Sang pemuda tau, jika ia mengajar gadis itu, masalah akan berbuntut panjang.
Sejurus kemudian, ia limpahkan segenap kekuatannya untuk memalingkan tanduk motor dari sang gadis. Kedua roda motor menggelinding ke kiri dan akhirnya pemuda dan tentu saja tunggangannya tersungkur ke bahu jalan yang didominasi oleh rerumputan. Namun, walaupun sudah mencium tanah, sang pemuda masih kuat untuk berdiri kembali. Kakinya berguncang sembari megkibas - kibaskan lengannya yang penuh dengan peluh.
Walaupun selamat mendarat di tanah berumput namun ia tetap harus mencicipi pedihnya luka lecet di ujung dengkul dan sedikit di tepi siku karena harus tetap bertarung dengan cadasnya tanah kemarau. Tidak ada yang tahu. Tidak ada yang sekedar membantu. Hanya dia, dan gadis yang kemudian pergi. Sejurus kemudian, pemuda yang punya luka lecet itu berlalu.
Dan pemuda itu aku.
pertigaan mBantul yg mana mas... minggu depan saya mau ke sana loh, siapa tau masih ada bekas lecetmu di sana :$
BalasHapusWedew mangkane alon-alon mas naik motornya heuheuheu... Ga sempet dong mas sama sang gadisnya hihihihi...
BalasHapuswah, pelan2 dong.
BalasHapuskadang dalam hidup, kita tersandung tantangan oleh karena kesalahan kita sendiri, Diantara tantangan yang aku hadapi adalah Mendapat JULUKAN : C.G.P.P (cowok gak Punya Perasaan). ah,
BalasHapusaku mengakui, jika aku khilaf, aku salah,namun ilyasafsoh tidakboleh berdiam diri oleh julukAN CGPP tersebut, ilyas afsoh sedang mempersiapkan diri menyambut kesuksesan yang lebih besar, yang banyak memberi manfaat pada banyak Umat.
Sahabat, aku minta doa- doa dari Anda.
Agar Label CGPP ini : memberi / menjadi batu titik tolak BANGKITNYA ilyas afsoh menjadipribadi yang lebih santun, yang lebih menghormati sesama, dan menghormati diri sendiri.
Ya ALLAH,
dan Para Sahabatku Para Blogger, dukunglah aku menjadi Pribadi yang lebih santun. Berikan Aku dukungan ….
dukungan
semangat
support
ILYAS AFSOH | 088 1296 3105 | Aku bukan CGPP
http://ilyasafsoh.wordpress.com/2009/06/27/c-g-p-p/
moga nggak jatuh llagi..hehheehhe
BalasHapusLain kali ati-2 ya kalo naik motor, biar gak jatuh lagi...
BalasHapusBTW, kenapa si gadis gak nolongin ya ?
jah kowe nang bantul gok endi tabrakane? :))
BalasHapus@wh :
BalasHapuscerae pertigaan palbapang...
sak durunge seko kulon kae lo...
wah ceritanya kayak slow motion nih... keren.. terlintas dibenakku bagaimana motor metik jok kuning itu pontang-panting dalam slow motion..... pesanku alon.. alon mas... ada cewek tuh diajak kenalan bukan di hajar ama motor.. wa..ka..ka...
BalasHapuswuiiiih....cerita ttg kecelakaan tp kayak nuansa melankolis gitu hehehheh....
BalasHapussalam kenal yaa....makasih dah mampir di blog ella
ella add link nya yaa..n follow juga
wah, jangan2 awal dari sebuah cerita indah nih :D
BalasHapusjadi unhappy ending nih ceritanya..hikhikhik...ok nice post, salam kenal
BalasHapussetelah mencium tanah, dia sempet bersetubuh dengan tanah gak? jok orange bunga2 semoga tidak :))
BalasHapusWakkkss... Aduh, hati2 yaaa... Semoga lecetnya cepet sembuh...
BalasHapusBtw, makasiy dah mampir di rumahku... Aku add link mu di blogku yaa... Thanks :)
waduh ... laen kali mlebih hati² y ... jangan lupa berdoa dlu tiap kali mau berpergian :)
BalasHapuswaduh mas... kok bisa hee
BalasHapusim follow
BalasHapustujuan utama seh blajar!
BalasHapusmemang seh biayanya skrg blom cukup, trus gi mana tu???? ada g' jalan keluar nya???
makanya hati²,, jangan lupa pakai helm, bawa sim dan stnk biar ga ditilang juga :))
BalasHapusloh, yg punya blog ini cowo toh? *tepuk jidat*
BalasHapuskecian deh,,,
BalasHapusnice post.............. visit me back ok..
BalasHapuswahaha, ya gpp mas berkorban, daripada nabrak gadis kan kaciannn.....
BalasHapuspertigaan bantul itu di sewon, pundong, srandakan, gose ato mana yah?
BalasHapus:D lain kali ati2 yah naek motornya
BalasHapus:f kasihan bukannya nyium gadis malah nyium tanah
BalasHapusWah cerita nyata yang di buat puitis....unik n romantis dari setiap kalimat....
BalasHapusYang baca jadi ikut terbuai dari kalimat2 indahnya...
Sukses dan teruslah menulis...
gadisnya sapa mas, kok gak kenalan :x
BalasHapusmungkinkah kisah cinta akan bermula dari sebuah kecelakaan. :~
ada yang rusakk gak mas dengan motor nya ...
BalasHapus*loh kq malah merhatikan motornya *
lebih berhati hati aja mas :)
salam buat gadisnya ya mas :D
Ternyata betul nasehat nenekku "alon-alon sing penting kelakon"... :)
BalasHapusPelan asal selamat.
BalasHapusjangan ngebut di bantul
BalasHapuspelan2 aja
alon2 waton kelakon
mampir
BalasHapusbarang.info merupakan website jual beli barang. pasang iklan gratis. Buruan daftar
BalasHapusalon alon asal selamat demi keamanan diri kita sendiri
BalasHapus