/ 2009-08-05

DAN SI TUA ITU PEGI...

Aku yakin, banyak sahabat blogger yang menulis ini.

Siapa yang tak kenal Mbah Surip. Sosok nyentrik ini sudah meng-Indonesia sekali dengan rambut gimbalnya. Lagunya yang khas dan derai tawanya yang tiada dua, membuat ia menjadi sosok terpopuler saat ini. Hampir semua netter (yang doyan unduh - unduhan terutama) pasti kenal dengan lagu Tak Gendong itu. Sahabat blogger pun mungkin tidak akan ketinggalan dalam merajut kata untuk mengenang sosok miliyader yang kontras dengan kesederhanaan.

Hmm. Aku masih ingat ketika masih berada di bulan Mei, aku terinspirasi dan didorong ajakan teman untuk mendownload lagu Mbah Surip yang berjudul Bangun Tidur. Belum booming saat itu. Mungkin hanya dari spekerku dan kawanku itulah suara Mbah Surip terputar kala itu. Namun siapa sangka, bulan Juni dan Juli kemudian, lagu berikutnya "Tak Gendong" mampu merajai pasar musik tanah air. Aku yang merasa terlebih dahulu punya lagu tersebut (didonlot bersama dengan lagu Bangun Tidur) merasa bangga karena sudah menjadi peminatnya digarda depan.

Bagai petir di siang bolong. Itu cukup menggambarkan kondisi yang menggemparkan masyarakat di tanah air ini. Tidak ada lagi derai tawa yang khas itu. Tidak ada lagi sosok yang barangkali tidak punya kosakata "sedih" dalam kamus hidupnya. Tidak ada pria berambut gimbal yang menyanyikan lagu - lagu abstrak bergaya Bob Marley.

Bagaikan teriris sembilu jika kita mendengarkan anak - anak kecil yang tanpa sengaja mendendangkan "tak gendong.. kemana - mana, enak to, mantep to..". Padahal mereka tidak tau, si empunya lagu baru saja berkalang tanah. Mereka tidak tau, bahwa sudah tidak ada lagi penerus lagu itu, mungkin Tak Gendong 2, Tak Gendong 3, atau balada - balada abstrak yang lain.

Kemarin mungkin kita mendengarkan Mbah Surip bernyanyi sembari tertawa - tawa, sambil baca buku, sambil nyiram tanaman. Tapi saat ini, betapa pilunya jika kita dengar suara Mbah Surip membahana di sudut kamar. Ah, mbah Surip. Kau datang bersama senyum dan derai tawa. Kini kau pergi berkalang duka. Bawa gitarmu, bawa lagumu, bawa semangatmu.


Aku punya sejarah yang tak akan ku lupakan..
Sejarah cintaku hanyalah untuk diriku..
Begini saudara ceritanya...
Panjang sekali saudara ceritanya..
Mau dengar tidak ?!
Hekh..hekh..hekh..Dengarkan ya...

dipetik dari lagu Mbah Surip dengan judul Sejarah Cintaku yang dimainkan secara akustik.

img src="http://img.kapanlagi.com/wp/img/mbah-surip-2.jpg"

45 komentar:

  1. ya sedih benget.. q juga merasa kehilangan sesosok seniman yang begitu bersahaja dan sederhana

    BalasHapus
  2. Mbah Surip, sosok pantang menyerah akhirnya menggapai buah karyanya....

    Mbah..selamat jalan, namamu kan ku gendong ke mana-mana...

    BalasHapus
  3. beliau menghadap sang khalik dalam ketenaran dan keberhasilannya,... hebat mbah surip..

    BalasHapus
  4. turut berduka cita, moga arwahnya di terima di sisinya amin.

    BalasHapus
  5. mbah surip pergi meninggalkan ketenaran dan contoh tauladan buat para seniman, HIDUP harus berarti sebelum mati.

    BalasHapus
  6. hahahaha....(ala mbah surip)

    turut berduka cita za... hahahahaha

    BalasHapus
  7. iya niy, baru sesaat kita mendengar suara mbah menyanyi tapi sudah kembali meninggalkan kita..

    mudah2an amal ibadahnya di terima... amiinn..

