Aku yakin, banyak sahabat blogger yang menulis ini.
Siapa yang tak kenal Mbah Surip. Sosok nyentrik ini sudah meng-Indonesia sekali dengan rambut gimbalnya. Lagunya yang khas dan derai tawanya yang tiada dua, membuat ia menjadi sosok terpopuler saat ini. Hampir semua netter (yang doyan unduh - unduhan terutama) pasti kenal dengan lagu Tak Gendong itu. Sahabat blogger pun mungkin tidak akan ketinggalan dalam merajut kata untuk mengenang sosok miliyader yang kontras dengan kesederhanaan.
Hmm. Aku masih ingat ketika masih berada di bulan Mei, aku terinspirasi dan didorong ajakan teman untuk mendownload lagu Mbah Surip yang berjudul Bangun Tidur. Belum booming saat itu. Mungkin hanya dari spekerku dan kawanku itulah suara Mbah Surip terputar kala itu. Namun siapa sangka, bulan Juni dan Juli kemudian, lagu berikutnya "Tak Gendong" mampu merajai pasar musik tanah air. Aku yang merasa terlebih dahulu punya lagu tersebut (didonlot bersama dengan lagu Bangun Tidur) merasa bangga karena sudah menjadi peminatnya digarda depan.
Bagai petir di siang bolong. Itu cukup menggambarkan kondisi yang menggemparkan masyarakat di tanah air ini. Tidak ada lagi derai tawa yang khas itu. Tidak ada lagi sosok yang barangkali tidak punya kosakata "sedih" dalam kamus hidupnya. Tidak ada pria berambut gimbal yang menyanyikan lagu - lagu abstrak bergaya Bob Marley.
Bagaikan teriris sembilu jika kita mendengarkan anak - anak kecil yang tanpa sengaja mendendangkan "tak gendong.. kemana - mana, enak to, mantep to..". Padahal mereka tidak tau, si empunya lagu baru saja berkalang tanah. Mereka tidak tau, bahwa sudah tidak ada lagi penerus lagu itu, mungkin Tak Gendong 2, Tak Gendong 3, atau balada - balada abstrak yang lain.
Kemarin mungkin kita mendengarkan Mbah Surip bernyanyi sembari tertawa - tawa, sambil baca buku, sambil nyiram tanaman. Tapi saat ini, betapa pilunya jika kita dengar suara Mbah Surip membahana di sudut kamar. Ah, mbah Surip. Kau datang bersama senyum dan derai tawa. Kini kau pergi berkalang duka. Bawa gitarmu, bawa lagumu, bawa semangatmu.
Aku punya sejarah yang tak akan ku lupakan..
Sejarah cintaku hanyalah untuk diriku..
Begini saudara ceritanya...
Panjang sekali saudara ceritanya..
Mau dengar tidak ?!
Hekh..hekh..hekh..Dengarkan ya...
dipetik dari lagu Mbah Surip dengan judul Sejarah Cintaku yang dimainkan secara akustik.
img src="http://img.kapanlagi.com/wp/img/mbah-surip-2.jpg"
ya sedih benget.. q juga merasa kehilangan sesosok seniman yang begitu bersahaja dan sederhana
BalasHapusMbah Surip, sosok pantang menyerah akhirnya menggapai buah karyanya....
BalasHapusMbah..selamat jalan, namamu kan ku gendong ke mana-mana...
selamat jalan mbah....
BalasHapusbeliau menghadap sang khalik dalam ketenaran dan keberhasilannya,... hebat mbah surip..
BalasHapusturut berduka cita, moga arwahnya di terima di sisinya amin.
BalasHapusmbah surip pergi meninggalkan ketenaran dan contoh tauladan buat para seniman, HIDUP harus berarti sebelum mati.
BalasHapushahahaha....(ala mbah surip)
BalasHapusturut berduka cita za... hahahahaha
iya niy, baru sesaat kita mendengar suara mbah menyanyi tapi sudah kembali meninggalkan kita..