    BalasHapus
  8. gue kaget bgt dia meninggal.. ga nyangka aj.. tp bgslah. dia menyisakan kenangan yg tak trlupakan ke semua orng..
    kelak aku jg pgn sprti itu sblm dipanggil Tuhan... ;))

    BalasHapus
  9. mbah surip, walo dah pergi dia ttp bikin kita tersenyum..semoga dosa2nya diampuni dan diberikan jalan yang lapang menuju surga. Amin.

    we love you full mbah surip

    BalasHapus
  10. innalillahi wainna ilaihi rajiun
    gut bei mbah

    BalasHapus
  11. salam sobat,,ikut bela sungkawa atas meninggalnya mbah Surip,, semoga diterima di sisiNYA, amiinn.

    BalasHapus
  12. smoga amal beliau diterima disisinya..
    amiiiin

    BalasHapus
  13. i love you full mbah surip...

    BalasHapus
  14. assalamualaikum,
    si tua yang meninggalkan kesan mendalam bagi semua kalangan.
    slmt jalan mbah..
    tak gendong....

    BalasHapus
  15. Selamat tinggal mbah Surip, semoga bahagia di sisi-Nya.

    BalasHapus
  16. Selamat jalan mbah.
    RIP Mbah Surip.
    Moga amal ibadahnya ditrima disisi Tuhan YME. Amin :)

    BalasHapus
  17. Smoga mendapat tempat terbaik disisi-Nya. Lam knal jg.. :)

    BalasHapus
  18. Waktu berita ini muncul di tv, aku baru di warnet tuh. Kuagett banget, abis barusan sehari seblumnya liat si Embah diulas panjang lebar di stasiun tv yang sama. Sedih deh ...

    BalasHapus
  19. turut berduka cita atas meninggalnya. selamat jalan mbah surip..

    BalasHapus
  20. beliau itu sederhana dalam sikap, kaya dalam karya...
    setuju?

    BalasHapus
  21. tapi setidaknya beliau meninggal dimasa kejayaannya, jadi banyak yg mengenang... hiii

    BalasHapus
  22. mbah surip memang seorang seniman handal

    BalasHapus
  23. namamu selalu harus di hati penggemarmu. selamat jalan mbah surip.

    BalasHapus
  24. sosok yang sangat sangat sederhana......
    yang menjalani hidup penuh dengan kreasi serta tidak pernah mengeluh...
    selamat jalan mbah , boleh jiwa g ada tapi karyamu akan selalu ada....

    BalasHapus
  25. selamat jalan buat mbah surip,, semoga amal ibadahnya di terima oleh Allah SWT.. amiinn..

    BalasHapus
  26. Rasanya antara puncak popularitas dan kematiannya secepat kilat yach. Mungkin karena Tuhan sayang padanya.

    BalasHapus
  27. SALAM CINTA DAMAI DAN KASIH SAYANG ‘TUK SAHABATKU TERSAYANG

    I LOVE YOU PHUUUUUUUULLLLLLLLLLLLLLLL

    BalasHapus
  28. I Love You Full to Mbah Surip
    muacjhhhh
    :)

    BalasHapus
  29. Semoga sekarang Mbah Surip tenang berada disampingNya, amin...

    BalasHapus
  30. iya,,turut berduka cita juga atas meninggalnya mbah surip

    BalasHapus
  31. selamat jalan ke kehidupan yang abadi untuknya...

    BalasHapus
  32. Beliau pergi pada saat jaya2nya, itu kepergian yang akan selalu dikenang banyak orang...

    BalasHapus
  33. Selamat jalan mbah Surip
    selamat jalan mbah Seniman Indonesia

    BalasHapus
  34. begitu cepat dia melambung..
    begiti cepat juga dia pergi..
    RIP Mbah.

    oyaa..jangan lupa mampir, komen n follow balik yaa.. hehee..thanks! :D

    BalasHapus