BalasHapusmudah2an amal ibadahnya di terima... amiinn..
gue kaget bgt dia meninggal.. ga nyangka aj.. tp bgslah. dia menyisakan kenangan yg tak trlupakan ke semua orng..
BalasHapuskelak aku jg pgn sprti itu sblm dipanggil Tuhan... ;))
mbah surip, walo dah pergi dia ttp bikin kita tersenyum..semoga dosa2nya diampuni dan diberikan jalan yang lapang menuju surga. Amin.
BalasHapuswe love you full mbah surip
innalillahi wainna ilaihi rajiun
BalasHapusgut bei mbah
salam sobat,,ikut bela sungkawa atas meninggalnya mbah Surip,, semoga diterima di sisiNYA, amiinn.
BalasHapussmoga amal beliau diterima disisinya..
BalasHapusamiiiin
i love you full mbah surip...
BalasHapusbener ya... kerasa sedihnya
BalasHapusassalamualaikum,
BalasHapussi tua yang meninggalkan kesan mendalam bagi semua kalangan.
slmt jalan mbah..
tak gendong....
saya turut berduka cita....
BalasHapusSelamat tinggal mbah Surip, semoga bahagia di sisi-Nya.
BalasHapusselamat jalan mbah surip T_T
BalasHapusSelamat jalan mbah.
BalasHapusRIP Mbah Surip.
Moga amal ibadahnya ditrima disisi Tuhan YME. Amin :)
Smoga mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Lam knal jg.. :)
BalasHapusmenharukan sekali artikelnya
BalasHapusI love you full mbak.....
BalasHapusWaktu berita ini muncul di tv, aku baru di warnet tuh. Kuagett banget, abis barusan sehari seblumnya liat si Embah diulas panjang lebar di stasiun tv yang sama. Sedih deh ...
BalasHapusturut berduka cita atas meninggalnya. selamat jalan mbah surip..
BalasHapusbeliau itu sederhana dalam sikap, kaya dalam karya...
BalasHapussetuju?
tapi setidaknya beliau meninggal dimasa kejayaannya, jadi banyak yg mengenang... hiii
BalasHapusmbah surip memang seorang seniman handal
BalasHapusnamamu selalu harus di hati penggemarmu. selamat jalan mbah surip.
BalasHapussosok yang sangat sangat sederhana......
BalasHapusyang menjalani hidup penuh dengan kreasi serta tidak pernah mengeluh...
selamat jalan mbah , boleh jiwa g ada tapi karyamu akan selalu ada....
selamat jalan buat mbah surip,, semoga amal ibadahnya di terima oleh Allah SWT.. amiinn..
BalasHapussemoga damai di sana :)
BalasHapusRasanya antara puncak popularitas dan kematiannya secepat kilat yach. Mungkin karena Tuhan sayang padanya.
BalasHapusSALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG ‘TUK SAHABATKU TERSAYANG
BalasHapusI LOVE YOU PHUUUUUUUULLLLLLLLLLLLLLLL
I Love You Full to Mbah Surip
BalasHapusmuacjhhhh
:)
Semoga sekarang Mbah Surip tenang berada disampingNya, amin...
BalasHapusiya,,turut berduka cita juga atas meninggalnya mbah surip
BalasHapusselamat jalan ke kehidupan yang abadi untuknya...
BalasHapusBeliau pergi pada saat jaya2nya, itu kepergian yang akan selalu dikenang banyak orang...
BalasHapushahahah:
BalasHapusberkunjung lagi2
Selamat jalan mbah Surip
BalasHapusselamat jalan mbah Seniman Indonesia
begitu cepat dia melambung..
BalasHapusbegiti cepat juga dia pergi..
RIP Mbah.
oyaa..jangan lupa mampir, komen n follow balik yaa.. hehee..thanks! :D
selamat jalan mbah
BalasHapusi love you full
turut bersedih...
BalasHapuskayak cerpen ya
BalasHapus